Bersama Anda
Bersama Anda
Hari ini adalah waktunya mereka pergi berburu. Mereka ingin menggunakan kesempatan ini untuk melihat seberapa hebat keterampilan Putra Mahkota Xuanyuan. Pagi-pagi sekali, rombongan pendamping mereka sudah berkumpul di luar kediaman dan siap menunggu. Mereka semua sedang menunggu Xuanyuan Mo Ze.
Hampir satu jam kemudian, sosok berjubah hitam datang terlambat dan pelayan itu masih mengikutinya di belakang Putra Mahkota Negeri Air Merah dan Putri Ketiga menyipitkan mata ketika mereka melihatnya.
"Saya sudah membuat kalian berdua menunggu lama." Xuanyuan Mo Ze berbicara sambil melirik mereka berdua. Dia pun berkata dengan suara yang dalam, "Perjalanan pergi dan kembali dari sana memakan waktu sekitar tiga hari. Apakah Putra Mahkota Negeri Air Merah dan Putri Ketiga sudah mempersiapkan semuanya?"
"Mmm." Putra Mahkota Negeri Air Merah menjawab sambil memandang Xuanyuan Mo Ze. "Kami juga sering berlatih di luar sehingga sudah terbiasa. Kami bahkan telah mengganti pakaian berburu dan siap menunggu Putra Mahkota Xuanyuan."
"Kalau begitu, mari kita berangkat! Kudanya sudah siap."
Keduanya menuju ke luar dan sampai di depan kediaman. Begitu mereka membalikkan tubuh untuk melompat ke atas kuda yang telah disiapkan, mereka melihat Xuanyuan Mo Ze berjalan keluar sedangkan Bayangan Satu menuntun seekor kuda hitam. Namun, Xuanyuan Mo Ze tidak naik ke atas kudanya melainkan melirik Feng Jiu yang sedang berdiri di sampingnya.
"Saya akan menunggang kuda yang ini." Feng Jiu berkata sambil tersenyum dan menunjuk ke kuda putih yang dipimpin oleh Yang Yong.
"Ikuti aku dan jangan pergi terlalu jauh dari sisiku." Xuanyuan Mo Ze berkata dengan pelan sebelum dia membalikkan tubuhnya dan melompat ke atas kuda. Setelah dia duduk di atas kudanya, dia melihat Feng Jiu yang masih berdiri di bawah.
"Baik." Feng Jiu menjawab dan segera mengambil kuda putih dari Yang Yong. Dia pun membalikkan tubuhnya untuk duduk di atas kuda dan mengikuti Xuanyuan Mo Ze.
Ketika Putra Mahkota Negeri Air Merah melihatnya, pandangannya tertuju pada pemuda yang mengenakan pakaian pelayan. Dia melihatnya dari atas ke bawah selama beberapa saat lalu membuang muka.
Di belakang mereka, Serigala Abu-abu dan Bayangan Satu mengikuti untuk melindungi mereka. Ditambah dengan kelompok Pengawal dari kediaman, ada sekitar dua puluh hingga tiga puluh orang dalam rombongan mereka. Sementara dalam rombongan Putra Mahkota Negeri Air Merah juga ada sekitar dua puluh hingga tiga puluh orang. Jika dijumlah, maka ada lima puluh hingga enam puluh orang yang membentuk brigade untuk menuju Pegunungan Sembilan.
Yang Yong tetap tinggal untuk menjaga kediaman. Dia segera berbalik badan dan kembali ke dalam setelah dia menyaksikan kepergian mereka.
Setelah mereka melewati Kota Kekaisaran, mereka melakukan perjalanan dengan kuda dan berlari di sepanjang jalan. Mereka hanya membutuhkan waktu kurang dari setengah hari untuk sampai di Pegunungan Sembilan.
Pegunungan Sembilan terbagi menjadi sembilan gunung yang juga disebut sebagai Hutan Perburuan Kerajaan. Namun karena areanya luas, maka setiap kali anggota keluarga kerajaan datang berburu ke sana, mereka tidak pernah bisa mengunjungi seluruh area. Selain ada beberapa binatang buas, ada juga beberapa Binatang Spiritual di dalam hutan.
Ketika mereka sampai di luar Pegunungan Sembilan, Xuanyuan Mo Ze yang sedang duduk di atas kudanya menoleh ke arah Putra Mahkota Negeri Air Merah dan berkata dengan suara yang dalam, "Tempat ini tidak dianggap sebagai tempat yang berbahaya berdasarkan kemampuan kalian berdua. Masing-masing dari kita bisa mengajak sepuluh orang ke dalam hutan sedangkan sisanya bisa berjaga di luar.
"Baik." Putra Mahkota Negeri Air Merah menjawabnya. Dia menginstruksikan anak buahnya untuk memilih sepuluh orang yang akan mengikutinya ke hutan sementara yang lain tetap berada di luar untuk berjaga.
Di sisi lain, Xuanyuan Mo Ze telah memberi instruksi yang serupa dengannya. Selain Serigala Abu-abu, Bayangan Satu dan Feng Jiu, ada tujuh penjaga lain yang akan menemani mereka.
"Cobalah untuk tidak pergi ke Gunung Ketiga. Kita akan berkumpul di luar hutan saat hari gelap." Xuanyuan Mo Ze mengingatkan semua orang.
"Jangan khawatir, kami sudah lama mendengar tentang Pegunungan Sembilan sehingga kami tahu tempat macam apa itu." Putra Mahkota Negeri Air Merah mendengus. Dia menepukkan kedua kakinya sambil mencambuk kuda. Setelah kuda itu mendengus pelan, ia langsung berlari kencang ke depan. Orang-orang segera mengikuti di belakang.
Meskipun demikian, Putri Yingxue tidak mengikuti mereka tapi justru menatap Xuanyuan Mo Ze. "Putra Mahkota, Yingxue akan ikut bersama kelompok anda!"