Halo Suamiku!

Mencintai Seseorang yang Tidak Bisa Dimiliki (1)



Mencintai Seseorang yang Tidak Bisa Dimiliki (1)

2Xiaomo, kamu mencintai seseorang yang tidak bisa kamu miliki?     

Padahal Su Li mengatakan kalimat itu secara kebetulan, tapi suasana di sana seketika berubah sunyi. Kalimat ini langsung menohok ujung hati Leng Xiaomo, hingga menimbulkan gelombang tak terdefinisikan di hati semua orang.     

Hening, benar-benar hening.     

Kemudian, Ye Zi hanya menatap Leng Xiaomo dengan bibir bergerak gelisah, tetapi ia seolah tidak tahu bagaimana cara membuka mulutnya.     

Sementara Youyou samar-sama mengerutkan bibir.     

Benaknya pun langsung memikirkan seseorang begitu ia memikirkan perkataan Su Li.     

Dan di tempatnya kini, Leng Xiaomo hanya menunduk sambil memegang sepotong sashimi di tangannya. Tidak ada yang bisa melihat wajahnya saat itu.     

Lalu, ia dengan tenang memasukkan sashimi ke dalam mulutnya hingga membuat pipinya menggembung. Kemudian, ia dengan santai mengambil tisu untuk membersihkan tangannya, dan ketika ia akhirnya mendongka, sebuah senyum kecil tersungging dari sudut bibirnya, "Mungkinkah begitu?" ujarnya dengan nada cibiran.     

Tapi saat mengatakan ini, ia menggelengkan kepalanya sembari berbaring malas di pantai yang lembut dan hangat itu, tampak menyipitkan mata, dan mengangkat tangannya untuk menggambar pesawat di langit. "Aku hanya merasa bingung. Sungguh, aku tidak tahu siapa orang yang akan bersamaku nanti atau di mana dia sekarang, tetapi itu bukan masalah. Untuk saat ini, aku tidak terlalu membutuhkan dia."     

Su Li yang mendengarnya hanya tersenyum sambil meminum jusnya, dan ia tidak mengatakan apa-apa lagi.     

Sementara Ye Zi langsung menatap Youyou yang saat itu terlihat merentangkan tangannya seraya menggelengkan kepala, "Tentu saja hal semacam itu tidak mungkin."     

Hal seperti apa? Tentu saja, cinta yang tak mampu digapai.     

"Haha, yah, itu konyol," timpal Ye Zi sembari ia menikmati makanannya dengan tenang. Bagaimanapun, dapat dimengerti jika mereka berpikir demikian. Lagi pula, siapa suruh mereka melihat foto kekasih Xiaomo? Tapi satu hal yang pasti, sosok itu agak mirip dengan kakaknya.     

Hanya saja, tidak ada lagi yang akan membahas tentang masalah itu. Mungkin bagi Leng Xiaomo ini masalah tabu dan berlebihan.     

Dan ketika Xiaomo kemudian membantu Su Li memanggang sesuatu, ia tiba-tiba berkata, "Kakak Xiaoli, kamu sedikit menakutkan."     

Tentu saja Su Li sedikit tersentak ketika mendengar penuturan itu. Namun, saat ia melihatnya lagi, sudut bibirnya sedikit terangkat, "Maaf, insting profesional."     

Sebagai agen terbaik, ia memang memiliki kemampuan untuk mengamati setiap kata-kata yang terlontar, karena semua itu dapat mencerminkan apa yang ada di hati mereka.     

Itulah kenapa, apa yang ia lihat seringkali sangat akurat.     

"Jangan beritahu mereka atau siapa pun," ucap Leng Xiaomo pelan sembari mengarahkan pandangannya ke tepi laut.     

Seketika itu juga Su Li menatapnya dalam-dalam selama sesaat, lalu memberinya segelas anggur, dan kemudian mengambil gelas jusnya sendiri, "Hmm, aku mengerti."     

Kedua gelas saling bertabrakan satu sama lain, hingga menciptakan dentingan yang jelas.     

Setelahnya, cairan dingin menyelinap ke tenggorokan Xiaomo, sampai akhirnya terkubur di dasar hatinya seperti sebuah rahasia yang tak akan pernah bisa disibak.     

 ...     

"Xiaomo."     

 "Huh?"     

"Tahukah kamu jika dia pergi ke Kota G dalam misi Angkatan Darat."     

 "..."     

Tampak Leng Xiaomo terdiam sejenak. "Sekarang aku tahu."     

 **     

Mereka semua telah bersama selama dua atau tiga hari terakhir. Hingga tiba saatnya Leng Xiaomo berkemas hari ini. Esok, ia sudah akan pergi lebih dulu. Tapi tampaknya, terbersit sedikit keraguan yang terpancar dari wajahnya.     

"Kamu benar-benar akan pergi ke Kota G besok? Xiaomo, kenapa harus terburu-buru? Kamu tidak ingin tinggal selama dua hari lagi?"     

Tanya Youyou.     

Mendapati pertanyaan itu, Leng Xiaomo meletakkan barang-barangnya, lalu duduk di tepi tempat tidur. Lagi-lagi sebuah senyum selalu tampak di bibirnya, "Aku belum pernah ke sana. Pasti di sana sangat indah. Apalagi, aku dengar Joy akan mengadakan konser di Kota G kali ini. Jadi aku akan ikut bersenang-senang dan menjadi turis..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.