Dokter Hantu yang Mempesona

Tuan Neraka Merasa Nyaman



Tuan Neraka Merasa Nyaman

1Feng Jiu menyentuh hidungnya. Dia menatap Tuan Neraka sambil tersenyum.      

"Tuan Neraka, ada apa?"     

"Aku sudah berada di sini selama beberapa hari tapi kamu belum menjalankan tugasmu sebagai tuan rumah. Tidak bisakah kamu menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan denganku?"     

Tuan Neraka berbicara dengan tenang sambil memandang Feng Jiu. Jika seseorang mendengarnya dengan seksama, ada kebencian dalam suaranya. Dia bersikap seperti suami yang diabaikan oleh istrinya.     

"Oh, ini..."     

Feng Jiu tersenyum licik. Kedua matanya mengkilat seolah-olah dia sedang memikirkan sebuah ide. Saat itu, Tuan Neraka menyela kata-kata Feng Jiu dan mengancamnya.      

"Apakah kamu berani mencari alasan?"     

Feng Jiu mengerutkan bibirnya. Dia melirik Tuan Neraka kemudian tersenyum.      

"Tuan Neraka, kamu terlalu memikirkannya. Aku baru akan menjawabnya kalau aku akan pulang untuk ganti baju dan keluar denganmu."     

Raut wajah Tuan Neraka menjadi lembut. Dia memandang pakaian merah yang dikenakan oleh Feng Jiu dan berkata. "Pakaian itu sudah cukup bagus." Maksud Tuan Neraka adalah Feng Jiu tidak perlu ganti baju karena bajunya sudah cukup bagus.      

"Bagaimana bisa? Aku akan menemani Tuan Neraka untuk jalan-jalan. Aku tentu harus mengganti baju dan mandi. Jangan khawatir. Aku tidak akan kabur. Aku hanya kembali untuk mengganti baju dan ini tidak akan lama. Tunggu aku di aula depan."     

Tuan Neraka mengerutkan keningnya. Dia pun berkata.      

"Aku akan menunggumu di halaman." Dia sudah sering dibodohi jadi dia agak terkejut karena dia tiba-tiba bisa menyetujui Feng Jiu begitu saja.      

"Oke." Feng Jiu tersenyum dan pulang bersama dengan Tuan Neraka.     

Bayangan Satu dan Serigala Abu-abu melihat mereka pergi. Kemudian, mereka saling memandang. Serigala Abu-abu bertanya.      

"Menurutmu, apa yang sedang dilakukan oleh Dokter Hantu? Apakah dia akan menemani Tuan untuk berjalan-jalan? Kenapa aku merasa bahwa dia punya ide yang aneh?"     

"Apakah kamu tidak mendengar Tuan? Dia bilang akan menunggu Feng Jiu di halaman. Dia tidak mungkin dibodohi lagi." Bayangan Satu menjawabnya sambil mengikuti dua orang yang ada di depan.     

Serigala Abu-abu juga mengikuti mereka. Dia berpikir dalam hati [Jika orang lain yang mengatakannya, maka kata-kata itu tidak perlu dipikirkan. Tapi jika Dokter Hantu yang mengatakannya... akan sulit dipercaya.]     

Di halaman, Feng Jiu memesan satu teko teh untuk disajikan kepada Tuan Neraka sedangkan dia ganti baju di dalam kamar.     

Serigala Abu-abu dan Bayangan Satu berdiri di belakang Tuan Neraka. Mereka melihat bahwa sejak Dokter Hantu setuju meneminya untuk berjalan-jalan, wajah Tuan Neraka tampak sumringah. Dia mungkin tidak sadar bagaimana wajahnya saat ini. Dia terlihat nyaman dan bersemangat. Ketika Tuan Neraka minum teh, matanya terus tertuju pada pintu kamar yang tertutup rapat. Mereka berdua tertegun.     

Mereka merasa bahwa Tuan Neraka bersikap seperti anak muda. Dia terlihat sangat bersemangat dan tidak tahu harus melakukan apa.      

Dokter Hantu hanya mau berjalan-jalan dengannya tapi itu saja sudah membuat dia merasa bersemangat. Bagaimana sikapnya ketika mereka nanti menikah?     

Serigala Abu-abu dan Bayangan Satu khawatir ketika memikirkannya.     

Setelah insiden yang terjadi di dalam kamar, mereka mengira bahwa Tuan Neraka telah menang dalam menaklukkan Dokter Hantu. Tapi setelah mengamati perilaku mereka selama beberapa hari terakhir, Serigala Abu-abu dan Bayangan Satu tahu bahwa Tuan masih belum berhasil. Jika Tuan Neraka berhasil, bagaimana mungkin dia bersikap seperti ini?     

Ugh! Tuan Neraka telah membuat anak buahnya khawatir.     

Tuan Neraka menghabiskan secangkir teh dan mengisinya lagi sambil memandang pintu kamar Feng Jiu. Setelah Serigala Abu-abu melihat Tuannya, dia pun berdehem dan berjalan maju...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.