Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Tunggu Sampai Dia Bangun



Tunggu Sampai Dia Bangun

1"Cuacanya bagus, aku akan turun untuk jalan-jalan sebentar," tutur Chen Youran sambil memandangi langit cerah di luar.     

Xiao Li membukakan pintu untuknya dan memperingatkannya, "Tolong jangan pergi terlalu jauh…"     

Area Jiangnan adalah daerah tempat tinggal orang-orang kaya. Tanaman hijau di kedua sisi jalan membuat lingkungan menjadi asri. Chen Youran berjalan-jalan di sepanjang pagar pembatas jalanan. Sinar matahari yang lembut menyinarinya, sehingga membuat tubuhnya terasa hangat. Kedua tangannya memegang leher belakangnya untuk merilekskan diri.     

Tiba-tiba, ada sebuah van yang berhenti di belakangnya dan dua pria bertopeng turun dari dalam. Mereka menutup mulut Chen Youran dan menyeretnya, lalu memasukkannya ke dalam van dengan paksa. Tindakan mereka terlihat sangat kejam. Tidak jauh dari sana, Xiao Li sedang memperbaiki mobil, namun tubuhnya tertutup oleh kap mobil. Jadi, dia tidak melihat adegan ini.     

Begitu Chen Youran diseret paksa ke dalam mobil, van itu langsung melaju pergi. Dia ingin berteriak meminta bantuan, tetapi mulutnya dibungkam dengan sangat rapat. Setelah mobil berjalan cukup jauh, seorang pria mencengkeramnya, sementara pria lainnya mengeluarkan selotip untuk menutup mulutnya. Pikiran pertama yang ada di dalam benak Chen Youran adalah dirinya telah diculik. Ini adalah pertama kalinya dia mengalami hal-hal semacam ini. Dia awalnya takut, tetapi dengan segera dia mencoba untuk menenangkan diri.     

Menurut situasi saat ini, dengan sopir yang mengemudi, total ada tiga penculik dalam van tersebut. Pada umumnya, tujuan utama dari kasus penculikan adalah untuk mendapatkan uang. Jika benar demikian, Chen Youran bisa menjanjikan akan memberikan uang lebih banyak kepada para penculik. Dia juga khawatir bahwa mereka adalah musuh perusahaan Keluarga Chen dalam dunia bisnis. Jadi, kemungkinan motif penculikannya bukanlah karena uang. Hanya ada sedikit orang yang mengetahui bahwa dirinya adalah Nyonya Muda Keluarga Ji, jadi dia sama sekali tidak berpikir bahwa mereka adalah musuh Ji Jinchuan.     

Setelah berkendara cukup lama, mobil tersebut tampak meninggalkan kota. Seorang pria bertopi menutupi mata Chen Youran, sehingga dia tidak bisa melihat apa-apa. Dia hanya bisa merasakan jalan bergelombang yang mereka lewati. Dia merasa bahwa daerah itu semakin terpencil.     

Satu jam kemudian, ketika mobil berhenti, Chen Youran ditarik dengan kasar untuk keluar dari dalam mobil dan dibawa pergi. Dia tidak mengetahui di mana dirinya berada saat ini. Dia hanya dapat mencium bau busuk. Kemudian seorang pria yang menyeretnya meninggalkannya. Tubuhnya jatuh ke tumpukan bahan makanan. Ketika dia jatuh, dia secara refleks melindungi perutnya. Tetapi, kepalanya terbentur benda keras, dia pun pingsan dalam ruangan gelap itu.     

Sebelum hilang kesadaran sepenuhnya, Chen Youran dapat samar-samar mendengar suara parau seseorang bertanya, "Kakak, apa yang harus kita lakukan sekarang?"     

Pria lain menjawab, "Dia pingsan. Sangat membosankan dan tidak cukup menyenangkan. Tunggu sampai dia bangun."     

***     

Asisten Zhang tiba di rumah sakit dengan membawa dokumen yang harus diproses. Ketika dia melewati area publik, dia bertabrakan dengan perawat yang datang. Perawat itu memegang setumpuk alat medis di tangannya dan semuanya jatuh ke lantai karena benturan di antara mereka.     

"Maaf, saya minta maaf," ucap Asisten Zhang dengan nada menyesal.     

Perawat muda itu membalas dengan sopan, "Tidak masalah. Saya tidak melihat Anda. Seharusnya saya yang meminta maaf…"     

Asisten Zhang tersenyum padanya dan meletakkan dokumen di tangannya ke atas meja informasi di sebelahnya. Kemudian, dia berjongkok dengan sikap sopan untuk membantunya membereskan peralatan medis.     

Seorang pria yang bersembunyi di sudut muncul pada waktu yang tepat. Dia berpura-pura menjadi orang biasa yang lewat. Dia mengambil salah satu dokumen dan menaruh sebuah catatan dalam dokumen yang diletakkan Asisten Zhang di meja informasi itu, kemudian pergi dengan cepat.     

Di depan meja informasi, ada beberapa kerabat dan teman yang datang untuk menjenguk pasien sedang menanyakan nomor kamar. Perawat yang bertanggung jawab di area ini sedang memeriksanya, jadi tidak ada yang mengetahui adegan pengambilan dokumen barusan.     

Asisten Zhang membantu perawat muda mengambil barang-barangnya. Dia juga meminta maaf sekali lagi. Dan secara tidak sengaja, dia melihat name tag yang ada di dadanya. Sedangkan itu, perawat muda tersebut merasa malu dengan permintaan maafnya yang berulang-ulang. Kemudian, dia pergi dengan wajah memerah.     

Setelah itu, Asisten Zhang membawa dokumen yang ditaruhnya di meja informasi tanpa menyadari ada sesuatu yang aneh di dalam dokumen yang dibawanya. Dia lalu berjalan menuju lift dan menaikinya menuju kamar pasien VIP Gu Jinchen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.