Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Aku Memutuskan untuk Berubah Menjadi Orang Baik (1)



Aku Memutuskan untuk Berubah Menjadi Orang Baik (1)

1Kemudian, Xiao Cheng membalas dengan ragu-ragu, "Anda pasti sangat lelah baru kembali dari Jiangcheng sepanjang malam. Anda sebaiknya pulang dan beristirahat. Saya akan tinggal di sini."     

Sebagai jawaban, Ji Jinchuan tetap diam, dia mengambil mantelnya di tangan Xiao Cheng, berbalik, dan kembali ke kamar pasien. Sementara Xiao Cheng hanya melihat ke pintu kamar pasien yang tertutup rapat dan pergi dalam diam.     

***     

Chen Youran bangun pada pukul 6 pagi. Pemandangan langit di luar saja masih berwarna abu-abu dan cerah. Dia membuka matanya, perhatiannya seketika tertarik oleh wajah lelah seorang pria. Pria itu duduk di samping ranjang pasien dengan menopang dahinya. Ada cincin kawin di jari manisnya yang ramping. Sepertinya, pria itu telah memakainya sejak mereka menikah dan tidak pernah melepasnya.     

Chen Youran tidak mengeluarkan suara. Dia hanya menatap Ji Jinchuan diam-diam. Kenapa pria yang jelas-jelas berada di Jiangcheng tiba-tiba muncul di sini? Batinnya.     

Kulit Ji Jinchuan tampak lebih gelap dari sebelumnya, tetapi tetap tidak memengaruhi penampilannya yang tampan. Bulu matanya bergetar, kemudian dia membuka matanya. Keempat mata itu pun saling bertemu. Keduanya sama-sama diam.     

Setelah itu, Ji Jinchuan bangkit dari posisinya. Dua pergi untuk menuangkan segelas air. Tak lupa dia mengambil sedotan dan memasukkannya ke dalam gelas. Dia kemudian mencondongkan tubuh dan mendekatkan gelas ke mulut Chen Youran. Chen Youran pun mengapit sedotan itu dengan kedua bibirnya dan mengisap air di dalam gelas itu. Bibirnya kering pun dibasahi dengan air dan secara bertahap menjadi jauh lebih baik.     

Ji Jinchuan meletakkan cangkir air di atas meja dan bertanya dengan suara pelan, "Apa kamu lapar? Aku akan membelikanmu sesuatu untuk dimakan."     

Chen Youran menggelengkan kepalanya dan melihat ke luar jendela. Fajar akan datang. Dia merasa bersyukur menerima kenyataan bahwa dia masih hidup. Mereka kembali terdiam. Kamar pasien itu pun menjadi sunyi. Hanya aroma disinfektan yang merangsang saraf mereka.     

Pada pukul 8 pagi. Pintu kamar pasien tiba-tiba didorong terbuka, Ji Shaoheng masuk ke dalam. Dia memegang tongkat di tangan kanannya dan membawa sarapan di tangan kirinya. Melihat Ji Jinchuan ada di kamar pasien, dia sedikit tertegun. Kemudian, dia mengaitkan bibirnya dan tersenyum, "Kakak…"     

Ji Jinchuan mengangguk lemah, tanpa ekspresi di wajahnya. Ji Shaoheng berjalan mendekat, meletakkan barang di tangannya di atas meja, dan memandang Chen Youran, "Aku membawakanmu sarapan, tapi aku tidak tahu kakakku juga ada di sini. Jadi, aku hanya membawakan untuk satu orang."     

"Xiao Cheng sudah menyiapkannya." Ji Jinchuan berkata dengan wajah hangat dan ringan.     

Chen Youran melirik Ji Jinchuan, lalu pandangannya beralih menatap Ji Shaoheng. Apa dia begitu berbaik hati hingga mengirimkan sarapan untukku? Gumamnya dalam hati.     

Chen Youran menyangka bahwa Ji Shaoheng seharusnya mendengar Ji Jinchuan berada di sini. Dengan kedok mengantarkan sarapan untuknya, Ji Shaoheng diam-diam menunjukkan perhatiannya kepada Ji Jinchuan. Dia lalu mengucapkan terima kasih, mengangkat selimut, dan turun dari tempat tidur pasien. Kemudian, dia memasuki kamar mandi dan keluar setelah mencuci muka. Dia berjalan di samping tempat tidur pasien dan mengambil sarapan.     

"Pergi tidur dan berbaringlah," kata Ji Shaoheng sambil menepuk punggung tangannya.     

Chen Youran pun mengerutkan kening dan menatapnya. Ji Shaoheng hanya mengangkat dagunya ke arah tempat tidur pasien. Senyum di bibirnya sangat jahat dan matanya penuh dengan isyarat.     

Dasar bajingan! Chen Youran mengutuk dalam hati dan pergi berbaring lagi.     

Ji Shaoheng membawakan sarapan untuknya. Chen Youran memandang pria yang tampak lelah itu dan berkata, "Mari kita makan bersama."     

Mendengar ajakan Chen Youran, Ji Jinchuan tertegun sejenak. Tanpa diduga, wanita itu akan mengambil inisiatif untuk berbicara pada dirinya. Dia mengaitkan sudut bibirnya tanpa sadar dan berkata dengan suara yang sedikit serak, "Xiao Cheng akan segera datang. Kamu bisa makan duluan."     

Beberapa menit kemudian, Xiao Cheng mengetuk pintu kamar pasien dengan membawa sarapan. Melihat Ji Shaoheng, dia tertegun, kemudian menyapanya, "Tuan Muda Kedua…"     

Ji Shaoheng mengaitkan senyum di bibirnya.     

Pukul 08.30, dokter datang untuk memeriksa keadaan pasien. Dia membuka pintu kamar pasien Chen Youran dan merasa sedikit aneh ketika melihat situasi di dalam sana. Pasien duduk di tempat tidur dan sedang makan bubur. Pria yang memiliki wajah feminin dan jahat duduk di kursi di samping ranjang dengan ekspresi santai dan tengil. Sementara di sofa, ada seorang pria berwajah dingin. Dia sedang makan sarapan, di sampingnya berdiri di seorang pria yang memakai jas rapi.     

Dokter merasa itu aneh, tetapi dia tidak tahu di mana letak keanehan itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.