Botol Cuka yang Terbalik
Botol Cuka yang Terbalik
Mereka berjalan sambil mengobrol sampai akhirnya mereka sampai di gudang obat. Xuanyuan Mo Ze sedang duduk di dalam dan memberitahu Feng Jiu. "Bahan obat yang kamu inginkan seharusnya ada di sini. Ambil apapun yang kamu butuhkan, ada label di setiap kotak."
"Mm, aku tahu." Feng Jiu menjawab. Tatapannya tertuju pada baris demi baris kotak dan nama tumbuhan.
Xuanyuan Mo Ze melihat tanaman obat yang dia pilih dan berkata, "Tanaman yang berusia lebih dari lima ratus tahun ada di sebelah kiri, sedangkan tanaman yang berusia lebih dari sepuluh ribu tahun ada di baris atas."
Feng Jiu membuka kotak dan mengeluarkan tanaman obat untuk diperiksa. Ketika dia menemukan tanaman obat yang cocok, dia mengambil dua paket tanaman obat dan menyerahkannya kepada Xuanyuan Mo Ze. "Sebelum aku membuat ramuan, rebus ini untuk ayahmu lebih dulu. Rebus dua mangkuk air sampai menjadi setengah mangkuk, lalu siap dihidangkan."
Xuanyuan Mo Ze melirik Feng Jiu dan bertanya. "Apakah kamu sudah selesai?"
"Mm, kita bisa pergi."
"Kalau begitu, ayo pergi! Aku menyuruh seseorang memasak hidangan favoritmu. Sekarang sudah agak terlambat, jadi makanannya pasti sudah siap." Dia memegang tangan Feng Jiu dan pergi bersama.
Penjaga mengunci gudang dan berdiri di dekat pintu.
Ketika mereka keluar, Xuanyuan Mo Ze menyerahkan dua paket tanaman obat kepada Bayangan Satu. Dia juga memberikan perintah sebelum pergi ke istana bersama dengan Feng Jiu. Setibanya di istana, makanan yang dipesan Xuanyuan Mo Ze ternyata sudah disajikan.
"Ayo undang Mo Chen untuk makan bersama!" Feng Jiu menatapnya sambil tersenyum. "Dia adalah tamu. Kamu tidak boleh bersikap tidak sopan!"
Xuanyuan Mo Ze awalnya ingin mengatakan sesuatu, tapi ketika dia melihat mata Feng Jiu yang tersenyum padanya, dia memutuskan untuk tidak mengatakan apa-apa dan hanya duduk dengan tegak.
Leng Hua yang berdiri di belakang Feng Jiu berbicara pada mereka sambil tersenyum. "Saya akan pergi mengundangnya" Kemudian, dia berbalik badan dan berjalan keluar.
Feng Jiu menyaksikan meja yang penuh dengan hidangan favoritnya dan menjadi serakah. Selama periode ini, dia selalu berlatih kultivasi dan bepergian sehingga dia jarang memakan hidangan favoritnya. Sekarang ketika dia melihat meja yang penuh dengan hidangan favoritnya, dia merasa sangat bersyukur.
"Ini adalah anggur spiritual. Ayo minum satu cangkir kecil lebih dulu." Xuanyuan Mo Ze menuangkan secangkir kecil anggur untuk Feng Jiu dan memberi isyarat untuk mencicipinya.
Feng Jiu melihat cangkir anggur kecil yang setengah terisi sambil cemberut. "Ini sangat kecil. Bagaimana aku bisa merasakannya? Kenapa tidak menggantinya dengan cangkir besar?"
Xuanyuan Mo Ze meliriknya dan menjawab, "Apa kamu tidak takut mabuk? Anggur ini memiliki efek yang kuat."
Feng Jiu mengangkat alisnya. "Anggur yang kuat? Aku harus mencobanya." Dia mengambil cangkir anggur dengan kedua tangan dan menghirupnya. Aroma anggur yang disertai dengan banyak energi spiritual menyerang lubang hidungnya. Dia tahu itu adalah anggur yang luar biasa hanya dengan mencium baunya.
Dia meneguknya sedikit. Aroma anggur yang lembut menyebar dari ujung lidahnya. Kemudian, energi sipritual meluncur ke tenggorokannya dan menyebar ke dalam tubuhnya. Meskipun dia hanya minum seteguk, namun sekujur tubuhnya langsung menjadi hangat.
"Bagaimana?" Mata gelap Xuanyuan Mo Ze menatap Feng Jiu dalam-dalam. Ada senyuman yang terpancar di kedalaman matanya. Ketika dia melihat raut wajah Feng Jiu, dia tahu bahwa gadis ini sangat puas dengan anggurnya.
"Rasanya luar biasa. Tidak ada rasa terbakar, tapi rasanya berbeda saat masuk ke dalam perut." Feng Jiu meneguk anggur lagi sebelum meletakkan cangkirnya.
Tidak heran Xuanyuan Mo Ze mengatakan bahwa anggur ini memiliki efek yang kuat. Sekujur tubuhnya menjadi hangat hanya dalam dua teguk. Apakah efeknya lebih kuat daripada anggur di ruang dimensi miliknya?
"Apa yang luar biasa?" Mo Chen yang mengenakan jubah putih akhirnya berjalan masuk. Dia pun bertanya pada Feng Jiu sambil tersenyum.
[1] Botol cuka yang terbalik : Orang yang sedang cemburu.