Terungkapnya Rahasia {5}
Terungkapnya Rahasia {5}
Cheng Wan Nian tampak mengikat kedua tangannya di belakang punggung, kemudian dia menghela napas panjang. Memandang semua Cheng Wan Nian sambil meneliti bagaimana yang terjadi sekarang.
"Jujur, untuk pertama kali selama aku mengenalmu. Baru kali ini aku sama sekali tidak bisa mengenali siapa dirimu, Selir Cheng. Aku pikir kau adalah sosok yang cerdas, sosok yang tenang dan lebih mementingkan logika serta hati nurani ketimbang hal-hal yang mengerikan seperti ini. dan rupanya pertumpahan darah, peperangan, serta melakukan hal kotor lainnya memang salah satu dari naluri iblis yang tak bisa dihilangkan oleh apa pun itu. aku paham sekali sekarang, dan aku merasa jika apa yang kau lakukan ini memang benar-benar hebat luar biasa. Kenapa kau masih ada di sini? Bukankah kau sekarang telah duduk di singgasanamu yang besar itu? kau harus melakukan hal baik, sebaik-baiknya hal agar dirimu bahagia. Namun nyatanya, kau tak melakukan apa pun yang baik sama sekali selama ini, Selir Cheng."
"Hamba telah lama melakukan hal baik, Yang Mulia. Hamba bahkan telah melakukan banyak hal sebisa mungkin agar Yang Mulia memandnag hamba. Hamba selalu bersama dengan Yang Mulia. Hamba selalu berada di samping Yang Mulia. Hamba selalu menjadi pendengar dan pemberi saran kepada Yang Mulia. Bukankah Yang Mulia sekarang sudah lupa, siapa yang menemani Yang Mulia dari bawah dan bahkan sebelum Yang Mulia mencapai posisi Yang Mulia sekarang ini? atau mungkin benar apa yang banyak orang katakan jika, laki-laki akan meninggalkan wanita yang menemaninya dari bawah, demi seorang wanita yang menunggunya di atas. Sama seperti itu aku rasa semua hal yang terjadi di sini."
"Selir Cheng, jika aku bercerita kepadamu apakah kau akan percaya? Sebuah hal yang mungkin menurutmu tidak masuk akal namun itu adalah sebuah kebenaran. Kebenaran yang tidak bisa disangkal oleh siapa pun juga meski itu terdengar begitu sangat lucu. Aku dan Anqier telah bertemu lama, hubungan kami pun telah terjalin lama. Sebelum aku bertemu denganmu, sebelum kita menikah, atau bahkan agar kau lebih jelasnya lagi, bahkan sebelum aku berada di sini, sebelum kau dilahirkan di dunia ini,"
Mendengar hal itu, Cheng Wan Nian tampak bingung bukan main. Bagaimana tidak, ucapan dari Chen Laio Xuan benar-benar ambigu, dan hal itu membuatnya bingung bukan main adalah ketika dia mendengar hal itu.
"A… apa maksud Anda, Yang Mulia? Hamba benar-benar tidak tahu sama sekali," kata Cheng Wan Nian. Chen Liao Xuan memandang Cheng Wan Nian dengan tatapan bengisnya lagi, memandang Cheng Wan Nian dengan begitu dalam.
"Aku dan Anqier adalah jodoh, yang tidak bisa dipisahkan oleh apa pun lagi. Aku sudah bersama dengannya waktu kami sama-sama berada di langit. namun, ada sosok yang tak menyukai hubungan kami, sosok itu berusaha sekuat tenaga untuk menghancurkan kami. Anqier dibunuh dengan cara tragis, saat aku harus turun ke bumi untuk melawan Raja Iblis. Dan pada akhirnya, sebuah kesalahan pun datang, aku dihukum turun ke alam iblis, dan menjadi Raja pengganti di sini. Terbelenggu dalam hati iblis dan itu benar-benar sangat menyakitkan sekali. sekarang kau sudah paham dan tahu tentang siapa aku yang sebenarnya?" tanya Chen Liao Xuan.
