Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kenapa Dia Melakukan Ini?



Kenapa Dia Melakukan Ini?

2Mungkin Fang Yaqing telah menangis di pemakaman untuk waktu yang lama, sehingga matanya menjadi merah dan bengkak. Pakaian hitam yang dikenakannya hari ini membuat kulitnya tampak sangat putih dan bersih dalam cahaya. Ji Jinchuan meliriknya dengan ringan, "Hmm…"     

Fang Yaqing menundukkan kepalanya dan tersenyum untuk mencibir dirinya sendiri, "Karena aku menikah dengan salah satu anggota Keluarga Ji, jadi orang tuaku juga dianggap sebagai anggota keluarga kalian?"     

"Iya." Ji Jinchuan menjawab dengan wajah hangat dan pucat.     

"Kamu dan adikmu memiliki hubungan yang baik. Kamu bahkan dapat melakukan ini untuknya," ucap Fang Yaqing dengan tersenyum sinis.     

"Aku harus pulang," ujar Ji Jinchuan dengan pelan sambil meletakkan obat di atas meja.      

Namun begitu Ji Jinchuan berbalik, Fang Yaqing memeluknya dari belakang. Dia menangis dan memohon dengan nada rendah, "Jangan pergi, ya?"     

Kemudian Ji Jinchuan menghempaskan tangan Fang Yaqing dan berkata dengan suara dingin, "Aku kakakmu, jadi jangan lakukan ini lagi ke depannya."     

Setelah mengatakan itu, Ji Jinchuan berjalan ke pintu kamar tersebut. Fang Yaqing menatap punggung pria itu yang tegap dan berteriak dengan suara tinggi, "Kamu tidak ingin tahu apa aku baik-baik saja selama ini?!"     

Mendengar hal itu, Ji Jinchuan menghentikan langkah kakinya, namun tidak melihat ke belakang. Pandangannya jatuh pada panel pintu di depannya, dia berkata, "Shaoheng sangat baik padamu."     

"Sangat baik katamu?" Fang Yaqing tertawa, namun suara ttawanya penuh dengan ejekan dan kesedihan untuk dirinya sendiri. Dia mengangkat tangannya dan membuka kaitan kancing pakaiannya. Dia lalu berkata dengan suara yang tiba-tiba berubah menjadi marah dan benci, "Lihat seberapa baik dia memperlakukanku!"     

Ji Jinchuan pun akhirnya berbalik, dia melihat Fang Yaqing membuka tiga kancing paling atas pakaiannya dan menariknya ke bawah dengan marah. Melihat pakaian yang terkoyak itu, matanya menunjukkan sentuhan keterkejutan. Pupil hitamnya melotot, seolah akan lepas dari rongga matanya. Kulit wanita di depannya tidak seputih dan sehalus susu, malah tampak bercak biru dan ungu. Hal ini sangat mengejutkan baginya, ini jelas merupakan tanda pelecehan. Dia bahkan tidak bisa mengeluarkan suara untuk waktu yang lama.      

"Ini adalah…" kata Ji Jinchuan dengan suara yang serak.     

"Ini semua disebabkan oleh Ji Shaoheng," tutur Fang Yaqing sembari menatap Ji Jinchuan lekat-lekat. Dia menatapnya dengan ekspresi marah. "Luka lama tidak disembuhkan, tetapi luka baru ditambahkan. Aku telah hidup dengan lebih buruk daripada kematian dalam enam tahun terakhir ini."     

Ji Jinchuan menggerakkan bibirnya, "Saat kalian baru saja pergi ke New York, aku mendengar kabar kalau dia sangat baik padamu. Bagaimana dia bisa..."     

Lagi-lagi, Fang Yaqing tersenyum sinis, lalu berkata, "Ji Shaoheng telah menduga kalau kamu akan melakukan hal itu. Ketika dia menemukan seseorang yang diam-diam mengambil foto, dia sengaja membuat sikapnya seolah penuh cinta kepadaku."     

Ji Jinchuan tidak menduga akan hal ini akan terjadi. Dia berpikir bahwa Ji Shaoheng sangat menyukai Fang Yaqing, bahkan memaksa untuk bisa mendapatkannya dengan cara seperti itu. Dia menatap wajah mantan kekasihnya yang tampak pucat, lalu berjalan dua langkah untuk menutup pakaian Fang Yaqing dan melangkah mundur kembali. Akan tetapi, Fang Yaqing tiba-tiba meraih tangannya.     

"Apa kamu masih berpikir kalau aku bahagia sekarang?" tanya Fang Yaqing sambil terus menatapnya.     

Ji Jinchuan terdiam, wajahnya diselimuti warna biru tua. Setelah waktu yang lama, dia berkata, "Kenapa dia melakukan ini..."     

"Karena dia hanya ingin merampokku darimu." Mata Fang Yaqing sudah memerah dan dipenuhi air mata.     

Ji Jinchuan menggerakkan bibirnya. Tenggorokannya kering dan terasa seperti dipenuhi lem hingga tidak bisa berkata apa-apa. Dia tidak bisa mengeluarkan suara sama sekali. Selain rasa bersalahnya, ada lapisan penyesalan yang dalam di hatinya. Perasaan yang berbeda itu sepertinya memberitahunya betapa salah sikapnya dan betapa kejam dirinya.     

Fang Yaqing yang melihat ekspresi sedih Ji Jinchuan berkata, "Apa kamu merasa menyesal sekarang? Tapi sudah terlambat… Kamu selalu membawaku dalam rasa sakit dan penderitaan yang aku alami dalam enam tahun terakhir."     

Setelah itu, Ji Jinchuan memeluk kepala Fang Yaqing, memasukkan jari-jarinya ke rambut hitamnya dan berkata dengan sedih, "Maafkan aku... aku benar-benar minta maaf..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.