Halo Suamiku!

Kekuatan Sang Xia! (1)



Kekuatan Sang Xia! (1)

0Begitu melihat ID penelepon, Xiaomo sedikit terkejut.     

Ia sama sekali tidak menyangka jika orang yang ia cari menghubunginya terlebih dulu.     

"Halo, Joy."     

Joy, Sang Xia.     

"Xiaomo? Kamu benar-benar datang ke Kota G? Kenapa kamu tidak memberitahuku sebelumnya? Di mana kamu tinggal sekarang? Aku akan menjemputmu." Telepon itu dari Sang Xia. Ternyata, ia mengetahui dari Su Li bahwa Xiaomo telah datang. Meski bisa dibilang Kota G hanya setengah dari tempat ia dibesarkan, tetapi bagi Xiaomo, itu adalah tempat baru.     

Terlebih lagi, mana mungkin Sang Xia tidak melakukan yang terbaik sebagai tuan rumah.     

Belum lagi, ia juga dengar dari Su Li bahwa Xiaomo datang untuk melihat konsernya saat liburan.     

Tentu saja Sang Xia cukup terkejut saat mengetahuinya. Meskipun ia jarang bersinggungan dengan Leng Xiaomo, tapi ia tahu jika gadis itu tidak akan memiliki waktu luang untuk datang ke sini hanya untuk melihat konser.     

Sementara Leng Xiaomo yang mendengar sederet pertanyaan Sang Xia segera mengangguk, "Yah, aku di jalan **. Aku akan menunggumu di kafe."     

Tepat sebelum panggilan terputus, Leng Xiaomo mengunci matanya di sebuah kafe di pinggir jalan.     

Tanpa menunggu lama.     

Sang Xia datang menemuinya dengan mobil putih merek Ferrari. Meski begitu, Leng Xiaomo sama sekali tidak terkejut ketika melihatnya, karena ia juga cukup memahami tentang dunia mobil.     

Apa yang dikendarai Sang Xia saat ini memiliki garis-garis yang halus, keren, dan tidak ada yang lain.     

Tapi tentu Leng Xiaomo mengetahuinya karena mobil ini pernah dibawa Rong Zhan ke markas untuk dibenahi setelah Sang Xia kembali ke Roma. Secara khusus mobil ini dimodifikasi menjadi "Dewa kematian", yang penuh dengan senjata dan peralatan tersembunyi, juga kekuatan pertahanan dan serangan yang meledak.     

Dan yang paling menarik adalah mobil ini bisa 'mengubah tampilan'-nya kapan saja.     

Sang Xia mendorong pintu masuk ketika melihat Leng Xiaomo duduk di dekat jendela.     

Tampak Leng Xiaomo juga mengangkat tangannya untuk memberi isyarat dan Sang Xia berjalan mendekat sambil tersenyum.     

Kali ini, Sang Xia mengenakan celana jins biru, kemeja putih, sepasang sepatu hak tinggi yang ramping, dan rambut panjangnya yang keriting terjuntai jatuh. Dress-nya yang sederhana dan segar juga membuatnya terlihat keren sekaligus menawan.     

Satu lagi, tubuhnya yang terawat dengan baik membuat orang tidak akan pernah berpikir jika ada adalah ibu dari dua anak.     

Kemudian, Sang Xia meminta secangkir kopi Amerika, sebelum akhirnya berbalik untuk melihat ke arah Leng Xiaomo, "Kenapa kamu datang jauh-jauh ke sini? Aku tidak percaya jika kamu hanya ingin menonton konser."     

"Jadi Kak Xiaoli memberitahumu," ucapnya dengan senyum tersungging.     

Setelah mengatakan itu, Leng Xiaomo menundukkan kepalanya sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal. Sorot matanya pun di arahkan ke luar jendela, "Sudah lama aku tidak melihat kakakku, dan aku tidak ingin sendirian setelah liburan, jadi aku aku mengunjunginya."     

"Ah Chen juga ada di sini?" Terlihat ekspresi keterkejutan dari wajah Sang Xia.     

"Yah, kakakku sedang menjalankan sebuah kasus di sini. Dan sepertinya ada kasus pelik di Singapura yang perlu dia tangani."     

Sampai di titik ini, Leng Xiaomo terlihat mulai ragu. Semalam ia berencana untuk menghapus sebuah video dan gagal melakukannya. Sekarang, apakah masih ada waktu untuk meminta bantuan pada Sang Xia?     

"Apa yang kamu pikirkan?"     

"Ah, tidak, um... sebenarnya aku ingin meminta bantuanmu," kata Leng Xiaomo dengan sedikit malu. Padahal ia tidak ingin mengganggu Sang Xia saat tiba di sini.     

Tapi Sang Xia justru tersenyum, "Xiaomo, jangan terlalu asing. Jika ada sesuatu yang ingin kamu katakan, tidak apa-apa selama aku bisa membantu."     

"Yah, terima kasih, Joy. Sebenarnya yang ingin aku katakan—"     

Awalnya, Leng Xiaomo mendongak untuk mengatakan tentang video itu. Hanya saja, saat ia membuka mulutnya, Leng Xiaomo tiba-tiba berhenti.     

Matanya seketika menatap beberapa orang yang muncul di luar pintu kaca kafe——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.