Sesuatu Mungkin Telah Terjadi pada Youyou
Sesuatu Mungkin Telah Terjadi pada Youyou
"Aku Gu Jinchen. Sesuatu mungkin telah terjadi pada Youyou." Gu Jinchen menelepon sambil berjalan keluar dari kamar pasien, sementara Asisten Zhang dengan cepat mengikuti di belakangnya. Kemudian, dia melambaikan tangannya, dua pengawal itu pun mengikuti mereka.
Seorang perawat melihat Gu Jinchen telah mengenakan pakaiannya sendiri dan terlihat seperti hendak pergi. Dia pun dengan cepat melangkah maju untuk menghentikannya, "Presiden Gu, tubuh Anda masih perlu untuk diobservasi dan Anda tidak boleh keluar ke mana-mana."
Langkah Gu Jinchen sangat cepat, sehingga perawat itu harus berlari untuk mengikutinya. Begitu perawat itu mendekat, dia mengusirnya. Perawat itu seketika menabrak dinding dan melukai lengannya. Wajahnya menjadi pucat karena kesakitan. Melihat bahwa dia tidak bisa menghentikannya, dia segera pergi untuk memberi tahu dokter yang merawat Gu Jinchen.
Ji Jinchuan tiba-tiba menghentikan langkah kakinya. Dia mengencangkan alisnya dan berkata, "Berbicaralah dengan jelas."
"Aku menerima sebuah catatan aneh yang bertuliskan alamat dan namanya. Dia mungkin mengalami hal yang buruk." Gu Jinchen berkata dengan singkat.
Xiao Cheng ingin memberitahu Ji Jinchuan bahwa para pebisnis sudah bersiap dari hotel tempat mereka menginap dan sedang dalam perjalanan menuju kedai teh. Ketika melihat bahwa Ji Jinchuan sedang berbicara di telepon, dia segera mengikutinya. Dia tidak tahu apa yang sedang dibicarakan oleh lawan bicaranya diujung telepon, yang dia tahu hanyalah, seluruh ekspresi bosnya berubah menjadi sangat serius.
"Gudang Xijiao," ucap Gu Jinchen yang tengah berjalan menuju lift. Asisten Zhang dengan cepat menekan tombol lift. Melihat angka yang perlahan naik, Gu Jinchen rasanya ingin menendang lift agar pintunya segera terbuka. "Kalau kamu bertanya apa informasinya bisa diandalkan atau tidak? Sebaiknya kamu menelepon ke rumah dulu untuk memastikannya."
Ketika lift mencapai lantai mereka, pintunya terbuka dengan diikuti bunyi 'ding'. Gu Jinchen pun melangkah maju untuk masuk ke dalam lift. Asisten Zhang dan dua pengawal lainnya juga ikut masuk. Asisten Zhang kemudian menekan lantai pertama. Ada lebih banyak pasien di rumah sakit besar dan mereka tinggal di setiap lantai. Meskipun Gu Jinchen merasa sangat khawatir, dia hanya bisa menahan perasaannya itu.
***
Setelah berbicara dengan Gu Jinchen, Ji Jinchuan langsung menghubungi Xiao Li. Sebelum dia selesai berbicara, terdengar suara Xiao Li bergetar, "Presiden Ji, Nyonya Muda berjalan-jalan sebentar…"
Wajah Ji Jinchuan menjadi semakin dingin. Sementara itu, di seberang sana Xiao Cheng merasa tubuhnya gemetar. Suara dingin pria itu seperti badai yang mendekat di telinganya.
"Kamu tidak menjaga keselamatan hidup seseorang dengan baik. Apa kamu pikir aku memperkerjakanmu hanya sebagai pajangan?"
Xiao Li merasa kesal karena dimarahi melalui telepon. Dia lalu menjelaskan dengan suara gemetar, "Mobilnya tiba-tiba mogok di jalan dan saya turun untuk memperbaikinya. Nyonya Muda berkata kalau hari ini cerah dan ingin berjalan-jalan. Setelah saya selesai memperbaikinya, saya tidak bisa menemukan keberadaannya. Saya tidak tahu…"
"Apa kamu lihat ada orang yang membawanya?" Ji Jinchuan langsung menyela perkataannya. Ekspresi wajahnya tampak gelap dan terang.
Xiao Li tidak mengetahui situasi yang sebenarnya, jadi dia menjawab, "Mungkin Nyonya Muda berjalan terlalu jauh, sehingga saya tidak dapat menemukannya. Seharusnya tidak ada yang membawanya pergi. Jangan khawatir, saya akan mencarinya lagi…"
Xiao Li berkata bahwa orang yang dicarinya hilang. Ditambah dengan perkataan Gu Jinchen barusan, 90% dapat dikonfirmasi oleh Ji Jinchuan bahwa orang yang sedang dicarinya dibawa pergi oleh orang lain. Dia pun segera melangkah ke arah lift dengan Xiao Cheng yang bergegas mengikutinya. Dia lalu berkata dengan singkat, "Panggil polisi ke Gudang Xijiao."
Xiao Cheng melihat wajahnya yang muram dan bertanya, "Presiden Ji, apa yang terjadi?"
Ketika mereka sampai di lift, tanpa menunggu Xiao Cheng menekan tombol, Ji Jinchuan sendiri yang menekan tombol turun ke bawah. Setelah pintu lift terbuka, dia masuk ke dalam. Xiao Cheng juga ikut masuk ke dalam lift dan masih memperhatikan wajah Ji Jinchuan yang yang suram. Dia tidak berani bertanya lagi. Dia mengeluarkan ponselnya dan langsung menghubungi 110.