Dokter Hantu yang Mempesona

Dia adalah Adik Laki-lakiku



Dia adalah Adik Laki-lakiku

1Namun, Guan Xi Lin tidak ingin berhenti. Dia terus berjalan seolah-olah dia tidak mendengar apa-apa.     

Dia dan Jiu Kecil memegang surat rekomendasi dari Pasar Gelap. Dengan adanya surat rekomendasi, maka mereka tidak perlu bersaing dengan negeri kelas sembilan lainnya. Mereka bisa langsung datang dan mendaftar ke Akademi Nebula.     

Selain surat rekomendasi dari Pasar Gelap, Jiu Kecil juga memberikan token bintang kepada Guan Xi Lin. Jiu Kecil mengatakan bahwa Guan Xi Lin harus menggunakan token bintang jika surat rekomendasi itu menjadi tidak berguna. Meskipun Guan Xi Lin menerimanya, namun dia tidak pernah berniat memasuki Akademi Nebula tanpa melewati ujian.     

Karena Guan Xi Lin ingin mengandalkan kekuatannya sendiri. Dia juga ingin melihat pencapaiannya. Jika dia tidak bisa diterima dengan kekuatannya sendiri, maka belum terlambat jika dia ingin menggunakan token bintang.     

Namun, Akademi Nebula yang paling terkenal di penjuru negeri kelas enam hingga sembilan ternyata memiliki seorang guru yang tidak bermoral. Dengan adanya guru yang tidak peduli dengan benar dan salah serta berani menunjukkan niat untuk membunuh siswa, Guan Xi Lin merasa sangat kecewa dengan Akademi Nebula.     

"Tunggu sebentar. Aku bilang tunggu." Ketika Wakil Kepala Akademi melihat Guan Xi Lin tidak mau berhenti, dia segera mengejarnya.     

Beberapa pemuda lain tidak mengenali token bintang tersebut sehingga mereka tidak tahu apa yang sebenarnya dibuang oleh Guan Xi Lin. Namun, dua guru lainnya mengenali token bintang itu. Ketika Guru Wang melihatnya, wajahnya langsung menjadi pucat. Keringat dingin mulai muncul di dahinya.     

Di sisi lain, Guru He tampak bingung.      

Dia tidak menyangka bahwa pemuda itu memiliki token bintang.     

Wakil Kepala Akademi menghentikan Guan Xi Lin dan menatapnya dengan penuh perhatian. Dia melihat Guan Xi Lin mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Setelah dia tidak melihat kemiripan antara Guan Xi Lin dengan si pemuda berjubah merah, dia pun bertanya. "Apa sebenarnya hubunganmu dengan Feng Jiu?"     

Ketika Guan Xi Lin mendengar pertanyaan itu, dia berbalik badan untuk menatap Wakil Kepala Akademi. Kemudian, dia menjawab, "Dia adalah adik laki-lakiku."     

Adik laki-lakinya?     

Wakil Kepala Akademi kembali memandang wajah Guan Xi Lin. Menurutnya, Guan Xi Lin memiliki mata yang besar, alis tebal, wajah tampan dan tubuh kekar. Dia tidak bisa melihat kemiripan antara pemuda cantik itu dengan pemuda heroik yang ada di depannya. Akhirnya, dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya.      

"Kalian berdua sama sekali tidak mirip. Mungkinkah kalian adalah saudara tiri yang berbeda ibu?"     

Pemuda lain yang mendengar pertanyaan dari Wakil Kepala Akademi merasa tercengang. Apa yang terjadi? Memangnya kenapa jika mereka memiliki ibu yang sama atau berbeda? Apa urusannya?     

Ketika Guan Xi Lin mendengarnya, dia memandang Wakil Kepala Akademi dengan tatapan yang agak aneh. Dia pun menjawabnya. "Ayahnya adalah ayah angkatku."     

"Oh? Seperti itu."     

Wakil Kepala Akademi langsung mengerti. Wajar jika dia merasa tidak ada kemiripan antara mereka berdua. Mereka ternyata bukan saudara kandung. Dia menatap pemuda yang ada di hadapannya sambil merenung sejenak. Setelah itu, dia bertanya.      

"Siapa namamu?"     

"Guan Xi Lin."     

"Hahaha. Kamu ternyata punya nama yang sama dengan pak tua ini!" Wakil Kepala Akademi tersenyum. Dia menepuk pundak Guan Xi Lin yang kekar. Kemudian, dia berbicara sambil tersenyum ramah. "Nama keluarga pak tua ini adalah Guan. Sepertinya kita punya kedekatan. Mari kita pergi dari sini dan membicarakan semuanya."     

"Tidak perlu. Tidak ada yang perlu dibicarakan." Guan Xi Lin menjawabnya dengan datar dan hendak pergi dari sana.     

"Tunggu, tunggu, tunggu!" Wakil Kepala Akademi menghentikannya lagi dan menghela nafas. "Emosimu sangat mirip dengan Feng Jiu. Apakah kamu tidak senang dengan hukuman yang diberikan oleh pak tua ini terhadap Guru Wang? Tunggu sebentar."     

Setelah mengatakannya, dia berusaha menenangkan Guan Xi Lin dan tidak membiarkannya pergi. Dia pun berbalik badan untuk memandang Guru Wang yang sangat pucat. Badan Guru Wang basah terkena keringat dingin. Kemudian, dia berbicara dengan lantang. "Kembalilah dan kemasilah barang-barangmu. Pergilah hari ini juga! Akademi Nebula tidak membutuhkan guru sepertimu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.