Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Perubahannya yang Tiba-tiba (6)



Perubahannya yang Tiba-tiba (6)

0Sore harinya, Chen Youran pamit dari pekerjaannya, dia mengemasi barang-barangnya dalam kotak dan pulang lebih awal. Dia menyempatkan pergi berbelanja terlebih dahulu dan pulang untuk memasak.     

Hari ini, Ji Jinchuan pulang kerja tepat waktu. Setelah dia memasuki ruang tamu, Chen Youran menyambutnya dengan senyum. Chen Youran membantunya melepas mantelnya dan merapikan kerutan di bagian atasnya. Dia bertanya, "Apa kamu lelah?"     

Ji Jinchuan menatap Chen Youran yang memunculkan senyum di sudut bibirnya. Dia juga memperhatikannya menggantung mantelnya. Melihat perhatiannya yang dengan lembut bertanya apakah dia lelah, itu membuatnya sedikit tidak bisa bereaksi.     

Chen Youran menggantung mantel Ji Jinchuan di gantungan baju yang berada di dekat pintu. Melihat Ji Jinchuan menatap dirinya dengan sedikit mengaitkan senyum di bibirnya, dia mendorongnya ke toilet dan berkata, "Cepat cuci tanganmu. Hidangan di meja akan dingin kalau tidak segera dimakan."     

Setelah selesai makan malam, Chen Youran kembali ke kamarnya untuk memandikan Ji Nuo. Sedangkan Ji Jinchuan berada di ruang tamu. Saat ini, tiba-tiba Fang Yaqing turun dari lantai atas.     

"Apa tidak boleh makan malam disajikan untukku ketika aku sepanjang hari tinggal di Teluk Nanhai?" tanya Fang Yaqing.     

Ji Jinchuan tidak menjawab, tetapi berkata dengan lembut, "Bersiaplah, aku akan membawamu ke Paris lusa."     

Fang Yaqing menatap Ji Jinchuan dengan terkejut. Wajahnya berangsur-angsur memutih. Dia berkata, "Perutku sudah besar sekarang dan aku pergi ke sana sendirian. Apa yang kamu ingin aku lakukan?"     

"Aku akan mengatur semuanya." Ji Jinchuan berkata dengan lemah.     

"Aku tidak mau pergi!" ucap Fang Yaqing sambil mengepalkan tangannya.     

"Kalau begitu, kembalilah ke kediaman utama Keluarga Ji." Wajah Ji Jinchuan tetap tidak berubah.     

Xie Suling dan Ji Yangkun ingin Fang Yaqing menghilang di dunia ini, sedangkan Ji Shaoheng sangat senang menyiksanya. Tempat itu adalah tempat yang paling tidak ingin dia tinggali seumur hidupnya. Dengan wajah yang tampak sedih dan tatapan mata yang terlihat memohon, dia berkata, "Bisakah aku pergi ke Paris saat aku sudah melahirkan bayiku saja?"     

Ji Jinchuan menggelengkan kepalanya, "Kalau kamu tetap tinggal di sini, dia tidak bahagia dan kamu pun juga tidak bahagia. Kalau kamu pergi ke sana, kamu bisa memiliki anak dan hidup dengan baik."     

Melihat Ji Jinchuan berkata begitu, Fang Yaqing menduga bahwa Chen Youran yang mengatakan sesuatu kepadanya. Tidak heran para pelayan menjaganya di kamarnya untuk makan malam selama dua hari ini dan dia sama sekali tidak diizinkan turun. Ternyata, Chen Youran sudah punya rencana sejak lama. Dia bertanya, "Apa dia memintamu untuk mengirimku pergi?"     

"Itu tidak ada hubungannya dengan dia. Itu adalah keinginanku." Ji Jinchuan berkata dengan lembut.     

Melihat sikap Ji Jinchuan yang tegas, hati Fang Yaqing sangat sakit. Dia menutupi bibirnya dan menangis di lantai atas.     

Sementara itu, Chen Youran membujuk Ji Nuo untuk tidur dan kembali ke kamar tidur utama. Dia mengambil piyamanya di lemari dan membersihkan dirinya di kamar mandi.     

Pukul 21.30, Ji Jinchuan kembali ke kamar utama dari ruang kerjanya dan membuka pintu kamar. Dia tercengang ketika lampu di ruangan itu masih menyala. Chen Youran sedang bersandar di kepala tempat tidur dengan majalah di tangannya. Ketika dia masuk, wanita itu mengangkat selimut dan turun dari tempat tidur, lalu berkata, "Aku akan menyiapkan air mandi untukmu."     

Kemudian, Chen Youran pergi ke kamar mandi. Tak lama kemudian, terdengar suara air menyala.      

Dia lalu keluar dari kamar mandi setelah beberapa saat dan berkata, "Suhu airnya sudah pas. Kamu bisa mandi sekarang."     

Bibir Chen Youran menyunggingkan senyuman dan wajahnya yang tenang tampak lembut serta damai di bawah cahaya lampu. Tapi itu membuat Ji Jinchuan malah merasa tidak nyaman. Dia mendekati Chen Youran, menundukkan kepalanya, dan menatapnya, "Youyou, kenapa kamu…"     

Sebuah tangan lembut menekan bibir Ji Jinchuan dan menghentikannya untuk bertanya. Chen Youran lalu berkata pelan dan lembut, "Aku istrimu. Sudah seharusnya aku melakukan ini untukmu."     

Ji Jinchuan memegang tangan Chen Youran yang ada di bibirnya dan membungkuk untuk menciumnya. Alih-alih menolak, wanita itu melingkarkan tangannya di leher Ji Jinchuan dan membalas ciumannya.     

Semakin lama mereka berciuman, ciuman mereka menjadi semakin intens. Ji Jinchuan membawa Chen Youran ke samping tempat tidur dan mendorongnya untuk berbaring. Setelah melakukan 'itu', Chen Youran merasa lelah dan tidak memiliki kekuatan. Ji Jinchuan lalu membawanya untuk mandi. Ketika mereka keluar dari kamar mandi, Ji Jinchuan meletakkannya di tempat tidur, mencium dahinya, dan berkata, "Ayo tidur…"     

Chen Youran membelai lengan Ji Jinchuan dan memejamkan mata untuk tidur.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.