Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Aku Akan Mengantarmu Pulang



Aku Akan Mengantarmu Pulang

0Karena kejadian terakhir kali yang menimpanya, Bibi Wu sangat khawatir sebelum Chen Youran keluar. Dia juga berulang kali menyuruhnya untuk membawa ponselnya dan untuk tetap menyalakannya. Sepertinya, Bibi Wu menghubungi Ji Jinchuan.     

Chen Youran berdeham pelan, lalu menjawab, "Aku sedang di luar…"     

Xue Ling mengenali suara Ji Jinchuan yang terdengar di ponsel Chen Youran. Ada jejak kecemburuan yang melintas di matanya. Chen Youran baru saja duduk dan Ji Jinchuan sudah meneleponnya. Apa Ji Jinchuan sangat khawatir dengannya sekarang? Batinnya.     

"Kamu pergi ke mana?" Terdengar suara manis dan berat pria di ujung telepon.     

"Aku sedang minum kopi dengan Xue Ling," jawab Chen Youran dengan santai.     

Saat mendengar istrinya bersama dengan Xue Ling, Ji Jinchuan mengerutkan kening dan berkata, "Di kafe mana?"     

"Kafe yang ada di pojok Times Square," tutur Chen Youran sambil mengetuk-ngetuk piring kecil di bawah cangkir kopinya dengan ujung jarinya.     

Ji Jinchuan sedang memikirkan lokasi tepatnya di mana kafe itu berada. Kemudian, dia berkata, "Oke, kalian lanjut mengobrol saja…"     

Setelah selesai berbicara di telepon, Chen Youran kembali memasukkan ponselnya ke dalam tasnya dan menatap mata rumit Xue Ling. Sebelum dia bisa melihat dengan jelas arti tatapan mata itu, Xue Ling kembali tersenyum lebih dulu.     

"Presiden Ji yang menelepon?" Xue Ling berkata dengan nada sedikit iri sambil terus tersenyum.     

Melihat senyum di wajahnya, Chen Youran bertanya-tanya di dalam hati apakah Xue Ling sedang terpesona atau tidak sekarang. Dia pun menjawabnya hanya dengan berdeham ringan.     

"Apa Presiden Ji akan datang?" tanya Xue Ling lagi.     

Chen Youran menyesap kopinya dan menjawab, "Tidak, dia pasti sangat sibuk saat ini."     

Hubungan antara dua orang itu tampak normal. Mereka mengobrol mengenai suatu topik secara random dan sesuka hati mereka. Begitu topik pembicaraan habis, mereka berdua diam. Chen Youran melihat-lihat majalah, sementara Xue Ling mengaduk kopi hangat yang sudah mulai dingin dengan linglung. Dia memikirkan apa yang dia katakan kepada Chen Youran barusan.     

Chen Youran sepertinya tidak tahu siapa yang melakukan penculikan, jadi Ji Jinchuan seharusnya tidak tahu. Kalau Ji Jinchuan tahu, dia pasti akan memberi tahu Chen Youran dan membiarkannya untuk waspada terhadap keselamatan dirinya sendiri, batinnya.     

Xue Ling mengajaknya bertemu hari ini, tetapi Chen Youran tidak menolak untuk melakukannya. Dan bahkan tidak ada rasa curiga dalam kata-katanya. Jadi, dia sekarang berani untuk memastikan bahwa Ji Jinchuan tidak tahu dirinyalah yang melakukan penculikan terhadap istrinya.     

Seorang pria jangkung dan tampan tiba-tiba muncul di pintu masuk cafe tersebut saat ini. Seorang pelayan lalu berjalan maju dan dengan senyum manis mengucapkan selamat datang. Pria itu mengabaikannya, dia secara langsung melirik ke dalam kedai dan berjalan ke arah tertentu.     

Chen Youran membelakangi pintu kedai kopi, jadi dia tidak melihat siapa pun. Xue Ling yang sedang melamun juga tidak melihat siapa yang datang. Ji Jinchuan mendekati mereka dan berhenti tepat di depan meja itu.     

Mata Chen Youran melirik ke arah tubuh seorang pria yang mengenakan setelan gelap itu, kemudian turun satu inci untuk melihat kaki rampingnya. Lalu, dia mendongak dan melihat bahwa itu adalah Ji Jinchuan. Matanya pun tampak terkejut. Dia lalu bertanya, "Kenapa kamu datang?"     

"Kebetulan aku berada di dekat sini barusan." Ji Jinchuan berkata dengan suara hangat.     

Chen Youran berpindah posisi duduk dan memberikan kursinya untuk Ji Jinchuan. Kemudian, dia memanggil pelayan. Saat pelayan datang, dia menatap Ji Jinchuan dan bertanya, "Latte?"     

"Tidak usah," jawab Ji Jinchuan. Matanya menatap sekilas Xue Ling, lalu beralih kepada Chen Youran lagi. Tatapan matanya tampak dalam dan tenang, seperti danau yang tenang. Dia lalu berkata, "Kapan selesai mengobrolnya? Aku akan mengantarmu pulang."     

Sebenarnya, tidak ada hal penting yang harus dibicarakan Chen Youran dengan Xue Ling. Apalagi, mereka juga sudah duduk di kafe tersebut cukup lama. Dia menatap Xue Ling dan berkata, "Aku pergi duluan ya…"     

Xue Ling menganggukkan kepalanya saat mendengar hal itu.     

Ji Jinchuan memanggil pelayan untuk melakukan pembayaran tagihan sebelum mereka pergi. Chen Youran lalu bangkit dari duduknya, dia tak lupa membawa syal dan juga tasnya. Ji Jinchuan mengeluarkan uang dari dompet dan menyerahkannya kepada pelayan, lalu mengambil alih tas tangan istrinya. Chen Youran mengenakan syalnya dan kembali mengambil kembali tas tangannya dari tangan suaminya. Setelah itu, Ji Jinchuan memeluk pinggangnya dan mereka meninggalkan kafe itu.     

Melihat dua sosok yang menghilang di depan kafe, Xue Ling menggigit bibirnya. Ji Jinchuan sama sekali tidak menatapnya dan bahkan tidak berpamitan kepadanya sebelum pergi. Di mana letak kebaikan Chen Youran dibandingkan diriku? Gerutunya dalam hati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.