Jika Dia Tidak Datang, Kamu Jangan Panik (4)
Jika Dia Tidak Datang, Kamu Jangan Panik (4)
"Kalian urus masalah di sini," tutur Ji Jinchuan pada Xiao Cheng dan Feng Yi. Setelah mengatakan itu, dia turun dari panggung dan berjalan menuju ke jalan keluar.
Ketika wartawan melihat bahwa Ji Jinchuan pergi, mereka bergegas mengejarnya.
"Presiden Ji..."
"Presiden Ji..."
"Presiden Ji..."
Ada terlalu banyak orang dan suasana menjadi heboh, penjaga keamanan pun kewalahan sehingga tidak bisa menghentikannya. Feng Yi dengan cepat menghubungi dan memanggil beberapa penjaga keamanan lainnya untuk mengawal Ji Jinchuan pergi.
Di depan televisi, Ji Yangkun melihat pemandangan kacau dan seketika api besar menyala di dalam hatinya. Xie Suling berkata, "Apa mungkin itu karena kemacetan lalu lintas di jalan, jadi Youran terlambat?"
"Telepon dia dan tanyakan apa yang terjadi!" perintah Ji Yangkun memandang pengurus rumah.
Semua pelayan ketakutan oleh teriakan Ji Yangkun, mereka pun melakukan pekerjaan masing-masing dengan semakin berhati-hati. Pengurus rumah yang mendapatkan perintah itu berjalan ke tempat telepon rumah berada. Dia mengambil gagang telepon dan menghubungi Chen Youran. Dering telepon terus berbunyi, tetapi tidak ada yang menjawab.
Pengurus rumah pun meletakkan gagang telepon dan melapor, "Tuan, tidak ada yang menjawab…"
***
Ji Jinchuan keluar dari tempat konferensi pers dan terus menelepon Chen Youran. Dering telepon terdengar seperti suara ajaib yang mengetuk otaknya, hingga membuat kepala dan jantungnya bergetar. Namun, telepon terputus secara otomatis. Dia lalu bertanya kepada Feng Yi, "Apa Ji Shaoheng ada di perusahaan hari ini?"
"Sepertinya tidak," kata Feng Yi dengan tidak yakin.
"Jawaban yang aku mau bukan seperti itu." Ji Jinchuan berkata dengan wajah berat.
Feng Yi ketakutan oleh suara dingin Ji Jinchuan yang tiba-tiba dan tubuhnya gemetaran. Dia segera pergi untuk memeriksanya. Ji Jinchuan pun mengoperasikan ponselnya dengan cepat dan menemukan mobil Chen Youran berada di dekat Teluk Nanhai. Dia menggosok kelopak matanya dan berjalan ke tempat parkir. Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Ji Jinchuan meningkatkan kecepatan hingga maksimum dan melaju untuk pulang ke Teluk Nanhai. Dia melihat mobil Chen Youran berada di jarak 500 meter dari kediamannya. Dia mendorong pintu dan keluar dari mobilnya. Dia berjalan cepat, kemudian melihat ke dalam mobil Chen Youran melalui kaca jendela yang diturunkan. Tidak ada seorang pun di dalam mobil itu. Kuncinya pun masih tergantung di dalam mobil, bahkan tasnya ada di kursi pengemudi.
Tepat pada saat ini, Feng Yi menghubungi Ji Jinchuan dan berkata, "Manajer Ji Shaoheng tidak datang ke perusahaan hari ini."
Mendengar ucapan Feng Yi, alis Ji Jinchuan seketika melonjak. Ji Shaoheng dan Chen Youran menghilang pada saat yang bersamaan. Menurutnya, ini bukan pertanda baik. Dia ceroboh dan lupa untuk memperhatikan Ji Shaoheng.
"Segera periksa keberadaan Ji Shaoheng," perintah Ji Jinchuan.
Sebuah petir dari cakrawala tiba-tiba menggelegar, seolah membelah seluruh dunia menjadi dua dan menutupi bagian atas dengan awan gelap. Ji Jinchuan menatap langit dan hatinya merasa lebih tidak karuan.
***
Chen Youran terbangun karena suara kesakitan. Dia membuka matanya dan melihat tempat yang asing baginya, yakni sebuah rumah yang terbuat dari kayu. Tangan dan kakinya diikat ke kursi saat ini. Rupanya, erangan kesakitan datang dari Ji Shaoheng.
Kemudian, pandangan Chen Youran beralih pada Ji Shaoheng. Pria itu juga diikat ke kursi. Cahaya dari celah di rumah itu memperlihatkan bahwa wajah Ji Shaoheng sangat pucat. Alisnya berkerut rapat, dari ekspresi wajahnya tampak menunjukkan seolah dia sedang sangat kesakitan.
Chen Youran pun bertanya, "Ada apa denganmu?"
Namun, Ji Shaoheng tidak mengatakan apa-apa. Chen Youran kemudian mendengar gigi pria itu berderit, dia pun sedikit mengernyit dan bertanya, "Apa karena ikatan talinya terlalu kencang?"
"Bisakah kamu diam?!" Nada bicara Ji Shaoheng terdengar sangat buruk. Chen Youran lalu terdiam dan tidak lagi peduli padanya.
Pintu kayu rumah itu tiba-tiba didorong terbuka. Xue Ling masuk dengan jeriken bensin di tangannya dan mulai menuangkan air bensin ke mana-mana. Chen Youran yang panik berteriak, "Xue Ling, apa yang kamu lakukan?!"
Xue Ling sudah mengosongkan satu jeriken bensin dan membuangnya. Dia berjalan ke arah mereka dengan tatapan mata yang dalam dan awan gelap, "Tidak bisakah kamu melihat? Aku akan membakarmu!"