Pengalaman Hidup (16)
Pengalaman Hidup (16)
Semalam saat menjemput Liu Hongrui pulang dari rumah sakit, Nie Zhining juga hadir. Waktu itu ia jelas-jelas ingat Xu Zhongxu mengambil sebuah hasil laporan, ia tidak menyangka kalau ternyata Xu Zijin juga ada di sana.
Melihat tanggalnya merupakan tanggal kemarin, saat itu bibi Li seharusnya sudah keluar dari rumah sakit. Maka bisa disimpulkan, hasil laporan ini dicetak setelah Liu Hongrui keluar dari rumah sakit.
Nie Zhining mengambil hasil laporan itu dan membacanya, melihat semua hasil laporannya normal, ia pun menyimpannya kembali ke dalam tas Xu Zijin.
Nie Zhining tidak menyangka, Xu Zijin begitu perhatian terhadap ibunya, biasanya orang yang menyayangi orang lain tidak akan memiliki sifat yang terlalu jahat.
Nie Zhining menyimpan kembali barang-barangnya kemudian kembali mengambil dua gelas minuman, namun ketika ia balik mencari mereka, mereka bertiga sudah tidak ada di tempat.
Ia mencari mereka bertiga untuk beberapa saat, dan masih bingung dengan kepergian mereka. Kemudian Xu Zijin mengirimkan sebuah pesan kepadanya, "Zhining, aku dan ayah ketemu dengan partner bisnisnya. Sekarang kami sedang mendiskusikan masalah kerja di ruang sebelah. Kamu bisa pulang dulu kalau mau, tasku nanti aku ambil ke rumahmu saja."
Nie Zhining membalas, "Oke."
Ia lalu berkeliling di acara jamuan tersebut dan tidak menemukan orang yang bisa diajak mengobrol, jadi ia pun pulang.
Rumah Nie Zhining.
Zhen Xiaoya melihatnya belum makan, ia pun menyajikan semangkuk bubur. Nie Zhining pun makan dengan tenang, namun Zhen Xiaoya merasa sedikit aneh, "Sekarang baru jam 9, kenapa kamu sudah pulang? Apa kamu bertengkar dengan Zijin?"
Zhen Xiaoya juga tahu sifat Xu Zijin yang manja dan arogan. Karena gadis itu adalah anak satu-satunya, tentu saja akan jadi tuan putri di keluarga Xu, jadi sikapnya pun arogan.
Namun anak itu sungguh menyukai anaknya, juga sangat menghormatinya sebagai orang tua Nie Zhining. Beberapa tahun ini, perkembangan bisnis keluarga Nie semakin memburuk. Awalnya ketika keluarga Nie mengikuti langkah keluarga Xu, bisnis mereka masih bisa dikatakan lancar, namun karena keluarga Xu menelantarkan keluarga Leng tiga tahun yang lalu, keluarga Nie sebagai ekor keluarga Xu pun ikut terbawa ditelantarkan keluarga Leng. Kini kedua keluarga Nie dan Xu kembali, mereka berdua pun bersikeras mau mendekati Leng Sicheng, namun sikap Leng Sicheng terhadap mereka sangat dingin. Sehingga kini keluarga Nie hanya bisa memeluk erat kaki keluarga Xu untuk bertahan hidup.
Di saat seperti ini, walaupun dirinya sebenarnya sangat tidak menyukai Xu Zijin, ia pun hanya bisa memaksakan diri untuk menerima pernikahan mereka.
Nie Zhining menggelengkan kepala, "Tidak."
"Zhining …" Zhen Xiaoya juga sangat sayang pada anaknya ini. Awalnya ia sangat tidak bisa menerima anaknya pacaran dengan Gu Qingqing. Keluarga Gu sangat kacau, ibunya seorang pembantu, ayahnya seorang pemabuk, kakaknya juga tidak berguna, bisa dikatakan keluarga Gu saat itu lebih parah daripada orang miskin. Jadi mana ada orang tua yang bisa menerima anaknya menikahi perempuan dari keluarga seperti itu?
Selama ini anaknya enggan menikahi Xu Zijin. Walaupun mereka berhasil bertunangan ketika Nie Zhining pulang dari luar negeri, namun ketika ia bertemu dengan Gu Qingqing, ia pun bersikeras mau membatalkan pertunangan. Waktu itu Zhen Xiaoya benar-benar sangat marah dan tak berdaya. Namun kini Gu Qingqing sudah menjadi istri Leng Sicheng, maka mereka berdua pun sudah tidak ada kemungkinan lagi. Jika anaknya tidak menikahi Xu Zijin, lantas mau menikahi siapa lagi?
"Zhining, kamu juga tahu kondisi rumah sekarang. Walaupun Zijin memang agak arogan, tapi dia bukan orang jahat. Walau kamu … tapi kamu dan dia sudah tidak mungkin lagi, jadi .…"
"Ibu, aku tidak apa-apa." Nie Zhining tersenyum dengan lemas.
Meskipun Xu Zijin memang agak arogan dan manja, tapi ia sangat baik terhadap kedua orang tuanya, dan juga dia memang sangat tulus terhadap dirinya. Apalagi kini Xu Zijin juga mulai menyingkirkan dendamnya terhadap Gu Qingqing dan berbaikan dengannya.