Cheng Wan Nian langsung terduduk sempurna, matanya terbelalak kaget tak percaya. Ada apa ini, bagaimana semua ini bisa terjadi.
"K… kau, kau adalah Putra Mahkota Kerajaan Langit?" kaget Cheng Wan Nian. "Kau adalah Putra Mahkota Kerajaan Langit yang telah membunuh Raja Iblis terdahulu?" imbuhnya lagi. Chen Liao Xuan pun akhirnya menganggukkan kepalanya, lalu dia memandang Cheng Wan Nian. Berjalan mendekat, tapi Cheng Wan Nian memilih untuk memundurkan langkahnya seolah dia benar-benar ketakutan sekarang.
"Kenapa kau pergi di saat aku mendekat? Kenapa kau mundur di saat aku melangkah maju. Apa yang terjadi kepadamu, Selir Cheng?" tanya Chen Liao Xuan. "Apakah sekarang kau takut? Atau malah kau benci kepadaku? Dan yang lebih mengerikannya lagi kau telah dendam kepadaku? Ingat hukum langit itu nyata, meski tidak aku, pasti ada Dewa Langit lain yang akan membunuh Raja Iblis terdahulu. Dia telah melakukan banyak keresahan, dan dia memtifnahku telah memperkosa anaknya sehingga lahir Pangeran Wu. Bukankah itu sangat lucu sekali? bahkan selama aku lahir di alam raya, sekalipun aku tak pernah untuk sekadar turun ke bumi. Tapi bagaimana bisa dia menuduhku seperti itu? sebuah hal yang sangat tidak masuk akal sama sekali."
"Apa yang tidak masuk akal jika barang bukti terpampang sangat nyata, Putra Mahkota Kerajaan Langit?" kata Cheng Wan Nian. Waktu itu, ayahku berkata jika Putri Wu telah diculik dengan sangat mengerikan ketika dia sedang bertapa di salah satu bukit tertinggi. Kemudian dia didatangi oleh seorang Pangeran Langit. apa kau tahu siapa Pangeran Langit yang lain selain dirimu? Dia memperdaya Putri Wu dengan segala janji manis serta banyak hal lainnya, yang mengakibatkan Putri Wu mau untuk tidur bersama dengan sosok itu kemudian mereka bercinta. Setelah melakukan semua hal yang menjijikan itu mereka melakukan hubungan yang terlarang secara diam-diam, lalu Putri Wu hamil dan saat hal itu diketahui oleh sosok itu, sosok itu nyaris tidak berkunjung lagi. Hanya ada sebuah benda yang digenggam erat Putri Wu bahkan sampai dia meninggal setelah melahirkan, yaitu sebuah cincin giok berukirkan lambang naga dan diketahui itu adalah milik Pangeran Xie Liao Xuan. Lantas setelah melihat semua itu kau berpikir apa yang akan dilakukan oleh Raja Iblis terdahulu? Dia tentu saja murka, dan sekarang kau masih bertingkah jika itu bukanlah salahmu. Jadi pada intinya kau telah membunuh putramu sendiri, Putra Mahkota Kerajaan Langit."
"Sekali lagi kau keliru, Selir Cheng. Bukankah alam iblis tahu kalau langit memiliki dua Pengeran Xie? Xie Ming Zhen yang merupakan Pangeran pertama yang lahir dari rahim Selir Meng dan Pangeran Xie Liao Xuan yang merupakan anak pertama yang lahir dari rahim Ratu Langit. dan tentu saja, langit telah memutuskan jika Pangeran kedua inilah yang akan menjadi Raja Langit selanjutnya meski Pangeran itu tidak ingin. Dan sekarang sepertinya semuanya semakin jelas, antara siapa yang telah menjadi Ayah dari Pangeran Wu."