Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Dia Sedang dalam Suasana Hati yang Buruk Hari Ini (1)



Dia Sedang dalam Suasana Hati yang Buruk Hari Ini (1)

1Agar suaranya tidak terdengar sedih, Chen Youran sengaja menjawab dengan nada yang santai, "Tidak masalah apa ada pesta pernikahan atau tidak. Bagaimanapun juga, aku tetaplah Nyonya Muda dari Keluarga Ji. Jadi, aku tidak terlalu peduli dengan itu."     

Ji Jinchuan memegang tangan istrinya di pangkuannya. Dia memasukkan lima jarinya ke sela-sela jari Chen Youran. Jari-jari keduanya pun bergabung menjadi satu. Dia pun membalas, "Pesta pernikahan akan diadakan…"     

***     

Setelah Gu Jinchen dan Xu Chengyan meninggalkan Hotel Palin, mereka pergi ke Sands Bay Club. Mengetahui bahwa temannya berada dalam suasana hati yang buruk, Xu Chengyan memesan anggur dan meminta manajer untuk membawa wanita bernama Yiyou.     

"Presiden Gu, Tuan Muda Xu…" sapa Yiyou sambil memasuki bilik dengan mengenakan rok putih dan penampilan lembut.     

"Dia sedang dalam suasana hati yang buruk hari ini, jadi kamu bisa menemaninya untuk minum-minum bersama," ucap Xu Chengyan sambil menunjuk ke posisi di samping Gu Jinchen.     

Yiyou menatap Gu Jinchen, namun pria itu tidak mengatakan apa-apa. Dia menjawab, lalu melangkah ke samping pria itu dan duduk di sana.     

Gu Jinchen membuka sebotol anggur, menuangkan segelas, dan meminumnya. Ketika dia ingin menuangkan untuk gelas yang kedua, Yiyou menekan tangannya dan berkata, "Presiden Gu, lebih baik aku saja yang menuangkannya…"     

Tangan Gu Jinchen sudah memegang botol anggur, namun Yiyou memegang punggung tangannya. Dia langsung menarik tangannya dengan dingin. Yiyou menatapnya, lalu mengambil alih botol anggur dan mengisi gelas untuknya.     

Xu Chengyan melihat bahwa Gu Jinchen telah minum beberapa gelas anggur berturut-turut tanpa bernapas. Dia tidak bisa menahan diri untuk mengatakan, "Dia sudah menikah, lalu apa yang akan kamu lakukan?"     

"Apa kamu tahu kapan aku merasa paling bahagia?" Gu Jinchen memegang gelas dengan matanya kabur. Pandangannya jatuh ke dalam cairan merah di cangkir.     

Awalnya, Xu Chengyan mengira temannya itu sudah mabuk karena terlalu banyak minum hingga melontarkan pertanyaan konyol yang seperti itu. Dia pun menjawab, "Bukannya itu pertanyaan konyol? Tentu saja sekarang."     

Di Kota A, selain perusahaan Keluarga Ji, perusahaan Keluarga Gu adalah yang terbesar. Dia adalah presiden di perusahaan Keluarga Gu. Bukannya saat ini adalah saat yang paling membahagiakan dan membuatnya bersemangat tinggi untuk menjalani hidup? Batin Xu Chengyan.     

"Itu tiga tahun yang lalu." Gu Jinchen menggelengkan kepalanya dan tersenyum sedih. Tiga tahun yang lalu adalah waktu di mana dia bisa memeluk Chen Youran dengan erat. Berbagi suka dan duka dan memiliki segalanya tentang dia. Pada saat itu, dia merasa sangat bahagia dan bersemangat. Tetapi sekarang dia merasa hanya seperti kerangka dari mayat hidup.     

Xu Chengyan terdiam selama beberapa saat, kemudian berkata, "Kamu dan dia sudah menjadi seperti ini. Jangan pikirkan itu lagi…"     

Gu Jinchen tidak berbicara dan meminum habis semua anggur di cangkirnya.     

Kemudian, Xu Chengyan mengangkat tangannya dan meletakkannya di bahu Gu Jinchen. Dia lalu berkata, "Setidaknya, kamu masih memiliki kenangan. Daripada aku, sampai sekarang aku belum pernah merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta…"     

"Ketika bersama, kami merasa seperti semakin lengket setiap harinya. Seluruh hati merasakan perasaan yang lembut dan hangat. Dan akan merasa seolah hampir mati ketika berpisah," ujar Gu Jinchen sambil menggoyangkan botol anggurnya.     

Seperti itulah rasanya jatuh cinta.      

Xu Chengyan tidak pernah mengalami dan tidak dapat memahaminya. Apa yang harus dia pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya pulang ke rumah dan memberi tahu kedua orang tuanya. Jika dia memberi tahu mereka bahwa Chen Youran sudah menikah, mereka pasti akan mengatur kencan buta untuknya. Memikirkan hal ini, dia merasa kesal dan akhirnya memutuskan untuk minum bersama Gu Jinchen.     

Setelah minum beberapa gelas, mereka berdua pun mabuk dan saling membantu untuk tetap berdiri di luar bilik.     

Manajer yang bertanggung jawab dapat melihat bahwa mereka berdua mabuk dan tidak akan bisa mengemudi dalam keadaan seperti ini. Dia lalu bertanya, "Presiden Gu, Tuan Muda Xu, apa kalian berdua ingin aku mencarikan sopir bayaran untuk kalian?"     

"Ya…" jawab Xu Chenyan yang sedikit lebih sadar dibandingkan Gu Jinchen.     

Sopir bayaran untuk Gu Jinchen adalah seorang pria muda berusia 20 tahunan. Dia hendak mengantar Gu Jinchen pulang, namun Yiyou tiba-tiba menghentikan mobil mereka. Pria muda itu menurunkan kaca jendelanya dan menatap orang yang tiba-tiba muncul. Dia lalu berkata dengan nada suara yang terdengar agak tumpul, "Apa kamu gila?"     

Yiyou melangkah maju dan berkata, "Aku temannya. Aku akan mengantarnya pulang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.