Kisah Istri Bayaran

Perselisihan (23)



Perselisihan (23)

3Zhen Xiaoya sudah mau mengamuk! Ia bahkan tidak tahan untuk menjerit "Argh! Gu Qinging! Beraninya kamu!"     

Zhen Xiaoya harus bersyukur, karena tadi ia mencampur tehnya dengan sedikit susu, dan sudah didiamkan sebentar, jadi sudah tidak panas lagi. Namun, meskipun tidak panas tapi sangat lengket. Sekarang pandangan Zhen Xiaoya sangat kabur, dari wajahnya, badannya, semuanya menyebarkan bau teh dan susu, membuat baju yang baru ia beli musim ini hancur!     

"Apa yang aku takutkan?!" Gu Qingqing juga sudah tidak mempedulikan apa pun lagi, "Kamu saja bisa menyebut ayah dan ibuku sebagai belatung, lalat, pemabuk, penjudi, menyebut mereka kotor. Memangnya kenapa dengan tindakanku ini?!"     

Zhen Xiaoya bisa marah padanya, bahkan bisa memukulnya. Terserah Zhen Xiaoya mau mengatakan apa padanya, tapi jangan menghina orang tuanya!     

Ia tahu bahwa ayahnya suka minum dan berjudi, bukan orang baik yang rajin bekerja. Ibunya juga rakus akan uang, pengecut dan takut masalah, namun semua ini bukan modal bagi Zhen Xiaoya yang merupakan 'Dosen', agar bisa menghina mereka!     

"Ambil uangmu dan pergi! Oh, kalau kamu tidak mau pergi juga tidak masalah, karena aku memang sudah memutuskan untuk putus dengan anakmu. Kalian sekeluarga pergilah ke luar negeri, bawa uang satu jutamu itu dan jalanilah dengan sepenuh hati kehidupan ka, pi, ta, lis, me, mu itu! Aku tidak peduli!" Setelah Gu Qingqing selesai mengatakan kalimat ini, ia mengambil selembar kertas dari ranselnya, lalu menepuknya dengan kuat di atas meja, kemudian berdiri.     

Gu Qingqing cukup tinggi, sebelumnya karena mau menemui tetua, jadi ia menundukkan kepalanya. Tapi kini ia berdiri, mengangkat dadanya, menegakkan belakang punggungnya, dan wibawanya pun melonjak, mengalahkan Zhen Xiaoya yang memakai sepatu hak tinggi!     

"Keluargaku memang miskin, aku memang pernah berpikir mau meminjam uang dari anakmu, tapi aku juga bukan orang yang akan pergi setelah mengambil uang! Tentu saja sekarang barang itu sudah tidak berguna lagi, tapi jangan pikir aku memiliki pikiran kotor sepertimu! Aku tidak terima! Selamat tinggal! Oh salah, aku harap kedepannya aku tidak lagi bertemu denganmu, Bu Zhen!"     

Setelah Gu Qingqing meninggalkan ruang VIP, Zhen Xiaoya melihat ke permukaan meja itu, ia melihat selembar surat hutang. Di atas tertulis, "Hari ini meminjam uang Nie Zhining satu juta, dan pasti akan mengembalikannya dengan bunga. Peminjam: Gu Qingqing. Tanggal XX bulan XX tahun 20XX."     

Di bawah surat hutang masih ada sederet angka, yang merupakan nomor KTP Gu Qingqing dan tanda tangannya. Gu Qingqing bahkan meluangkan satu tempat kosong, dan menulis kata 'saksi'. Tentu saja, sampai sekarang masih belum ada tanda tangan dan nama.     

Ketika Zhen Xiaoya melihat surat hutang ini, ia pun mendengus. Bagus sekali, pantas saja anaknya bisa ditipu oleh Gu Qingqing. Gu qingqing memang mengurus masalah dengan cantik sekali, bahkan sampai menyiapkan surat hutang dan ada saksi serta nomor KTP. Gu Qingqing memainkan kemampuannya dengan cantik sekali, anaknya yang polos itu tentu saja akan lebih menyayangi Gu Qingqing.     

Tapi, sebenarnya ada sebuah pikiran melintas di otak Zhen Xiaoya. Mungkin Gu Qingqing benar-benar tidak pernah memikirkan mau menipu, karena Zhen Xiaoya mendengar sepertinya ada masalah di rumah keluarga Gu, dan sedang memerlukan sejumlah uang besar dalam waktu singkat.     

Tentu saja masalah ini tidak ada kaitannya dengan Zhen Xiaoya. Pokoknya ia tidak terima kalau harus punya menantu yang merupakan anak pembantu!     

"Gu Qingqing, dasar!" Kini badan dan wajah Zhen Xiaoya masih basah karena air teh. Dan Gu Qingqing pergi begitu saja. Gu Qingqing adalah wanita pertama yang berani melempar lembar cek ke wajahnya, dan menyiram air teh ke kepalanya!     

Ia harus cepat-cepat ke luar negeri dan membuat anaknya meninggalkan wanita itu seumur hidup!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.