Aku Mencintainya Lebih dari Siapa pun
Aku Mencintainya Lebih dari Siapa pun
"Ya, aku sudah baik-baik saja," jawab Gu Jinchen sambil mengangguk dengan ringan.
Bibi Li mengetahui bahwa Gu Jinchen akan makan malam di sini hari ini, jadi dia secara khusus membuat hidangan favoritnya, yang kebetulan ada di sisinya. Hanya saja, setelah kecelakaan mobil, indera perasanya sedikit lemah. Jadi, hidangan itu terasa kurang enak, padahal Bibi Li selalu membuat cita rasa khas pada setiap hidangan.
Setelah makan malam, keduanya bermain dengan Gu Yiyi. Mereka bermain berburu harta karun. Mereka menyembunyikan mainan di sudut ruang tamu dan membiarkan Gu Yiyi mencarinya.
Chen Shuna memandang Gu Yiyi, yang berjalan seperti anak itik dengan senyum lembut di bibirnya. Dia ingin berbicara dengan Gu Jinchen, tapi saat melihatnya menatap Gu Yiyi dengan melamun, dia bertanya, "Ada apa?"
Gu Jinchen mengumpulkan pandangan matanya dan menatap cangkir air di tangannya. Matanya tampak abu-abu, seolah tertutup lapisan debu. Kesedihannya tiba-tiba tumbuh dan perlahan-lahan menjalar di hatinya, yang membuat suaranya menjadi serak. Dia berkata, "Dulu, aku dan dia sempat berpikir untuk mempunyai seorang putri setelah menikah."
Chen Shuna hanya diam saat mendengar hal itu. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa situasinya akan menjadi seperti saat ini. Gu Jinchen sendiri terus memegang cangkir di tangannya dan terdiam cukup lama. Kemudian, dia melanjutkan, "Bahkan kami sudah memikirkan namanya. Namanya Gu Yiyi. 'Yi' yang artinya satu."
Mendengar hal itu, Chen Shuna menatapnya dengan tatapan kaget. Pantas saja ketika Chen Youran pertama kali mendengar nama Gu Yiyi saat kembali ke Tiongkok, tampaknya seluruh dunianya runtuh dalam sekejap dan tidak dapat disatukan lagi, batinnya.
Tiba-tiba, Chen Shuna mengingat bahwa ketika baru saja membawa Gu Yiyi pulang, anak itu hanya bisa mengikuti nama marga Gu Jinchen. Ketika dia berdiskusi dengannya, pria itu membisikkan tiga kata 'Gu Yiyi' dengan lembut. Tampak ada yang salah dengan ekspresinya pada saat itu. Dan kemudian, dia sangat mencintai nama Gu Yiyi.
Sekarang, akhirnya Chen Shuna mengerti mengapa Gu Jinchen menatap Gu Yiyi dengan tatapan yang lembut dan penuh kasih sayang. Dia berpikir bahwa dia menyukai anak-anak, tetapi ternyata bukan itu alasannya. Pada saat itu, dia mungkin menganggap Gu Yiyi sebagai anaknya dengan Chen Youran yang tidak pernah ada.
Alis Gu Jinchen diselimuti oleh lapisan kesedihan, yang tidak dapat dijelaskan. Secara bertahap, kesedihan itu meresap ke seluruh tubuhnya, seperti hawa dingin pada musim gugur dan musim dingin. Kehilangan gadis yang telah dicintainya selama lebih dari 10 tahun membuatnya merasa tidak ada hangatnya sinar matahari di musim semi di dalam hatinya.
"Aku mencintainya lebih dari siapa pun," gumam Gu Jinchen. Matanya redup dan suaranya terdengar parau.
Chen Shuna hanya mendengarkan dengan tenang. Dia telah menyaksikan cinta Gu Jinchen itu, saat ketidakhadiran Chen Youran dalam tiga tahun terakhir. Dia merasa seolah-olah pria itu akan mati, tetapi tetap harus bekerja keras untuk mendapatkan adiknya kembali secepat mungkin. Dia tahu rasa sakit yang dialami pria itu sekarang. Namun, dia tidak bisa membantunya karena itu pilihan Chen Youran sendiri.
"Dia sudah mempunyai Ji Jinchuan sekarang ini," tutur Chen Shuna.
"Aku tahu," jawab Gu Jinchen dengan lemah. Itu karena Chen Youran sudah memilih Ji Jinchuan, sehingga dia tidak ingin mengganggunya lagi. Bahkan jika dia harus merasakan sakit yang mendalam setiap hari, kesepian yang terus mencabik-cabik hatinya, dan mimpi tengah malam yang selalu memunculkan bayangannya, tapi dia tetap tidak ingin memaksa wanita itu untuk melakukan apa pun. Jika Ji Jinchuan yang menahan Chen Youran untuk tetap di sisinya, dia akan mengambilnya kembali bagaimanapun caranya. Namun, itu pilihan Chen Youran sendiri dan dia tidak bisa melakukan apa-apa.
"Shuna…" Gu Jinchen memanggil Chen Shuna. Wanita itu pun langsung menatapnya. Sementara itu, dia menunduk dan menatap cangkir air di tangannya. Cangkir air di tangannya sudah kehilangan suhunya, sama seperti hatinya, yang sudah tidak bisa menghangat lagi. Suaranya yang parau dan penuh kesedihan terdengar, "Biarkan Yiyi mengikuti nama margamu."
Chen Shuna tidak bereaksi pada awalnya. Namun, kemudian dia secara bertahap menyadari bahwa meskipun Gu Yiyi kecil yang ada saat ini memiliki arti berbeda dengan nama anak impian Gu Jinchen dan Chen Youran, tetapi pria itu tidak ingin terganggu akan hal tersebut.
Meskipun Gu Yiyi tidak pernah ada dari awal sampai akhir, tetapi itu adalah putri yang Gu Jinchen dan Chen Youran bayangkan. Dan tidak ada yang bisa menggantikannya.