Naga Melompat
Naga Melompat
Tubuh naga itu begitu besar dan kuat sehingga satu orang tidak akan bisa memeluknya. Panjangnya sekitar tiga meter, sisiknya mengeluarkan cahaya perak dan keempat cakar naganya berkilauan tajam. Ada dua tanduk di kepalanya, naga putih itu mendongak dan kumisnya bergetar di setiap hembusan nafasnya. Matanya melebar seolah-olah ia kebingungan dan juga linglung.
Feng Jiu tercengang. Dia berdiri di sana dengan tatapan kosong ke arah Pak Tua Putih yang tiba-tiba berubah dari kuda putih menjadi naga putih. Awalnya, Pak Tua Putih hanya berubah menjadi setengah naga. Sekarang, dia sudah benar-benar menjadi naga dari atas ke bawah!
Phoenix Api dan Binatang Pemakan Awan juga tercengang. Mereka kebingungan menatap Pak Tua Putih yang kepala serta ekornya terlihat persis seperti naga. Kedua binatang buas itu pun terdiam.
Apakah Pak Tua Putih masih seekor kuda? Mungkinkah dia bermutasi? Tapi bagaimana ia berubah menjadi naga?
Ketika Pak Tua Putih telah pulih dari keterkejutannya, dia tiba-tiba berseru, "Ah! Nona! Saya bermutasi lagi!" Ia melompat-lompat di udara dan tiba di depan Feng Jiu. Mata naganya melotot dengan penuh kegembiraan.
"Nona, lihat saya sekarang, bukankah saya terlihat lebih baik daripada tubuh kuda asli saya? Apakah anda bisa merasakan kalau kultivasi saya lebih tinggi sekarang? Apakah saya tiba-tiba berubah dari kuda menjadi naga? Nona, apakah menurut anda saya termasuk ras naga sekarang?" Pak Tua Putih terus mengayunkan ekornya dengan penuh semangat. Ia bisa merasakan bahwa tingkat kultivasinya telah naik setelah ia berubah menjadi naga.
Feng Jiu berkedip dan menatap Pak Tua Putih yang ada di depannya. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh sisik perak di tubuhnya sambil berkata. "Apa kamu benar-benar berubah menjadi naga?" Setelah dia bicara, dia menyentuh sebuah tanduk di antara dua tanduk naga pada kepalanya. Pak Tua Putih benar-benar berubah menjadi naga, tapi kenapa tanduk kudanya masih ada di sini?
"Sepertinya buahnya memang sangat bagus." Feng Jiu tersenyum.
Ketika dia melihat sarang ular menjaga pohon pada waktu itu, dia tahu bahwa pohon buah itu pasti luar biasa. Setelah dia menyaksikan Pak Tua Putih berubah menjadi naga, dia bisa membayangkan bahwa buah tersebut memiliki kemampuan untuk merangsang potensi dan membuat makhluk spiritual bermutasi.
Jika Raja Ular memakan buah ini, dia mungkin juga akan berubah menjadi naga! Dari ular menjadi naga, ia pasti langsung membubung ke langit. Wajar saja Raja Ular terus mengejarnya pada waktu itu.
"Ayo pergi! Kita akan keluar sekarang!" Feng Jiu berkata sambil tersenyum. Dia merasa senang melihat semua binatang kecilnya juga telah meningkatkan kekuatan mereka. Namun, ketika dia hendak keluar, dia melihat kilatan hijau dari sudut matanya.
"Hah?" Dia menoleh ke sana sambil mengangkat alisnya. Itu adalah tempat di mana ia menanam tanaman obat. Dia pun memandang sebuah sosok berwarna hijau sedang berlari melalui ladang spiritual, mungkinkah itu adalah ayam berbulu hijau?
Banyak hal yang terjadi sampai sekarang. Pikirannya pun menjadi berantakan. Setelah dia membawa binatang kecilnya ke sini untuk berkultivasi bersama, dia tidak terlalu memikirkannya. Dia hanya mengingat Phoenix Api dan yang lainnya karena mereka adalah binatang kontraknya, dia juga bisa merasakan ikatan di antara mereka dalam dirinya. Namun, dia tidak menjalin kontrak dengan si Bulu Hijau jadi dia melupakannya.
Jika dia tidak melihat sosok berwarna hijau yang berlari melewati ladang spiritual, dia pasti akan lupa bahwa dia membawa seekor ayam berbulu hijau bersamanya.
"Nona, ada apa?" Binatang Pemakan Awan bertanya. Ia melihat ke belakang tapi tidak melihat apa-apa.
Phoenix Api juga melihat ke belakang tanpa mengetahui alasannya. Mereka tidak pernah melihat si Bulu Hijau selama enam bulan terakhir, jadi mereka juga melupakannya.