Kisah Istri Bayaran

Pengalaman Hidup (24)



Pengalaman Hidup (24)

2Mengetahui Leng Sicheng bersamanya, Gu Qingqing sama sekali tidak bereaksi, sepanjang hari tidak ada telepon, bahkan ia tidak mengirimkan satu pesan pun kepada Leng Sicheng.     

Sementara Leng Sicheng, siang ini ia membawa para pemimpin mengelilingi lokasi, lalu harus membawa mereka pergi makan.     

Tentu saja, mereka akan pergi ke tempat lain untuk makan di luar.     

Xu Zipei ingat, waktu itu para pemimpin tersebut menganggap Gu Qingqing adalah wanita pendamping, jika dirinya ikut, kemungkinan besar akan menimbulkan salah paham juga. Lebih baik dirinya istirahat saja. Semalam dirinya sama sekali tidak tidur karena menemai Leng Sicheng!     

Leng Sicheng tidak punya waktu bersama Gu Qingqing, namun ia juga takut istrinya itu akan melarikan diri lagi.     

Begitu Leng Sicheng keluar, ia pun mengambil ponselnya, ia menunggu lama, namun tetap saja tidak ada panggilan ataupun pesan dari Gu Qingqing.     

Jangan-jangan wanita itu pergi diam-diam?     

Karena makan bersama para pemimpin, maka tidak boleh terlalu terbuka, jadi Leng Sicheng bahkan mengganti mobilnya menjadi mobil 7 tempat duduk yang lebih biasa, tentu saja Xu Zipei juga ikut.     

Leng Sicheng mengutus sekretaris Cheng bantu membukakan pintu mobil belakang, membiarkan Xu Zipei masuk dulu. Xu Zipei menganggukkan kepala dan membungkuk untuk masuk ke dalam mobil, dengan harapan kecil ia kira Leng Sicheng akan duduk di sampingnya, namun ternyata Leng Sicheng berbalik dan membuka barisan tengah, duduk terpisah darinya.     

Xu Zipei terdiam sesaat, ia tidak menyangka Leng Sicheng akan menjaga jarak begitu jauh dengannya. Bukankah ia sering mencari wanita juga? Bukannya Gu Qingqing juga bilang, Leng Sicheng bukan pria yang menjaga jarak dengan wanita? Bukannya pria itu pernah memiliki dua belas orang simpanan? Duduk di sampingnya juga tidak ada apa-apanya, kan?     

Walaupun merasa aneh, namun Xu Zipei tetap tidak bertanya.     

Sekretaris Cheng ikut naik ke mobil, ia duduk di samping sopir. Leng Sicheng melonggarkan dasinya dengan tatapan tenang, lalu bertanya, "Ada yang mau kamu laporkan?"     

"Ada." Sekretaris Cheng menganggukkan kepalanya, ia memberikan beberapa dokumen mendesak kepada Leng Sicheng. "Ini adalah beberapa dokumen yang lebih mendesak, sangat penting, Anda harus melihatnya dulu."     

Leng Sicheng mengambilnya, jarinya yang panjang mulai membuka halaman salah satu dokumen seraya bertanya lagi, "Lalu apa lagi?"     

Sekretaris Cheng menjawab, "Masih ada beberapa dokumen, tapi tidak begitu penting, yang lebih penting sudah di sini."     

Leng Sicheng tidak bicara, beberapa saat kemudian setelah membaca dokumen itu, ia membuka lagi dokumen berikutnya, "Ada lagi?"     

Sekretaris Cheng berpikir sejenak, "Wawancara sore hari akan menanyakan tentang kebakaran kali ini, orang yang berniat loncat dari gedung itu, dan juga demo. Ada beberapa outlet media yang belum sempat bekerja sama dengan kita, nadi mungkin nanti pertanyaan mereka akan lebih tajam."     

Leng Sicheng hanya diam, setelah selesai membaca dokumen, ia bertanya lagi, "Hanya ini saja?"     

Apa lagi? Sekretaris Cheng bingung, ia berpikir untuk waktu yang lama namun tetap tidak tahu apa yang diinginkan bosnya.     

Leng Sicheng membuka mulut dengan santai, "Barang-barangku sudah di wisma, kan?"     

Kali ini, bahkan Xu Zipei yang duduk di belakang pun tahu maksud Leng Sicheng, jangan-jangan yang ingin ditanyakannya adalah Gu Qingqing? Hari ini Gu Qingqing sama sekali tidak muncul di hadapan mereka, atau wanita itu sudah pergi lagi?     

Sekretaris Cheng pun menjawab, "Ada nyonya di sana, barang-barang Anda baik-baik saja."     

Leng Sicheng tidak membalas, namun Xu Zipei yang duduk di belakang melihat tangan yang tadinya sedang membuka halaman dokumen terhenti sesaat sebelum kembali membuka halaman, seolah pria itu berhenti tadi hanya karena sedang melihat data penting saja.     

Sekretaris Cheng akhirnya menangkap inti pertanyaan bosnya. Ia pun mengatakan, "Nyonya sedang di wisma, aku sudah mengutus koki membuatkan makan siang untuknya. Tadi ia bahkan mengirimkan sebuah pesan, katanya Anda harus makan tepat waktu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.