Ciuman Brutal (6)
Ciuman Brutal (6)
Sementara orang-orang di ketentaraan sudah menelepon Leng Yunchen sebanyak tiga kali untuk menangani berbagai hal. Namun sepertinya, ia sama sekali tidak mendengarnya dan terus melanjutkan pencarian.
Sampai ketika informasi tentang Profesor Han terdengar, barulah Leng Yunchen terpaksa kembali. Terlebih, ia belum juga menemukan adiknya meski sudah sejauh ini.
Hanya saja, wajahnya tampak begitu tegang dan sangat muram sepanjang hari, seolah seseorang telah menyinggung perasaannya.
Namun ia merasa jika dirinya sama sekali tidak melakukan kesalahan. Lantas, haruskah ia menipu Leng Xiaomo di saat ia telah mengetahui bahwa adiknya menyukainya?
Tapi terlambat. Semua sudah terjadi hingga di titik ini. Apa yang ia inginkan sekarang hanyalah bisa menemukan adiknya sesegera mungkin!
Dan yang ia lakukan sekarang adalah merenung dalam diam di ruangan kecil yang gelap dan rapi!
Benarkah?
Leng Xiaomo menghilang?
Meski Leng Yunchen mengetahui informasi tentang kartu identitas palsu milik adiknya, tetapi ia tidak menemukan informasi apa pun mengenai penginapannya di tempat lain.
Dari yang awalnya marah, akhirnya Leng Yunchen mulai merasa khawatir. Sungguh, kekhawatiran ini benar-benar telah menguasai dirinya.
Karena ia tahu jika sesuatu benar-benar terjadi pada Leng Xiaomo, maka itu bukan hanya akan menjadi masalah yang serius, tetapi juga sebuah kenyataan yang tidak bisa diterima Leng Yunchen. Pasalnya, Leng Xiaomo mencoba lari karena kesunyiannya sendiri, sedangkan Leng Yunchen sendiri sudah mengatakan untuk melindunginya karena ia adalah adiknya.
Namun, ada beberapa hal yang memang di luar kendalinya. Selama dua hari berturut-turut itu, Leng Yunchen masih tetap mendapatkan hasil yang nihil. Ia benar-benar gila, marah dan seolah mati rasa.
Sampai akhirnya, ia berencana untuk menghubungi markas dan mengirim seseorang untuk mencarinya karena ia tidak bisa memerintahkan orang-orang dari ketentaraan. Karena begitu ada gangguan di sini, maka itu akan menarik perhatian orang dalam.
Hanya saja, tepat ketika ia hendak menghubungi markas, tiba-tiba sebuah panggilan telepon lebih dulu masuk——
Leng Yunchen benar-benar dibuat tercengang ketika ia melihat ID penelpon dan kemudian kilatan cahaya seketika melintas di benaknya.
Padahal ia baru ingin menghubunginya, tapi rupanya sosok ini lebih dulu mengambil inisiatif?!
Alhasil, segera setelah panggilan terhubung, Leng Yunchen lebih dulu membuka suara dengan tergesa, "Bu, ada sesuatu yang membutuhkan bantuanmu!"
**
Sementara itu di lain sisi, Leng Xiaomo sedang berada di dalam warnet ketika ia mendapati ponselnya berdering beberapa kali. Bahkan ia telah membayar dua kali lipat hanya untuk meminjam internet menggunakan kartu identitas orang lain dan tinggal di sini sepanjang waktu.
Ia sedang disibukkan oleh tugas yang diberikan oleh profesornya saat ini. Jelas, ia memang harus melakukan sesuatu untuk dirinya sendiri sebelum ia memikirkan hal-hal yang mengganggu.
Ada ratusan panggilan tak terjawab di ponselnya dan kebanyakan panggilan itu berasal dari satu nomor.
Tapi Leng Xiaomo memutuskan untuk tidak menjawab nomor telepon siapa pun untuk mencegah kebocoran lokasinya saat ini.
Leng Xiaomo tentu tahu bahwa sebagian besar panggilan itu dilakukan oleh satu orang, meski ia menggunakan banyak nomor lain untuk menghubunginya. Sepertinya ia pun sudah bisa membayangkan bagaimana orang itu mencarinya atau kekhawatiran yang melandanya kali ini, tetapi Leng Xiaomo tidak peduli. Hanya perasaan puas atas pembalasan dendamnya-lah yang menyelimutinya sekarang.
Bahkan rasa khawatir untuk Leng Yunchen pasti jauh lebih besar daripada rasa khawatirnya untuk dirinya sendiri.
Beberapa pesan tertulis pun terus dikirimkan dari waktu ke waktu.
Tentu Leng Xiaomo telah membaca semuanya dengan cermat, karena ia sendiri merasa penasaran akan pesan apa yang dituliskan.
Tapi lucunya, Leng Xiaomo hanya dihadiahi oleh omelan atas kecerobohan dan keegoisannya.
Dan saat ini, kotak pipih itu telah berdering selama tiga atau empat kali berturut-turut. Namun, Leng Xiaomo hanya membiarkannya begitu saja. Tapi tidak lama kemudian, sebuah pesan tiba-tiba muncul. Sontak Leng Xiaomo menghentikan tangannya yang sibuk dan bergegas mengambil ponselnya untuk melihat.
Terlihat ia seketika bangkit sambil melebarkan matanya saat membaca pesan itu.
Dalam pesan itu berisi sederet informasi yang sangat mengejutkan.
Apa maksudnya ini? Leng Yunchen mengatakan bahwa ibunya mengalami kecelakaan mobil, berdarah dan tidak sadarkan diri?!