Dokter Hantu yang Mempesona

Kekhawatiran Tuan Neraka



Kekhawatiran Tuan Neraka

2"Nona sudah tidur. Kembali saja besok kalau ada yang ingin kamu bicarakan." Leng Shuang memberitahu Serigala Abu-abu kemudian dia menyuruh Leng Hua agar beristirahat.     

Serigala Abu-abu tiba-tiba marah. Dia ingat ketika dirinya dimanfaatkan oleh wanita-wanita semalam. "Nonamu sudah tidur tapi Tuanku tidak bisa tidur sama sekali!" Tuan Neraka terus duduk sejak dia kembali dari rumah bordil. Tubuhnya bahkan memancarkan aura kemarahan. Itulah mengapa Serigala Abu-abu tidak berani mendekat.     

Karena Serigala Abu-abu tidak bisa tidur malam ini, amarahnya juga tidak bisa langsung hilang.     

"Apa hubungannya Tuanmu yang sedang tidak bisa tidur dengan Nonaku? Biar aku beri peringatan, suasana hati Nona sedang tidak bagus. Jangan mencoba mengganggunya." Leng Shuang berbicara dengan tegas. Dia menyerahkan nampan kepada seorang pelayan wanita yang sedang lewat. Kemudian dia kembali berjaga di halaman.     

Serigala Abu-abu tiba-tiba terkejut. Suasana hati Dokter Hantu sedang tidak bagus? Kenapa suasana hatinya bisa tidak bagus? Apakah dia menyesal karena telah mengajak Tuan ke rumah bordil?     

Tapi ini sepertinya terlalu berlebihan. Serigala Abu-abu mengikuti Leng Shuang. Dia pun menanyakan apa yang sedang dia pikirkan.      

"Kau bilang suasana hatinya sedang tidak bagus? Siapa yang membuatnya marah?"     

Leng Shuang semula mengabaikan Serigala Abu-abu, tapi pria itu justru datang ke halaman. Dia khawatir jika Serigala Abu-abu akan mengganggu Nona yang sedang beristirahat. Akhirnya, dia berbalik badan dan menatapnya dengan tajam.     

"Suasana hatinya sudah buruk sejak dia pulang. Leng Hua bilang dia bahkan tidak makan apapun malam ini. Ketika aku bertanya pada Nona, dia bilang sedang tidak nafsu makan. Dia hanya memakan setengah mangkuk sarang burung walet rebus. Kamu bertanya padaku kenapa suasana hatinya buruk tapi aku juga ingin bertanya apa yang sebenarnya terjadi."     

Suara Leng Shuang terdengar tajam. Dia menatap Serigala Abu-abu dengan raut wajah datar. Serigala Abu-abu mundur sesaat. Itu bukan karena Serigala Abu-abu takut padanya, tapi pakaian hitam yang dipakai oleh Leng Shuang tidak bisa menyembunyikan dadanya yang besar. Itu mengingatkan Serigala Abu-abu pada hal buruk yang tadi dialami olehnya.      

Ketika Leng Shuang berbalik badan dan mendekat, Serigala Abu-abu tanpa sadar ingin mundur. Dia menjadi panik. Dia merinding. Apakah pengalaman itu membuat dia trauma? Dia masih belum menikah. Bagaimana kalau ternyata dia benar-benar takut pada wanita?     

Akhirnya, Serigala Abu-abu mengabaikan suasana hati Tuan Neraka yang buruk. Dia berbalik badan dan berjalan kembali. Dia sedang memikirkan banyak hal sehingga merasa bingung.     

Ketika Serigala Abu-abu kembali ke halaman, Bayangan Satu melihat raut wajahnya yang aneh. Dia pun bertanya. "Ada apa?"     

"Aku baru saja mengunjungi Dokter Hantu, tapi aku tidak melihatnya. Aku justru mendengar dari Leng Shuang dan Leng Hua bahwa suasana hati Dokter Hantu sedang buruk. Selain itu, dia tidur tanpa menyantap makan malam."     

Serigala Abu-abu tidak berbisik. Dia menatap kamar Tuan sambil menunjuk ke sana. Dia ingin menanyakan keadaan Tuan kepada Bayangan Satu, namun Bayangan Satu hanya menggeleng. Dia pun menghela nafas dan duduk di meja batu yang ada di halaman.     

Tuan Neraka sedang minum sendirian di dalam kamar. Setelah mendengar perkataan Serigala Abu-abu, tangannya yang sedang menuangkan anggur tiba-tiba berhenti.      

Tuan Neraka tampak melamun.     

Suasana hati Feng Jiu sedang tidak bagus dan belum makan sejak baru pulang tadi?     

Tuan Neraka mengerutkan bibirnya. Dia ingat bahwa Feng Jiu menghabiskan waktu seharian untuk menemaninya. Dia hanya makan bubur pada siang hari.      

Kenapa wanita itu tidak bisa merawat dirinya sendiri?     

Tuan Neraka meletakkan kendi anggur dan berdiri. Tapi ketika dia sampai di depan pintu dan hendak membuka pintu, tangannya tiba-tiba berhenti...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.