Kakak Senior Tidak Akan Membahayakan Kamu
Kakak Senior Tidak Akan Membahayakan Kamu
Namun ketika dia mendekati gunung dengan menaiki pedang terbang, sebuah energi yang kuat menghantamnya dengan keras dan mengangkat tubuhnya di udara. Seluruh tubuhnya tiba-tiba kehilangan keseimbangan sehingga dia pun terjatuh.
"Ahhh!"
Shangguan Wanrong langsung berteriak. Energi kuat yang menyebabkan dia kehilangan keseimbangan sehingga dia tidak dapat menstabilkan tubuhnya. Ketika dia terjatuh, seseorang yang terbang melintas tiba-tiba menangkapnya.
Shangguan Wanrong sedikit terkejut ketika dia melihat siapa yang menangkapnya. "Kakak Senior Tertua? Apa yang anda lakukan di sini?" Dia menstabilkan tubuhnya setelah dia berdiri di tanah. Kemudian, dia segera berjalan mundur dan memandang orang yang berdiri di depannya dengan raut wajah rumit.
Pria di depannya berusia sekitar tiga puluh tahun dan mengenakan jubah biru, rambutnya yang berwarna hitam legam diikat ke belakang dan wajahnya juga terlihat tampan. Namun di dunia keabadian yang dipenuhi banyak pria tampan serta wanita cantik, wajahnya tidak bisa dianggap tampan.
Meskipun demikian, ada aura tenang yang keluar dari tubuhnya dan matanya yang dalam menunjukkan kebijaksanaan. Perawakannya memancarkan stabilitas dan keberanian seorang pria dewasa. Saat ini, dia menyaksikan Shangguan Wanrong yang berjalan menjauh darinya. Meskipun dia menunjukkan raut wajah datar, namun perasaan melankolis justru muncul di hatinya.
"Adik Junior, kamu tidak bisa memetik tanaman obat dari gunung ini." Pria itu menatap Shangguan Wanrong dan berkata dengan suara yang dalam.
Setelah Shangguan Wanrong mendengarnya, dia menjawab sambil mengedipkan mata. "Apakah Kakak Senior Tertua tahu bahwa saya datang ke sini untuk memetik tanaman obat?"
Bukankah Guru mengatakan bahwa beliau hanya memberitahunya hal ini? Bukankah dia adalah satu-satunya orang yang datang ke gunung ini untuk memetik tanaman obat? Bukankah Guru mengatakan bahwa Kakak Senior Tertua dan yang lainnya memiliki tugas masing-masing? Kenapa…
Duan Mubai memahami keraguannya. Dia pun menghela nafas. "Guru tidak memberitahu kami bahwa kamu datang ke Gunung Seribu Obat untuk memetik tanaman obat, tapi kami mengetahuinya sendiri. Adik Junior, kami telah mengikuti Guru selama bertahun-tahun sehingga apa yang dikatakan Guru tidak dapat disembunyikan dari kami. Kamu tahu…"
Dia berhenti bicara sejenak seolah-olah dia tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya. Apa yang ingin dia bicarakan sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Shangguan Wanrong mengerutkan keningnya. "Bukankah itu hanya tugas memetik tanaman obat? Apakah ada hal lain yang tidak saya ketahui?"
Duan Mubai menatap Shangguan Wanrong dan menjawabnya sambil mengedipkan mata. "Ulurkan tanganmu."
Shangguan Wanrong merasa ragu-ragu sejenak ketika dia mendengar permintaan itu. Setelah dia mengulurkan tangannya, dia menyaksikan Duan Mubai menyentuh titik nadinya dan menganalisis denyut nadinya dengan hati-hati. Dia pun bertanya-tanya, ada apa ini? Apakah ada sesuatu yang salah dengan tubuhnya?
Itu mustahil. Jika ada yang salah dengan tubuhnya, maka dia pasti akan tahu. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang alkemis yang berpengalaman dalam pengetahuan medis.
Beberapa saat kemudian, Duan Mubai menarik tangannya kembali sambil menghela nafas pelan, "Status Guru benar-benar layak. Aku merasa tidak berguna karena aku tidak dapat mendeteksi kelainan di tubuhmu. Meski begitu, aku bisa memberitahu bahwa kamu tidak boleh pergi dan memetik tanaman obat di sini. Jika kamu melakukannya, maka kamu akan mati."
"Kenapa?"
Shangguan Wanrong tidak mengerti. Meskipun Guru bersikap lebih keras padanya dan tidak mengizinkannya untuk keluar ataupun menjalin berhubungan dengan Kakak-kakak Senior, namun Guru akan membuatkan pil obat untuknya dari waktu ke waktu agar dia dapat meningkatkan kekuatannya. Untuk apa Guru menyakitinya?
Apalagi dia selalu berhati-hati. Meskipun Guru yang memberikan pil obat secara pribadi, namun dia akan selalu memastikan bahwa pil obat itu tidak beracun dan tidak berbahaya bagi tubuh sebelum dia meminumnya. Oleh karena itu, dia tidak merasa ada sesuatu yang salah.
Duan Mubai memandang Shangguan Wanrong dengan tenang dan berkata secara perlahan, "Adik Junior, lakukan apa yang kukatakan! Setelah kamu meninggalkan tempat ini, kamu bisa membuat penjelasan sebagai alasan kenapa kamu tidak dapat memetik tanaman obat. Kakak Senior tidak akan membahayakan kamu."