Dokter Hantu yang Mempesona

Orang itu Adalah Dia



Orang itu Adalah Dia

3Setelah mendengarkan ucapan Wakil Kepala Akademi, mereka kemudian berhenti bertengkar.     

Kepala Akademi dan Wakil Kepala Akademi saling memandang dan berjalan dengan langkah yang ringan. Mo Chen, Guan Xi Lin, Nie Teng dan Ye Jing juga berjalan masuk ke dalam.     

Orang-orang segera mengelilingi tempat tidur. Feng Jiu masih tertidur. Meskipun dia terlihat pucat, namun nafasnya tidak lemah dan juga tidak beraturan. Hal itu membuat mereka lega.     

Setelah melihat bahwa Feng Jiu tidak berada dalam bahaya, mereka pergi keluar bersama.     

"Untunglah tidak ada masalah apa-apa. Aku akan menitipkan dia pada kalian. Aku akan memeriksa guru-guru yang terluka." Kepala Akademi berbicara sambil berjalan keluar.     

Nie Teng diam sejenak. Kemudian, dia juga ikut keluar.     

Namun Guan Xi Lin tetap tinggal di dalam. "Aku akan menunggu sampai Feng Jiu bangun, lalu aku akan membawanya ke rumah gua."     

Wakil Kepala Akademi melirik orang-orang yang ada di halaman. Dia pun berdehem. "Aku akan meminta staf dapur agar menyiapkan bubur. Dengan begitu, lukanya akan lebih cepat pulih." Dia juga pergi dari sana.     

Hanya ada Guan Xi Lin, Ye Jing dan Mo Chen di halaman. Mereka semua terdiam sehingga suasana terasa aneh.     

Beberapa saat kemudian, Ye Jing menoleh pada Guan Xi Lin. "Kamu terluka. Aku akan membantu membalut lukamu."     

"Tidak apa-apa. Ini hanya luka luar."     

Guan Xi Lin melirik sayatan-sayatan kecil di tangannya dan mengabaikannya. Lagipula, dia sudah minum obat untuk luka dalam yang disebabkan oleh tekanan aliran udara. Obat itu meredakan lukanya sehingga dia sudah baik-baik saja.     

Sore harinya, Xiao Yihan juga datang setelah membalut luka guru-guru. Ketika dia melihat pria berwajah seperti makhluk abadi yang sedang duduk di halaman tanpa bergerak, dia menarik Guan Xi Lin dan bertanya dengan pelan. "Apakah Feng Jiu mengenalnya?"     

"Sepertinya begitu!" jawab Guan Xi Lin. Dia tidak terlalu mengenal Mo Chen.     

"Aku dengar dari Kepala Akademi bahwa Feng Jiu baik-baik saja. Apakah dia sudah bangun?" Xiao Yihan bertanya sambil menoleh ke arah pintu yang tertutup.     

"Setelah dia bangun, Ye Jing akan membantunya mengganti pakaian dan minum obat."     

Xiao Yihan mengangguk. Saat itu, dia merasa bahwa suasananya terasa agak aneh. Dia pun berkata, "Kalau begitu, aku akan kembali lebih dulu. Aku akan menunggu Feng Jiu kembali ke rumah gua sebelum berkunjung lagi."     

Guan Xi Lin menyetujuinya dan melihat dia pergi. Setelah itu, dia menoleh pada Mo Chen yang sedang duduk di samping sambil membaca buku. Beberapa saat kemudian, dia mengalihkan pandangannya.     

Pintu terbuka dan Ye Jing keluar. "Feng Jiu berkata bahwa dia akan kembali ke gua untuk menyembuhkan lukanya."     

Guan Xi Lin berbalik badan dan masuk. "Aku akan membawanya pergi."     

Di meja batu, pandangan mata Mo Chen bergerak, tapi dia tidak mengatakan apa-apa dan hanya duduk sambil diam.     

Dalam waktu singkat, Guan Xi Lin keluar sambil menggendong Feng Jiu di punggungnya. Feng Jiu sudah mengganti bajunya dengan seragam akademi. Wajahnya terlihat lebih pucat, tapi dia sudah bangun.     

"Terima kasih banyak."     

Ketika mereka sampai di tempat Mo Chen berada, Feng Jiu mengucapkan terima kasih sambil bersandar di punggung Guan Xi Lin.     

Ye Jing menyokong tubuh mereka dan ikut pergi.     

Setelah mereka pergi, Mo Chen meletakkan buku di tangannya dan mendongak. Dia diam dalam waktu yang lama.     

"Apakah itu adalah dia? Apakah dia adalah orang yang anda cari?"     

Kepala Akademi dan Wakil Kepala Akademi datang. Ketika mereka melihat pria yang duduk di meja batu sambil melamun, mereka langsung bertanya. Mereka sebenarnya sudah tahu bahwa orang yang dicari oleh Mo Chen adalah Feng Jiu.     

Di seluruh akademi, hanya Feng Jiu yang memiliki kemampuan luar biasa. Dia bahkan mampu membuat Tuan Muda Mo Chen menjalankan serangan pembunuh dan menodai tangannya dengan darah.     

Mo Chen menatap kedua pria itu dalam waktu yang lama. "Pulihkan lukanya. Saya harus segera kembali."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.