Menerima Perintah Tuan Neraka
Menerima Perintah Tuan Neraka
Leng Shuang tahu khasiat obat itu. Ketika melihat keadaan mereka berdua, rasanya ini jauh lebih baik dibandingkan harus memukul mereka.
Tuan Neraka melirik dua pria yang ada di belakangnya sambil mengerutkan kening. "Pergilah dan berjaga di luar halaman." Dia ingin mengabaikan mereka berdua. Mereka terus kentut ketika berjalan di belakangnya. Bagaimana mungkin dia tidak mengusir mereka?
"Tuan, tolong bantu kami memberikan kesan baik pada Dokter Hantu dan meminta obat penawar. Lihatlah kami berdua sekarang. Sikap kami sangat tidak elegan!" Serigala Abu-abu berbicara dengan canggung. Setelah bicara, suara kentut terdengar lagi. Pada saat yang sama, Bayangan Satu juga kentut. Wajah Tuan Neraka berubah menjadi suram.
"Huff, aku tidak bisa melakukan apa-apa. Tidak ada obat penawarnya." Feng Jiu memberitahu mereka sambil tersenyum. Dia menyimpan belati di tangannya dan berkata.
"Obat itu tidak akan membunuhmu. Rasanya juga tidak menyakitkan atau gatal. Paling-paling, obat itu membuatmu kentut selama tiga hari tiga malam. Obat itu bisa digunakan untuk memurnikan Qi kotor yang ada di perutmu."
Dia pun terkekeh.
"Jangan berterima kasih padaku. Aku tidak akan meminta uang pada kalian."
Setelah mendengar bahwa tidak ada obat penawar, tubuh Serigala Abu-abu dan Bayangan Satu menjadi lemas. Wajah mereka yang pucat menunduk. Mereka tidak bisa menahan diri dan segera keluar halaman.
Ketika mereka keluar, orang-orang yang ada di halaman mendengar suara keras.
Tuan Neraka tidak memperhatikan mereka. Dia justru memandang Feng Jiu dan bertanya.
"Apakah kamu membutuhkan bantuanku malam ini?"
Tuan Neraka ingat bahwa Feng Jiu lebih suka mengurus masalahnya sendiri. Karena Feng Jiu tidak ingin ada orang yang ikut campur, maka Tuan Neraka bertanya padanya.
Lagipula, dia tidak tahu kekuatan Penguasa Negeri Sun Glory yang sebenarnya. Dia juga tidak tahu apakah Feng Jiu bisa menghadapinya sendirian.
"Tidak perlu. Aku sudah membuat rencana. Tidak akan ada masalah. Murong Bo hanya menjadi orang yang tidak berguna sekarang. Aku tidak yakin kalau bawahannya akan terus setia kepadanya."
Malam ini, Feng Jiu ingin Murong Bo tahu apa konsekuensinya jika dia terus mengganggu Klan Feng. Murong Bo tidak mungkin berhenti setelah dia menyatakan ingin menyerang. Oleh karena itu, dia harus membayar kebodohannya sendiri! Siapapun dia, dia tidak akan bisa mengubah nasibnya!
Tuan Neraka melihat raut wajah Feng Jiu yang tampak cerah. Setelah tahu bahwa Feng Jiu punya trik, dia mengangguk. "Tuan ini paham dan tidak akan ikut campur."
Dengan suara yang pelan, dia lanjut berbicara sambil memandang Feng Jiu.
"Meskipun begitu, jika kamu membutuhkan bantuan dari Tuan ini kelak, kamu bisa mengandalkanku."
Tuan Neraka mengulurkan tangannya dan menyerahkan sebuah token.
Maa Feng Jiu berbinar. Hatinya mulai terenyuh. Dia tidak tahu harus mengatakan apa ketika menatap wajah Tuan Neraka yang tampak suram itu.
Feng Jiu mengalihkan pandangannya pada token yang ada di tangan Tuan Neraka. 'Perintah Tuan Neraka' sangat menarik perhatiannya.
"Apakah ini adalah token perintah di Istana Neraka?" Feng Jiu hanya memandangnya tanpa menerima token itu. Dia khawatir jika token itu bukanlah token biasa.
Mata Tuan Neraka tertuju pada wajah Feng Jiu. Dia pun mengangguk dan menjawab.
"Mm, ini bukan hanya token perintah dari Istana Neraka. Tapi juga merupakan token perintah tertinggi. Ketika orang melihat token ini, maka mereka seolah-olah melihatku secara langsung. Jika kamu membawa token perintah ini, maka kamu berhak mengerahkan semua orang dan pasukan yang ada di Istana Neraka."