Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Dia Sangat Penting di Dalam Hatimu (2)



Dia Sangat Penting di Dalam Hatimu (2)

2"Kalau begitu, ketika ayahmu memintamu menikahi Liang Yanchen, kenapa kamu tidak menikah dengannya?" cibir Gu Jinchen.     

Chen Shuna pun dibungkam oleh kata-katanya. Gu Jinchen lalu langsung memutus sambungan telepon tersebut. Sementara Chen Shuna di seberang sana mendengarkan bunyi 'bip' dari ponselnya dan merasakan sesuatu yang buruk.     

***     

Hari sudah mulai gelap. Chen Youran membantu Ji Shaoheng berjalan di sepanjang jalan berlumpur. Mereka berdua merasa lapar dan haus saat ini. Setelah berjalan selama satu jam, mereka tiba di sebuah desa.     

"Apa kamu punya uang?" tanya Chen Youran pada Ji Shaoheng.     

Ji Shaoheng pun mengeluarkan dompet dari saku celananya dan menyerahkannya pada Chen Youran. Chen Youran mengambil alih dompet itu dan membukanya tanpa basa-basi lagi. Terdapat beberapa uang di dalamnya yang sudah basah, serta ada empat atau lima kartu. Seharusnya, tidak ada tempat makan atau penginapan di desa itu yang bisa menggunakan kartu sebagai bentuk pembayaran. Dia kemudian mengeluarkan semua uang di yang ada di dalam. Dua lembar uang yang berada di tengah tidak sepenuhnya basah dan masih bisa digunakan.     

Melihat sebuah penginapan di depan, keduanya berjalan masuk. Di meja resepsionis terdapat seorang wanita berusia 40 tahunan. Melihat pakaian mereka yang basah dan penampilan keduanya tidak begitu baik, wanita itu bertanya, "Apa kalian ingin disediakan air panas?"     

"Iya…" Chen Youran mengangguk.     

"50 Yuan untuk satu kamar. Kalian mau memesan satu atau dua?"     

Chen Youran menghitung uang di tangannya dan hanya memesan kamar. Koridor penginapan itu sempit dan kecil. Alis Ji Shaoheng mengencang dan ekspresinya seolah menunjukkan beberapa keluhan. Chen Youran menatapnya dan berkata, "Tuan Muda Kedua Ji, kamu sedang berada dalam keadaan terpuruk sekarang. Kamu hanya memiliki uang sebanyak 200 Yuan. Apa kamu masih ingin tinggal di hotel bintang 5 dalam seperti saat ini?"     

Ketika mereka tiba di kamar yang dipesan, Chen Youran membuka kunci pintu dan masuk. Dia lalu menekan tombol untuk menyalakan lampu di dinding. Kamar itu tidak besar, hanya ada tempat tidur, televisi kuno, dan sofa tua. Tatapan Chen Youran beralih pada Ji Shaoheng, dia berkata, "Istirahatlah terlebih dahulu, aku akan membeli baju ganti."     

"Kamu tidak akrab dengan lingkungan di sini. Berhati-hatilah," ucap Ji Shaoheng. Kakinya sudah mati rasa karena berjalan begitu jauh.     

Chen Youran telah berjalan ke pintu. Ketika mendengar apa yang adik iparnya katakan, dia berbalik dan melihat kembali kepadanya, "Iya… Sepertinya kamu telah mengalami kemajuan dan mulai peduli dengan orang-orang."     

Ekspresi wajah Ji Shaoheng sedikit tidak wajar ketika mendengar hal itu. Dia tidak mengangkat kepalanya.      

Chen Youran pun pergi membeli pakaian dan segera kembali ke kamar mereka. Dia mengetuk pintu, lalu Ji Shaoheng membukakan pintu untuknya. Namun, Ji Shaoheng baru saja mandi dan hanya menggunakan handuk pada bagian bawahnya. Dada seksi dan perut berototnya terlihat sangat jelas.     

Pemandangan di depannya membuat Chen Youran mengerutkan kening, dia bertanya, "Kenapa kamu tidak memakai pakaian?"     

Ji Shaoheng menyeka rambutnya dengan handuk dan menjawab, "Masih basah, tidak nyaman untuk berpakaian."     

Chen Youran lalu memunggunginya dan menyerahkan tas di tangannya. Dia berkata, "Ada pakaian dan obat penghilang rasa sakit di dalamnya."     

Saat ini, Chen Youran telah berganti pakaian kering. Dia mengenakan kaus dan celana jeans sederhana. Tubuhnya yang kurus terlihat sangat mungil dengan pakaian itu. Ji Shaoheng memiliki ide untuk menggoda Chen Youran, dia bertanya, "Apa kamu tidak berani melihat tubuh pria lain?"     

"Aku akan menunggumu di luar," kata Chen Youran. Dia tidak ingin berbicara dengan Ji Shaoheng. Kemudian, dia keluar dan menutup pintu untuknya.     

Setelah Ji Shaoheng mengganti pakaiannya, dia minum obat penghilang rasa sakit yang dibeli oleh Chen Youran tadi. Dia kemudian pergi untuk membuka pintu dan melihat Chen Youran yang bersandar di dinding dengan kepala tertunduk. Dia tidak tahu apa yang sedang wanita itu pikirkan. Cahaya di koridor itu cukup redup, membuat wajahnya tidak terlalu terlihat. Tubuhnya yang kurus sangat kecil dengan sentuhan kesedihan.     

"Kamu tidak membeli pakaian ini di tempat baju bekas, kan?" tanya Ji Jinchuan. Terdengar keluhan pada nada suaranya.     

Chen Youran menoleh dan menatap penampilan Ji Shaoheng. Kaus berwarna putih dan celana kasual berwarna cokelat, pakaian yang sangat sederhana. Tetapi saat Ji Shaoheng mengenakannya itu, auranya tetap terpancar.     

"Beberapa masih terlihat baik," jawab Chen Youran. Kemudian, dia berbalik dan berjalan menjauh. "Ayo kita pergi makan malam."     

"Apa kamu tidak mandi?" tanya Ji Shaoheng.     

"Tidak." Chen Youran menggelengkan kepalanya.     

Ketika mereka meninggalkan hotel, di luar sudah gelap. Ji Shaoheng lalu berkata, "Temukan seseorang dan tanyakan di mana ini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.