Dokter Hantu yang Mempesona

Mengapa Dia Belum Datang?



Mengapa Dia Belum Datang?

3Pelayan Sun berbicara sambil mengeluarkan dua set jubah biru Divisi Alkimia. Dia menyerahkannya kepada Feng Jiu. "Ada peraturan yang mewajibkan siswa mengenakan seragam di akademi. Setiap divisi memiliki warna yang berbeda. Divisi Alkimia berwarna biru."     

"Mm… Aku mengerti." Feng Jiu mengambil dua set jubah biru tersebut.     

Pelayan Sun memberikan nasihat untuk membaca peraturan Divisi Alkimia di kartu giok. Dia baru pergi setelah memberikan beberapa nasihat lainnya.     

Feng Jiu menyimpan dua set jubah biru ke dalam ruang dimensi. Setelah dia masuk ke dalam rumah gua, dia mengeluarkan kartu giok dan memasukkan niatan spirit. Dia mulai membaca peraturan rumah. Akhirnya, dia tahu bahwa siswa baru harus melapor ke Divisi Alkimia pada keesokan harinya untuk mendapatkan sekantong biji tanaman obat serta mendengarkan petuah guru.     

Feng Jiu menunggunya Saat ini, dia mulai membersihkan rumah barunya. Segala sesuatu yang dibutuhkan ada di sana. Meskipun seseorang ingin mandi, dia tidak perlu menyuruh orang lain untuk mengambilkan air. Dia hanya perlu menekan tombol di dinding kemudian air hangat akan langsung keluar.     

Feng Jiu mengenakan jubah biru Divisi Alkimia setelah dia selesai mandi. Ketika dia sedang mengenakan baju, dia menemukan lapisan energi spiritual yang menutupi jubahnya. Lapisan energi itu ternyata digunakan sebagai pertahanan.     

Satu-satunya hal yang tidak dia sukai adalah akademi hanya menyediakan makanan untuk guru. Siswa harus menyiapkan makanan sendiri. Hal itu benar-benar tidak bagus.     

Untungnya, ada kios kecil di kaki Gunung Divisi Alkimia.      

Sebagian besar bahan masakan bisa dibeli di sana.     

Oleh karena itu, Feng Jiu keluar untuk membeli beberapa kebutuhan. Dia sangat sibuk sampai malam. Dia tidak sempat keluar untuk mencari tahu apakah kakaknya sudah sampai.      

"Aku pikir setelah sampai di akademi, aku hanya perlu menoleh untuk mencari Kakak. Siapa sangka bahwa jaraknya ternyata cukup jauh! Mencari kabar saja sangat sulit, apalagi mencari seseorang!"     

Feng Jiu berbaring di kamar tidur dan menghela nafas. Ketika perutnya bergemuruh, dia memikirkan apa yang bisa dimakan olehnya di ruang dimensi. Setelah dia mengeluarkan makanan, dia beristirahat lebih awal. Dia menunggu orientasi siswa baru yang akan diadakan besok.      

Ketika Feng Jiu tertidur di dalam gua, Wakil Kepala Akademi menunggu di ruang ujian Divisi Spirit seharian penuh. Dia memperhatikan daftar siswa yang mendaftar di Divisi Spirit.     

"Kenapa namanya tidak ada di sini? Tidak. Jangan bilang kalau kamu mengusirnya? Tapi itu tidak mungkin! Dia punya token bintang dan bisa masuk ke dalam Akademi Nebula tanpa ujian, kan?" Akhirnya, Wakil Kepala Akademi mengerutkan keningnya dan bergumam sendiri.     

Guru yang ada di sana menyeka keringat dingin dan berkata. "Wakil Kepala, mungkinkah siswa itu pergi ke Divisi Mistik? Wakil Kepala mungkin harus berkunjung ke Divisi Mistik untuk menanyakannya."     

Ketika Wakil Kepala Akademi mendengarnya, dia pun mengangguk. "Masuk akal. Dia mungkin pergi ke Divisi Mistik. Aku akan pergi ke sana untuk memeriksanya." Setelah itu, dia berbalik badan dan keluar dari halaman. Dia berubah menjadi seberkas cahaya yang melesat ke arah Divisi Mistik.     

Ketika guru itu melihatnya pergi, dia merasa lega dan berpikir dalam hati.      

[Siswa bernama Feng Jiu, sebenarnya punya latar belakang yang seperti apa? Wakil Kepala Akademi bahkan mengatakan bahwa dia memiliki token bintang]     

Ada banyak orang yang mendaftar di Divisi Mistik. Saat ini, langit mulai gelap. Masih ada tujuh hingga delapan siswa yang mengantri. Guru yang bertanggung jawab mengurus ujian melirik beberapa siswa yang masih tersisa. Kemudian, dia mengatur informasi yang ada di atas meja pendaftaran dan berteriak. "Ujian hari ini sudah selesai. Bagi kalian yang belum mendaftar, silahkan kembali tiga tahun lagi!"     

"Apa? Bagaimana bisa? Kami telah mengantri sejak pagi!"     

"Waktu ujian sudah lewat." Guru itu berbicara dengan raut wajah datar. Dia hendak pergi setelah membereskan barang-barangnya. Tapi ketika dia melangkah, dia melihat seorang pemuda kekar yang sedang menghalangi jalannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.