Dia akan Masuk Penjara (4)
Dia akan Masuk Penjara (4)
Meskipun nada bicara Ji Jinchuan dingin dan acuh tak acuh seperti biasanya, tetapi ekspresinya terlihat sedikit cemas. Petugas Wang mengembalikan alat perekam berupa pena tersebut kepadanya dan menggelengkan kepalanya, "Nyonya Ji meminta Anda untuk berhenti mengkhawatirkannya."
Ji Jinchuan seketika terdiam. Wajahnya tampak muram dan mengerikan. Dia hampir saja menghajar Petugas Wang, namun Xiao Cheng meraihnya dengan gerakan tangan yang cepat. Ji Jinchuan pun meraung, "Kalau dia tidak mau mendengarkan, kamu bisa membiarkannya mendengarkan! Kenapa kamu tidak melakukannya?!"
"Presiden Ji, Nyonya Muda Ji meminta saya untuk mengatakan pesan kepada Anda."
Ji Jinchuan yang sangat marah tiba-tiba menjadi tenang, dia bertanya, "Apa itu?"
"Dia berkata kalau tidak peduli berapa banyak anak yang Anda miliki di masa depan, Ji Nuo akan selalu menjadi putra sulung Anda. Dia berharap Anda dapat memperlakukannya dengan baik. Kalau tidak ada ruang untuknya di rumah, tolong berikan dia kepada Nona Chen saja." Petugas Wang lalu menatap Chen Shuna dan melanjutkan perkataannya lagi, "Nona Chen, kalau suatu hari Keluarga Ji tidak menginginkan Ji Nuo, Nyonya Muda Ji ingin Anda membantu mengadopsinya."
Tangan Ji Jinchuan yang tergantung di kedua sisi tubuhnya perlahan mengepal. Ada kemarahan yang tampak di matanya. Tatapannya sangat dingin dan bibirnya yang mengerucut perlahan berubah menjadi putih. Setelah hening sejenak, dia tiba-tiba meraih tangan Petugas Wang. Sikapnya tidak lagi dingin seperti sebelumnya.
"Tolong kamu letakkan pena rekaman ini padanya. Itu berisi semua penjelasan yang aku berikan padanya. Kalau kamu memiliki kesulitan di masa depan, datang saja padaku dan aku akan membantumu sampai akhir. Kali ini, tolong bantu aku," tutur Ji Jinchuan.
Seorang pria yang begitu tinggi sekarang berbicara kepada Petugas Wang dengan nada seperti ini. Dia pun menatapnya dan tidak bisa bereaksi sama sekali.
"Tambahkan aku…" Gu Jinchen juga maju dan menatap Petugas Wang dengan serius. "Kamu bisa datang kepadaku untuk apa pun di masa depan. Tolong bujuk dia… Bahkan kalau dia tidak ingin menemui kami, biarkan dia menemui pengacara agar bisa membantunya."
Dua orang paling berwibawa di Kota A menatap Petugas Wang dengan sorot mata memohon, yang bisa membuat iri orang lain. Tetapi, Petugas Wang menggelengkan kepalanya ketika dia mengingat kata-kata Chen Youran. Dia pun membalas, "Bukannya saya tidak mau membantu kalian, tapi Nyonya Muda Ji sendiri yang tidak ingin menemui kalian. Dia bilang dia bersedia menerima sanksi hukum, jadi jangan buang waktu kalian seperti ini."
Ji Jinchuan berjalan keluar dari kantor polisi dengan tatapan putus asa. Di belakangnya, muncul sosok yang mengenakan sepatu hak tinggi. Chen Shuna rupanya mengikutinya dengan cepat. Chen Shuna menghentikan langkah Ji Jinchuan dan menatapnya. Wajah pria itu tampak sangat pucat, seolah-olah seluruh dunianya telah runtuh. Ekspresi wajahnya setengah putus asa dan setengah seperti gagal melakukan sesuatu.
Chen Shuna menatap penampilan Ji Jinchuan itu dengan heran. Setelah tertegun selama beberapa detik, dia kemudian berkata, "Presiden Ji, karena kamu dan Nona Fang sudah memiliki anak, berikan Nuonuo kepadaku. Aku akan membesarkan anak Youran untuknya."
Ji Jinchuan seolah tidak mendengarnya. Dia hanya berjalan melewati Chen Shuna begitu saja. Dia berjalan sangat pelan seperti orang tua, dengan ekspresi kesepian yang tidak normal. Ketika dia tiba di depan Maybach hitam, Xiao Cheng sudah membukakan pintu untuknya. Namun, dia tidak segera masuk ke mobil. Dia menggerakkan bibirnya dan suaranya yang berat juga serak keluar dari tenggorokannya dengan nada suara menyerah dan kecewa, "Nuonuo adalah anakku satu-satunya. Aku tidak akan memberikannya kepada siapa pun."
Chen Shuna yang berjarak tidak jauh mendengar perkataan Ji Jinchuan. Dia hendak membuka mulutnya untuk berbicara, tetapi Ji Jinchuan sudah membungkuk dan masuk ke dalam mobil. Maybach hitam itu pun perlahan menghilang di depan matanya.
Setelah kembali ke rumah, Ji Jinchuan memasuki ruang kerja. Dia menyalakan sebatang rokok dan mengisapnya. Asapnya mengelilingi mata dan alisnya. Pikirannya pun berangsur-angsur melayang.
Beberapa bulan yang lalu, Fang Yaqing menemuinya dan minta tolong kepadanya, "Jinchuan, melihat hubungan kita sebelumnya, tolong bantu aku…"
"Apa yang terjadi?" tanya Ji Jinchuan sambil menatap wanita pucat yang tampak sangat terluka di depannya.