Dokter Hantu yang Mempesona

Berpura-pura Tidak Tahu



Berpura-pura Tidak Tahu

0Setelah mandi dan memakai baju, Feng Jiu berjalan meninggalkan kamar. Namun dia tidak melihat Leng Shuang. Dia ingin memanggilnya tapi tidak ada jawaban. Dia pun pergi ke kamar Leng Shuang. Saat itu, Feng Jiu melihat Leng Shuang sedang berbaring di kasur dengan menggunakan pakaian lengkap. Dia bahkan belum melepaskan sepatunya.     

Feng Jiu mengerutkan kening lalu mencubit Leng Shuang. Dia akhirnya terbangun.     

"Nona?"     

Leng Shuang memandang Feng Jiu. Dia tiba-tiba melompat dari kasur seolah-olah mengingat sesuatu. "Nona, apakah anda baik-baik saja?"     

"Sepertinya tidak ada masalah. Tapi kenapa kamu tidak sadarkan diri? Kelihatannya pukulan itu cukup keras." Feng Jiu merenung. Di dalam Kediaman Feng, tidak ada yang berani menyentuh Leng Shuang selain Bayangan Satu dan Serigala Abu-abu.     

"Dua orang itu yang memukulku semalam." Leng Shuang menjawabnya sambil mengerutkan kening. Dia memikirkan serangan yang dilakukan oleh Bayangan Satu dan Serigala Abu-abu semalam. Wajahnya langsung tampak suram.     

"Aku ingin bertanya padamu tentang kejadian semalam. Tapi sepertinya kamu juga tidak tahu." Feng Jiu mengehela nafas dan melambaikan tangannya. "Tidak masalah. Aku akan pergi dan makan. Setelah itu, aku akan menemui para Penjaga Feng."     

Setelah Feng Jiu meninggalkan kamar, Leng Shuang menggertakkan giginya. Dia mandi lalu memakai pakaian hitam sebelum keluar. Dia tidak akan langsung menghadapi Bayangan Satu dan Serigala Abu-abu. Bagaimanapun juga, kekuatan Leng Shuang lebih rendah dibandingkan dengan kekuatan mereka. Dia tidak akan bisa mengalahkan mereka dalam pertarungan.     

Oleh karena itu, ketika Feng Jiu sedang makan di halaman, Leng Shuang bertanya.      

"Nona, saya ingin memberi pelajaran pada Bayangan Satu dan Serigala Abu-abu. Tapi saya tidak bisa mengalahkan mereka."     

Feng Jiu sedang makan dan minum sup. Setelah mendengar ucapan Leng Shuang, kedua matanya tampak licik. "Itu mudah. Aku punya banyak cara untuk menghadapi mereka." Feng Jiu meletakkan mangkuk dan menyeka sudut mulutnya. Lalu, dia mengambil satu botol kecil dari ruang dimensi.     

"Ini. Aku punya satu botol obat. Dengan demikian, masalah akan selesai." Feng Jiu tertawa licik. Dia lanjut berkata. "Obat ini bahkan lebih manjur daripada harus mengalahkan mereka."     

Leng Shuang mengambil botol obat dari Feng Jiu dan memeriksanya. Setelah itu, dia membungkuk dan membawa botol obat itu ke dapur.     

Dua pria itu sedang tinggal di Kediaman Feng. Seluruh staf dapur bekerja untuk Kediaman Feng. Dengan demikian, mereka bisa menghadapi dua pria itu dengan mudah.     

Feng Jiu melihat Leng Shuang pergi ke dapur. Dia pun memutuskan pergi ke bukit. Tapi ketika Feng Jiu baru keluar, dia melihat satu sosok sedang berjalan mendekatinya. Nalurinya mengatakan agar dia segera lari.      

Feng Jiu ingin bersembunyi sebelum sosok itu melihatnya. Tapi saat dia hendak berbalik badan, sebuah suara tiba-tiba terdengar.     

"Ada apa? Semalam kamu memeluk dan menyentuhku, tapi pagi ini kamu pura-pura tidak tahu dan seolah tidak mengenalku?"     

Tuan Neraka berbicara dengan tajam sambil berjalan mendekati Feng Jiu. Dia berendam dalam air dingin semalaman untuk menahan gairahnya. Kulitnya sampai berkerut. Feng Jiu berani membangkitkan gairahnya tapi tidak mau bertanggung jawab. Jika situasi seperti itu terjadi berulang kali, maka Tuan Neraka bisa hancur.     

"Hehe, Tuan Neraka. Selamat pagi..." Feng Jiu tersenyum canggung. Dia berbalik badan untuk menyambut Tuan Neraka. Namun saat itu, Feng Jiu tiba-tiba terkejut. Meskipun wajah Tuan Neraka cemberut, tapi dia tidak marah. Wajah Tuan Neraka justru tampak tidak berdaya. Feng Jiu merasa ada sesuatu yang aneh.     

Ketika Feng Jiu melihat Tuan Neraka, kejadian-kejadian semalam kembali muncul di dalam benaknya. Seperti pagi tadi, Feng Jiu ingat bahwa dia memeluk dan menyentuh Tuan Neraka semalam. Dia bahkan berbicara dengan nada yang menggoda. Akhirnya, Feng Jiu justru muntah di baju Tuan Neraka. Feng Jiu merasa sangat malu.      

Tapi ketika Feng Jiu melihat Tuan Neraka sekarang, dia tanpa sadar melihat ke bagian bawah perutnya. Kedua matanya langsung terbelalak...     

Ya Tuhan! Tidak mungkin!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.