Dokter Hantu yang Mempesona

Pasangan itu



Pasangan itu

3Wanita itu mengenakan gaun merah sederhana, tapi dia terlihat mempesona seperti matahari yang cerah. Dia menarik perhatian mereka hanya dalam sekilas. Tubuhnya dipenuhi dengan pesona lesu yang luar biasa. Meskipun wajahnya ditutupi tudung dan penampilannya tidak terlihat jelas, namun orang-orang bisa melihat kepercayaan diri yang terpancar dari alisnya.     

Langkah kakinya anggun dan elegan serta tidak menunjukkan rasa tegang. Sebaliknya, dia memberi kesan seolah-olah dia sedang berjalan di taman belakang rumahnya sendiri. Setiap gerakan dan tindakannya membawa energi yang mulia.     

Bisa dibilang bahwa wanita berpakaian merah itu sangat cocok dengan Xuanyuan Mo Ze yang berjubah hitam. Ketika mereka berdiri berdampingan, temperamen mereka menjadi sangat harmonis. Pria itu berwajah tampan dan mendominasi sedangkan wanita di sampingnya mempesona dan tak tertandingi. Orang yang melihatnya akan mengakui bahwa mereka adalah pasangan.     

Putri Yingxue memutar lengan bajunya dengan erat. Rasa cemburu yang tidak tertahankan muncul seperti ular berbisa. Matanya pun berubah menjadi jahat dan ganas. Kecantikannya yang tiada tara membuat dia sombong. Tapi hari ini, wanita berpakaian merah itu jelas melampaui dirinya bahkan meskipun dia tidak menunjukkan wajahnya.     

Tanpa diduga, ada wanita seperti itu yang bersembunyi di sekitar Xuanyuan Mo Ze. Wajar saja dia tidak melirik Putri Yingxue. Meskipun demikian, dia tidak akan pernah menyerah! Dia tidak percaya bahwa dia dikalahkan oleh wanita yang asal-usulnya tidak jelas!     

Putra Mahkota Negeri Air Merah memandang sosok berpakaian merah dengan emosi yang berbeda. Dia terlihat kaget dengan penampilan orang yang telah membuatnya heran hari ini. Orang itu berubah dari seorang pelayan laki-laki menjadi seorang wanita yang mempesona dan cantik. Perubahannya benar-benar menakjubkan.     

Bagaimana penampilan wanita yang disukai oleh Xuanyuan Mo Ze? Putra Mahkota Neger Air Merah merasa bahwa Xuanyuan Mo Ze bukan pria dangkal yang hanya tertarik pada penampilan wanita. Pasti ada sesuatu yang lebih menarik tentang wanita berpakaian merah itu.     

Pandangan mata Kaisar berpindah dari Feng Jiu ke Xuanyuan Mo Ze. Tangannya menghantam sandaran kursi dengan keras dan teriakan kemarahan menggema di seluruh istana.     

"Hmph! Bukankah aku memintamu untuk membawa Putra Mahkota dan Putri Negeri Air Merah untuk pergi berburu? Bukankah aku memintamu untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan sebelum pulang? Aku tidak menduga Putra Mahkota Negeri Air Merah yang berangkat dengan menunggang kuda akan kembali dengan tandu. Apakah kata-kataku hanya masuk dari satu telinga dan keluar dari telinga lainnya?"     

Teriakan itu jelas menunjukkan kemarahan, tapi ketika para penjaga di sekitar istana mendengar Kaisar berkata bahwa Putra Mahkota Negeri Air Merah berangkat dengan menunggang kuda dan kembali pulang dengan tandu, mereka langsung mengerutkan bibir dan menunduk untuk menyembunyikan senyuman mereka.     

Ketika Putra Mahkota Negeri Air Merah mendengarnya, dia memandang Kaisar dan merasa bahwa orang ini sengaja mengatakannya. Wajahnya menjadi tidak senang karena malu.     

Putra Mahkota Negeri Air Merah pergi berburu dengan anggun, tapi dia justru pulang dengan diangkut oleh tandu. Dia akan kehilangan harga dirinya jika cerita ini sampai menyebar kembali ke negaranya. Bertentangan dengan harapan, Kaisar itu hanya menegur Xuanyuan Mo Ze.     

Dia tidak bisa berkata apa-apa, karena kata-katanya memang benar. Dia memang berangkat dengan menunggang kuda tapi pulang dengan diangkut oleh tandu.     

Ketika Feng Jiu mendengar kata-kata itu, bibirnya yang tersembunyi di bawah tudung sedikit melengkung. Dia merasa bahwa hanya Kaisar yang bisa berkata seperti ini. Situasinya justru akan memburuk jika orang lain yang mengatakannya.     

"Ayah Kekaisaran, sepertinya saya tidak melakukan kesalahan."     

Xuanyuan Mo Ze berbicara dengan tenang. Setelah dia memandang sosok agung di singgasana, dia melirik Putra Mahkota Negeri Air Merah. "Itu karena kesalahannya sendiri."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.