Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Membuatkanmu Sarapan untuk yang Terakhir Kalinya



Membuatkanmu Sarapan untuk yang Terakhir Kalinya

2Mendengar bahwa Chen Youran akan kembali kepada Ji Jinchuan, Gu Jinchen berkata dengan panik, "Youyou, aku akan membantumu… Aku akan membantumu. Kamu tidak harus kembali."     

"Jinchen, dengarkan aku…" Chen Youran menyeka air mata di wajahnya dan menarik napas dalam-dalam. "Hanya ketika aku kembali, aku dapat menemukan kesempatan untuk membawa Nuonuo pergi."     

"Youyou…" Terdapat rasa frustrasi di hati Gu Jinchen. Dia menundukkan kepalanya dengan berat dan rasa sakit yang hebat datang dari dadanya.     

"Aku akan kembali ke kamarku untuk beristirahat." Chen Youran bangkit dan kembali ke kamarnya.     

Malam ini, Chen Youran dan Gu Jinchen tidak bisa tidur. Selain mereka, Ji Jinchuan juga terjaga sepanjang malam.     

Ji Jinchuan tidak pergi ke perusahaan setelah keluar dari pengadilan. Dia langsung kembali ke Teluk Nanhai dan berdiam di ruang kerjanya sepanjang waktu. Pukul 10:30 malam, Fang Yaqing membuat kopi dan mengantarkannya ke ruang kerja Ji Jinchuan. Begitu dia meletakkan cangkirnya, Ji Jinchuan berkata, "Keluarlah…"     

Fang Yaqing tercengang mendengar ucapannya. Ji Jinchuan menatapnya, lalu dengan santai meletakkan jas di kursi. Sekarang, pria itu hanya mengenakan kemeja putih dengan tiga kancing terbuka di bagian atasnya, sehingga terlihat santai dan seksi. Lingkaran asap mengaburkan garis besar fitur wajahnya dan suaranya terdengar rendah juga serak.     

"Merokok tidak baik bagi kesehatanmu. Sebaiknya, kamu mengurangi merokok," kata Fang Yaqing yang mengingatkannya     

Ji Jinchuan tidak berbicara dan terus menundukkan kepalanya untuk menangani dokumen-dokumen. Fang Yaqing menatapnya sejenak sebelum akhirnya perlahan berjalan pergi dari ruang kerja itu. Setelah mendengar pintu tertutup, Ji Jinchuan menutup dokumen tersebut. Dia bersandar di kursi dan menyesap rokok di antara jari-jarinya. Mata hitamnya terlihat dalam dan gelap di bawah cahaya lampu.     

***     

Chen Youran duduk di ambang jendela sepanjang malam. Pemandangan di luar semakin lama, semakin cerah. Hari baru saja dimulai, tetapi hatinya bahkan lebih bingung. Sampai fajar menyingsing, dia turun dari ambang jendela, mengganti piyama, dan masuk ke kamar mandi. Setelah selesai mandi, dia keluar dari kamar.     

Pada saat yang sama, pintu kamar tidur utama terbuka dan Gu Jinchen keluar. Chen Youran ingin tersenyum, tetapi sudut mulutnya terasa membeku. Dia berkata dengan suara rendah, "Kenapa kamu bangun pagi-pagi?"     

"Aku akan membuatkanmu sarapan untuk terakhir kalinya." Gu Jinchen berkata dengan suara serak. Tenggorokannya sedikit tercekat.     

"Aku yang akan melakukannya hari ini," tutur Chen Youran. Dia melihat wajah Gu Jinchen yang kuyu dan menebak bahwa pria itu seperti dirinya, tidak tidur sepanjang malam. "Kamu belum pernah makan sarapan yang aku buat. Kamu bisa mencicipinya hari ini."     

Gu Jinchen berpikir bahwa Chen Youran pasti pernah melakukannya untuk Ji Jinchuan sebelumnya. Ada kepahitan di tenggorokannya, yang sepertinya bercampur dengan rasa sakit yang samar. Dia mengangguk dan berkata, "Oke…"     

Mereka pun turun ke bawah bersama. Chen Youran pergi ke dapur dan mulai membuat sarapan. Sementara Gu Jinchen duduk di sofa sambil menatap wanita yang berjalan di dapur dengan perasaan lemah. Dia telah mengambil satu langkah yang salah dan tidak ada cara untuk memulihkannya. Dia tidak memiliki alasan untuk mempertahankannya karena mereka telah berpisah jauh sejak tiga tahun yang lalu. Dan saat ini, Chen Youran memiliki Ji Nuo, anaknya dengan Ji Jinchuan, yang hubungan mereka tidak mungkin dapat terputus. Baru tadi malam dia menyadari bahwa dia sudah kalah total.     

Bibi Wang juga akhirnya bangun. Melihat Gu Jinchen duduk di ruang tamu, dia bergegas ke dapur dan terpana melihat Chen Youran membuat sarapan. Dia berkata, "Nona Chen, biarkan saya membantu Anda…"     

"Tidak perlu, Bi. Aku bisa melakukannya sendiri." Chen Youran berkata dengan suara hangat.     

Bibi Wang berdiri di sampingnya, memperhatikan keahliannya membuat roti. Gerakan memasak Chen Youran sangat terampil. Roti gorengnya juga dibuat dengan baik. Gerakannya teratur dan tidak tergesa-gesa.     

Sarapan yang dimasak Chen Youran sangat banyak, jadi butuh waktu lama untuk memasaknya. Sudah pukul 9 setelah sarapan itu siap. Chen Youran memandang Bibi Wang dan berkata, "Mari kita makan bersama…"     

"Anda sebaiknya yang makan," jawab Bibi Wang sambil melambaikan tangannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.