Tidak Semua Orang Bisa Menaklukkannya (3)
Tidak Semua Orang Bisa Menaklukkannya (3)
Ketika mendengar itu, Shi Lan menatap Chen Youran dan berkata, "Wanita ini adalah orang ketiga. Dia adalah pengganggu dalam pernikahan kakakmu dan Presiden Gu. Kenapa kamu masih mau membantunya?"
Chen Youran memandang Yi You, yang pucat. Ketika Yi You melihat Chen Youran memandangnya, dia menggelengkan kepalanya dan berkata dengan sedih, "Nona Chen, aku tidak bermaksud begitu."
"Aku tahu…" Chen Youran berkata dengan santai.
"Apa kamu percaya apa yang dia katakan?" tanya Shi Lan sambil memandang Chen Youran dengan tatapan heran.
Mata dingin Chen Youran menyapu Shi Lan. Dia sedikit mengangkat bibir merahnya dan berkata, "Dia mengatakan yang sebenarnya, kenapa aku tidak percaya?"
Shi Lan mendengus dingin, lalu membalas, "Siapa yang akan percaya pada orang ketiga. Jangan tertipu oleh penampilannya yang menyedihkan."
"Apa maksud perkataanmu adalah menganggapku buta dan tidak bisa memahami orang dengan jelas?" tutur Chen Youran sambil memutar gelang di pergelangan tangannya.
"..." Shi Lan terdiam. Dia menggertakkan giginya, lalu berkata, "Aku berniat cukup baik untuk memperingatkan Nona Chen tentangnya."
"Oh, benarkah?" Nada bicara Chen Youran sangat santai. Dia lalu berkata lagi dengan mengucapkan tiap kalimatnya dengan ekspresi tenang, "Tidak peduli apa hubungan wanita ini dengan Presiden Gu, itu adalah urusan pribadi. Apa hubungannya denganmu? Gu Jinchen adalah orang yang sangat terkenal dan dihormati di Kota A. Bagaimana bisa kamu menyinggungnya dengan mengganggu pendamping wanitanya?"
Shi Lan menatap Chen youran dengan marah. Setelah itu, si wanita berambut pendek di sampingnya berbisik, "Kak Lan, lupakan saja…"
Meskipun Presiden Gu dan Chen Shuna sudah bercerai, tetapi pria itu adalah kakak ipar Chen Youran. Terlebih lagi, Chen Youran adalah pendamping wanita Ji Jinchuan malam ini. Shi Lan tidak berani melakukan apa pun kepadanya, jadi dia harus menelan amarahnya mentah-mentah dan melangkah pergi.
Shi Lan dan wanita lainnya sudah pergi. Chen Youran pun perlahan masuk ke salah satu bilik toilet. Ketika dia keluar dari dalam, Yi You belum pergi dari sana. Kemudian, dia berjalan ke wastafel dan menyalakan air.
"Kalau kamu tidak berada di ruang perjamuan untuk waktu yang lama, Presiden Gu pasti akan mencarimu," kata Chen Youran.
Yi You menggigit bibirnya dan berkata, "Terima kasih…"
"Sama-sama." Chen Youran mencuci tangannya, lalu berjalan ke samping untuk mengeringkannya.
"Apa kamu istri Presiden Ji?" tanya Yi You sambil menatap wajah polos Chen Youran.
"Kenapa kamu menanyakan pertanyaan itu?" Chen Youran bertanya balik. Jari-jari rampingnya terentang di bawah mesin pengering. Dia membalik-balikkan jari-jarinya untuk mengeringkan tetesan air.
Setelah melongo dalam waktu yang cukup lama, ekspresi wajah Yi You akhirnya kembali normal. Dia tidak lagi pucat seperti saat diganggu. Dia pun menjawab, "Hanya ingin bertanya saja…"
Setelah mengeringkan air di tangannya, Chen Youran berjalan keluar dari kamar mandi. Setelah berjalan dua langkah, dia menghentikan langkah kakinya dan melihat kembali pada Yi You yang masih berdiri di tempat yang sama. Dengan nada tenang, dia berkata, "Orang-orang di lingkaran ini kebanyakan tidak menyukai pendamping wanita yang dibawa oleh para pria terkenal yang masih jomblo. Tetaplah bersamanya dan jangan pernah menjauh darinya agar kamu tidak diganggu oleh mereka lagi."
Di ruang perjamuan…
Setelah selesai menari dengan Du Ruowei, Ji Jinchuan melepaskan tangannya dari pinggang gadis muda itu dan berjalan ke tempat istirahat.
Pria tampan itu pergi tanpa kata salam, hati Du Ruowei pun merasa kehilangan. Dia hanya menatap punggungnya dan menggigit bibirnya. Sebenarnya, dia ingin mengajak Ji Jinchuan untuk terus berdansa bersamanya. Tapi, tiba-tiba anak seorang bangsawan datang untuk mengajaknya berdansa. Dia pun tidak bisa menolak, jadi dia menerima ajakannya. Saat ini sudah waktunya untuk tarian bebas, jadi semua orang membawa pasangannya masing-masing ke lantai dansa. Dia pun memandang pria yang sedang berada di tempat istirahat sambil terus menari. Dia tampak sedikit cemberut.
Rekan dansa Du Ruowei melihat sikapnya yang linglung. Melihat gadis itu terus menatap Ji Jinchuan, dia berkata dengan nada bercanda, "Nona Du sedang memandang Presiden Ji?"
Kata-katanya yang terlalu lugas membuat wajah Du Ruowei memerah. Dia pun menatapnya dan menjawab, "Tidak…"
Rekan dansanya melihat wajah Du Ruowei yang sedikit merah. Dia sudah bisa menebak apa yang ada di dalam benaknya. Jadi, dia mencoba untuk memperingatkannya dengan berkata, "Tidak semua orang bisa menaklukkan Presiden Ji."