Nama Marga Tuanku adalah Chu
Nama Marga Tuanku adalah Chu
Kalimat ini memberitahu mereka bahwa dia bukan dari Sekte Abadi Nebula atau dari Keluarga Chai.
Entah itu Fan Yixiu maupun Tuan Kedua Chai, mereka ternganga setelah mendengar kata-katanya. Di sepanjang perjalanan, mereka mengira dia adalah anggota dari Sekte Abadi Nebula atau Keluarga Chai. Mereka tidak tahu sejak kapan dia menyelinap di samping mereka.
"Tunggu, Jiu Kecil. Apakah kamu benar-benar adalah seorang wanita?" Chai Feng menatapnya dengan raut wajah yag aneh. Dia tidak bisa membayangkan penampilan pemuda ini jika menggunakan pakaian wanita.
"Hmm. Aku adalah seorang wanita." Feng Jiu tersenyum sambil menyipitkan matanya. Senyuman itu tidak menunjukkan aura dominan yang dia tunjukkan selama pertempuran. Bahkan penampilannya jadi terlihat baik dan ramah seperti gadis tetangga sekarang.
"Tapi, tapi bagaimana kamu bisa menjadi seorang wanita, kamu…" Chai Feng melihat dari atas ke bawah sambil menunjuk ke dada datar Feng Jiu. Dia ingin bertanya tapi tidak berani melakukannya.
"Jangan bertanya sembarangan! Jika dia mengatakan bahwa dia seorang wanita, maka dia pasti adalah seorang wanita. Untuk apa kamu mengajukan begitu banyak pertanyaan?" Tuan Kedua Chai menepuk kepala Chai Feng untuk menghentikannya.
Feng Jiu tersenyum dan tidak berbicara lebih banyak. Dia menyeka Pedang Ujung Biru dan hendak menyimpannya, tanpa diduga, seseorang datang ke hadapannya.
"Ini adalah Pedang Ujung Biru, bukan? Bolehkah aku memeriksanya?" Zhuo Junyue berdiri di depan Feng Jiu dan melihat pedang di tangannya.
Feng Jiu sedikit terkejut, tapi masih menyerahkan Pedang Ujung Biru kepadanya. "Kamu tidak bisa menyentuhnya. Energi vital Pedang Ujung Biru mampu melukai orang." Dia mengingatkan.
Tuan Bijak Hun Yuan yang berdiri di belakang mereka sedikit terkejut. Dia bertanya-tanya dalam hati, ada apa dengan Junyue? Mengapa dia tertarik dengan Pedang Ujung Biru? Meskipun dia ingin tahu tentang pedang suci kuno, namun tidak pantas untuk menyentuh pedang orang lain secara sembarangan.
"Terima kasih banyak."
Zhuo Junyue mengambilnya dan menghunuskan pedang untuk memeriksanya. Bilah pedang itu diukir dengan kata Ujung Biru. Aura pedangnya terasa tajam dan mengerikan. Saat dia melihat pedang di tangannya, matanya bergerak sedikit. Entah apa yang sedang dia pikirkan sekarang. Setelah waktu yang lama, dia kembali menyerahkan Pedang Ujung Biru kembali ke Feng Jiu. Dia menatapnya dan bertanya, "Bagaimana kamu mendapatkan pedang ini?"
Zhuo Junyue bukanlah orang yang akan melampaui etiket. Namun, di luar dugaan, dia telah melakukan dua tindakan yang tidak masuk akal. Pertanyaan itu membuat Feng Jiu menatapnya dalam-dalam.
"Pedang Ujung Biru awalnya milik Guruku. Dia menyembunyikannya di Makam Seribu Pedang. Ketika aku secara resmi menjadi muridnya, hal kedua yang dia perintahkan kepadaku adalah memasuki Makam Seribu Pedang untuk menemukan Pedang Ujung Biru. Dia mengirimku ke dalam makam. Setelah aku menemukannya sendiri, aku membawanya keluar."
Feng Jiu menyimpan kembali Pedang Ujung Biru dan menatap Zhuo Junyue. "Apakah kamu tertarik?"
Zhuo Junyue menatapnya dalam-dalam. Sepertinya ada banyak hal untuk dikatakan, tapi pada akhirnya, dia menggelengkan kepalanya dan tidak berbicara lagi.
Feng Jiu menatapnya dan berkata, "Nama marga Guruku adalah Chu."
Dia melihat Zhuo Junyue menurunkan pandangan dan menutupi ekspresi di matanya. Hatinya tergerak dan dia memberinya sebuah token. "Jika ada kesempatan di masa depan, maka kamu bisa datang ke Menara Pil Surgawi di Kota Seratus Sungai untuk menemukanku."
Zhuo Junyue melihat token itu. Beberapa saat kemudian, dia akhirnya menerima token yang dia berikan.