Mempesona Dalam Pakaian Wanita
Mempesona Dalam Pakaian Wanita
"Baiklah, siapkan kereta kuda. Tunggu sampai kami selesai mandi dan ganti pakaian sebelum memasuki istana." Xuanyuan Mo Ze menjawab dan mengantar Feng Jiu ke Halaman Utama.
"Baik." Yang Yong menjawab. Dia menginstruksikan para pelayan untuk menyiapkan kereta kuda. Kemudian dia menarik Serigala Abu-abu ke suatu tempat untuk bertanya, "Apa yang terjadi? Bagaimana Putra Mahkota Negeri Air Merah bisa pingsan setelah kalian keluar?"
"Putra Mahkota Negeri Air Merah ingin cari mati, apa kamu tahu kalau dia berani merobek…"
Serigala Abu-abu menoleh ke kiri dan ke kanan. Kemudian, dia memelankan suaranya dan lanjut berkata, "Dia merobek lengan jubah Dokter Hantu sehingga lengannya terlihat. Tuan merasa sangat marah dan memukulnya menggunakan telapak tangan sampai terlempar. Untungnya Dokter Hantu berkata bahwa itu tidak masalah. Kalau tidak, kurasa Tuan akan membunuh Putra Mahkota Negeri Air Merah."
Ketika Yang Yong mendengar kata-katanya, dia sedikit terkejut tapi dia juga mengerti. Itu tidak mengherankan. Dia tahu bahwa Tuan selalu menganggapnya tidak enak dipandang. Dia tidak akan membuatnya sekadar koma.
"Benar, bagaimana kabar Putra Mahkota Negeri Air Merah? Dia tidak mati kan?" Serigala Abu-abu bertanya. Dia ingat bahwa pria itu terbaring di atas tanah tanpa bergerak.
"Dia tidak mati, tapi dia terluka parah. Organ dalamnya terluka dan beberapa tulangnya rusuk patah. Saya rasa dia akan terbaring di tempat tidur selama satu sampai dua bulan meskipun dia mengkonsumsi obat-obatan terbaik." Yang Yong tiba-tiba menghela nafas dan menggeleng. "Jika masalah ini tidak ditangani dengan baik, maka situasinya akan merepotkan."
"Tenang, tidak ada yang salah dengan Tuan. Jika mereka ingin memperpanjang masalah ini, maka semuanya akan menjadi kesalahan Putra Mahkota Negeri Air Merah." Serigala Abu-abu lanjut berkata, "Aku akan masuk dan menemui Tuan." Setelah berbicara, dia segera masuk ke dalam.
Di Halaman Utama, Xuanyuan Mo Ze selesai mandi dan berganti pakaian. Dia pun duduk di meja batu di halaman untuk menunggu Feng Jiu sampai sekitar satu jam kemudian. Pintu kamar akhirnya terbuka. Dia menoleh secara refleks, namun matanya yang suram tanpa sadar menunjukkan kilatan cahaya.
Saat pintu kamar terbuka, Feng Jiu berjalan keluar sambil mengenakan gaun merah yang menyilaukan. Wajahnya yang cantik mencerminkan pesona yang unik, bibirnya melengkung menunjukkan senyuman yang mempesona dan matanya dipenuhi rasa percaya diri. Bahkan senyuman dan cara dia berjalan memancarkan pesona yang tak tertandingi.
Tatapan Xuanyuan Mo Ze beralih dari rok hingga ke pinggang Feng Jiu yang ramping, menuju dadanya yang sedikit bergelombang dan lehernya yang seputih salju, hingga akhirnya jatuh pada senyuman indah di wajahnya. Ketika dia memandang mata Feng Jiu yang mempesona, dia tidak bisa memalingkan wajahnya.
Itu hanya gaun merah sederhana tanpa hiasan tambahan. Namun ketika Feng Jiu memakainya, gaun itu tampak mempesona. Kecantikannya membuat jantung Xuanyuan Mo Ze berdebar dengan kencang. Dia begitu cantik sehingga Xuanyuan Mo Ze ingin menyembunyikannya dalam dekapan agar tidak ada yang bisa melihat kecantikannya...
"Bagaimana itu? Apakah terlihat cantik?"
Feng Jiu pergi ke hadapan Xuanyuan Mo Ze. Kedua tangannya sedikit terlentang. Dia berbalik badan sambil tersenyum. Ketika tubuhnya berputar, roknya mekar seperti bunga yang indah.
"Cantik, sangat cantik sehingga aku tidak ingin membawamu keluar."
Suara Xuanyuan Mo Ze yang dalam dipenuhi dengan kasih sayang dan kelembutan. Dia mengulurkan tangan untuk memeluk pinggang Feng Jiu yang ramping dan menariknya ke dalam pelukan.