Mudah Salah Paham
Mudah Salah Paham
Dia tahu bahwa pemuda berjubah hijau itu adalah orang kurang ajar yang mengambil keuntungan dari Ye Jing pada hari itu!
Dilihat dari suara Ye Jing yang sedang meminta bantuan, serta bagaimana dia didorong ke atas tanah... meskipun pandangan itu dihadang oleh beruang hitam besar, namun dia menyimpulkan bahwa pemuda cabul itu akan melakukan sesuatu pada Ye Jing...
Telapak tangannya berkeringat. Jantungnya berdetak kencang. Jika Ye Jing kehilangan keperawanannya di sini, maka...
Beruang hitam itu tiba-tiba berbalik dan meraung. Taringnya yang tajam membuat tubuhnya gemetar. Binatang peringkat Saint memancarkan tekanan yang kuat seperti ombak. Bai Ruofei yang sedang bersembunyi di balik pohon semakin ketakutan. Dia tidak berani tinggal di sana lebih lama lagi.
Entah Ye Jing masih hidup atau mati, entah dia kehilangan keperawanannya atau tidak, itu bukan lagi urusannya.
Ketika Feng Jiu melihat wanita bergaun putih melarikan diri, dia menyeringai. Dia pun menatap mata Ye Jing dan berkata. "Huh. Temanmu lari ketakutan."
Ye Jing yang masih ketakutan tiba-tiba tertegun setelah mendengarnya. "Kamu, apa yang kamu katakan?" Saat ini, dia bahkan lupa memberontak.
"Dia adalah wanita yang berdiri di sampingmu pada hari itu. Dia hanya berdiri di sana dan mendengarkanmu meminta tolong. Tapi, dia melarikan diri sekarang." Feng Jiu menjawab sambil memeriksa pergelangan kaki Ye Jing. Dia melihat bahwa Ye Jing hanya terkilir. Tulangnya tidak terluka. Kemudian, dia mengambil obat dan mengoleskannya pada kaki Ye Jing. Dia menggosok obat itu pada kaki Ye Jing sampai menyerap ke dalam kulit dan tendonnya terasa rileks.
Ye Jing tertegun. Dia tidak melihat Feng Jiu yang sedang berlutut dan memijat kakinya. Pikirannya dipenuhi dengan Ruofei yang mendengar teriakan minta tolong. Apakah Ruofei hendak mencari bantuan untuk menyelamatkannya?
Ye Jing tidak ingin menganggap bahwa temannya tidak mau membantu. Menurutnya, wajar jika Ruofei tidak berani menyelamatkannya. Lagipula, orang cabul ini dibantu oleh beruang hitam peringkat Saint. Ruofei pasti sedang pergi mencari bantuan.
"Baiklah." Feng Jiu berdiri dan berjalan mundur. Lalu, dia memberikan isyarat. "Hitam Kecil, lepaskan dia."
Beruang hitam besar itu melolong. Dia melonggarkan cengkeramannya dengan patuh. Ketika beruang itu hendak pergi, dia diam-diam melirik Feng Jiu. Beruang itu melihat Feng Jiu tersenyum sambil memperhatikan dirinya. Beruang itu menjadi sangat ketakutan dan segera berjongkok dengan patuh.
Ye Jing yang berbaring di atas tanah menatap pemuda yang sedang berjalan pergi. Dia melirik pergelangan kakinya yang telah digosok dan dibalut dengan obat-obatan. Wajahnya terasa panas karena dia merasa malu. Dia juga agak kesal dan heran.
Sepertinya, dia benar-benar salah paham dengan pemuda itu.
"Maafkan aku." Ye Jing berbicara dengan nada menyesal. Dia juga sedikit menunduk.
"Sudahlah. Siapa yang menyuruhku terlihat seperti orang cabul?" Feng Jiu melambaikan tangannya dan menghela nafas.
Ketika Ye Jing mendengar ucapan Feng Jiu, wajahnya tampak merah padam. Dia akhirnya menunduk dengan lebih rendah. "Maaf, aku benar-benar... telah salah paham padamu."
"Aku tahu, aku tahu. Akulah yang memukul dadamu ketika kita pertama kali bertemu. Wajar jika kamu salah paham." Feng Jiu berbicara dengan cepat. Dia berbicara dengan santai karena itulah faktanya. Lagipula, itu bukan topik yang memalukan untuk dibicarakan oleh dua orang wanita.
Tapi Ye Jing menganggapnya berbeda. Ketika dia mendengar ucapan Feng Jiu, wajahnya semakin merah seperti udang yang telah direbus. Dia menatap pemuda itu dengan cepat, tapi pemuda itu masih terlihat santai. Pemuda itu pasti tidak sengaja mengatakannya. Akhirnya, Ye Jing menggigit bibir dan menunduk.
Ye Jing belum pernah bertemu dengan orang yang seperti ini.