Sangat Menderita Tapi Tidak Mati
Sangat Menderita Tapi Tidak Mati
"Apa yang telah kamu lakukan untuk wanita itu?"
Serigala Abu-abu menjawab. "Anak buah anda pergi ke istana sambil membawa obat yang diberikan oleh Dokter Hantu. Obat itu digunakan untuk memberi pelajaran pada Murong Bo."
"Bukan untuk membunuhnya?" Tuan Neraka mengangkat alisnya. Dia pikir Feng Jiu tahu bahwa Murong Bo ingin membunuhnya. Tapi sepertinya dia salah.
Serigala Abu-abu menggeleng. "Tidak. Dokter Hantu berkata kepada saya bahwa saya tidak perlu membunuhnya. Dia punya beberapa cara untuk membuat hidup Murong Bo lebih buruk dibandingkan dengan kematian."
Serigala Abu-abu sebenarnya ingin tahu khasiat obat itu.
Dia tidak tahu kegunaan obat itu.
Tuan Neraka berpikir sejenak. Kemudian, dia berkata.
"Karena dia bersedia menggunakan jasamu maka kamu harus lebih dekat dengannya. Jika dia memerintahkan kamu untuk melakukan sesuatu, maka urus dengan baik mulai dari awal hingga akhir."
Ketika mendengar kata-kata Tuannya, Serigala Abu-abu terkejut.
"Baik!"
"Kembalilah!"
"Baik."
Serigala Abu-abu menjawabnya lalu keluar dari kamar. Dia bingung. Kenapa ucapan Tuan terdengar aneh? Apakah ada sesuatu yang salah? Kenapa dia kembali dari tempat Dokter Hantu dalam keadaan marah?
Keesokan paginya, Serigala Abu-abu datang ke halaman Feng Jiu lebih awal. Dia tidak menyangka bahwa Feng Jiu tidak bangun pagi. Dia justru baru membuka pintu dan keluar pada siang hari.
"Hantu... eh, Nona. Aku sudah melaksanakan perintahmu semalam. Aku ingin melapor, tapi aku tidak mau mengganggu istirahatmu karena lampu di kamarmu sudah padam." Serigala Abu-abu tersenyum lebar. Dia melihat bahwa Dokter Hantu mengenakan pakaian putih hari ini. Dia merasa bahwa gaya Dokter Hantu sangat unik entah dia memakai gaun putih atau gaun merah.
Yah... Dokter Hantu memang cantik. Hanya dia yang pantas menjadi wanita Tuannya. Dan hanya kepribadian aneh milik Dokter Hantu yang bisa menaklukkan Tuannya.
Serigala Abu-abu hanya tidak paham, apa yang dilakukan Dokter Hantu sehingga Tuan marah semalam? Dia sudah menanyakannya kepada Bayangan Satu tapi dia tidak mau bicara. Itu justru membuatnya merasa semakin penasaran.
"Apakah orang-orang yang ada di sekelilingnya merasa curiga?"
Feng Jiu bertanya sambil berjalan menuju meja. Dia kemudian duduk di sana.
"Tidak, aku mengawasinya dengan jeli dalam waktu yang lama. Setelah itu, aku membunuh orang yang melayaninya dan menggantikan orang itu. Dia bahkan tidak tahu bahwa aku sedang berjalan di sampingnya sambil membawa teh dan air. Tapi Murong Bo terlihat tidak sehat. Sepertinya dia benar-benar ketakutan setelah kembali ke istana."
Dengan kelihaian Serigala Abu-abu, tugas itu sangat mudah dilakukan olehnya.
"Baiklah. Kamu pasti merasa kerepotan." Feng Jiu mengangguk dengan puas.
"Hei, itu tidak merepotkan sama sekali. Kalau kamu tidak bisa keluar atau melakukan sesuatu, maka kamu bisa meminta bantuanku. Ngomong-ngomong... Nona, apa efek obat itu? Apakah itu benar-benar membuat hidup lebih buruk daripada kematian?"
Wajah Serigala Abu-abu tampak penasaran. Dia tidak mahir dalam bidang obat-obatan dan tidak tahu efek obat itu.
"Kalau kamu ingin tahu, kenapa kamu tidak pergi dan menemuinya malam ini?"
Feng Jiu tersenyum. Kemudian, dia tertawa mengerikan. "Setelah efek obat itu mempengaruhi kondisi tubuh Murong Bo, dia tidak akan membiarkan kabar itu tersebar. Tapi sehelai kertas tidak bisa menahan api. Masalah ini tidak akan terus menerus menjadi rahasia Aku ingin tahu bagaimana dia ingin berurusan dengan Keluarga Feng."
Serigala Abu-abu melihat senyuman itu. Dia segera mengingat metode yang biasa dilakukan oleh Dokter Hantu. Dia langsung merinding ketika sadar bahwa dia pernah mengalaminya secara pribadi. Dia merenung dalam-dalam. Bahkan tanpa memeriksa ke dalam istana, Serigala Abu-abu tahu bahwa Murong Bo akan menderita tanpa harus mati.