Dokter Hantu yang Mempesona

Tepat Di Depannya



Tepat Di Depannya

3Shangguan Wanrong tercengang. "Kenapa kamu harus bepergian? Kamu masih sangat muda, apakah keluargamu tidak harmonis?"     

Feng Jiu berhenti membalikkan burung panggang dan menatap ibunya sambil tersenyum. "Saya di sini untuk mencari ibu saya. Selain itu, saya bisa melindungi diri saya dengan baik."     

"Mencari ibumu?" Shangguan Wanrong terkejut. "Apakah kamu sudah menemukannya?"     

"Ya, saya sudah menemukannya. Beliau ada di sekte." Feng Jiu menjawab sambil menatapnya.     

Ketika Shangguan Wanrong melihat senyuman di matanya yang jernih, jantungnya tiba-tiba berdebar dengan kencang dan perasaan yang sulit dijelaskan muncul di hatinya. Dia selalu merasa bahwa pemuda itu berbicara dengan makna yang dalam dan tidak jelas, seolah-olah dia diselimuti oleh lapisan kain kasa yang membuat orang lain sulit memahaminya.     

"Lalu, apakah ibumu tahu kalau kamu sedang mencarinya? Apakah dia mengenalimu karena kamu berada di sekte yang sama?" Shangguan Wanrong tanpa sadar bertanya lebih lanjut, mungkin karena topik ini menyentuh hatinya.     

Feng Jiu tersenyum sambil menyipitkan matanya. "Ibu saya pasti mengira bahwa saya ada di rumah. Rumah saya jauh dari sini jadi beliau tidak akan menyangka saya datang ke sini. Selain itu, beliau pergi dari rumah saat saya masih sangat kecil. Wajar jika beliau tidak mengenali saya."     

"Kenapa dia meninggalkanmu?" Dia bertanya dengan linglung.     

"Keluarga ibu saya tidak mengizinkan beliau untuk bersama dengan ayah saya, jadi mereka menangkap dan mengurungnya. Ayah membesarkan saya sendirian. Ayah kadang memegang barang-barang milik ibu saya dan menatapnya dengan pandangan yang hampa. Saya merasa bahwa saya mampu membawa ibu kembali setelah saya memiliki kemampuan yang cukup."     

Feng Jiu berhenti bicara sejenak. Kemudian, dia memandang wanita yang sedang linglung dan putus asa di depannya. "Saya ingin keluarga saya bersatu kembali. Paman Bela Diri Shangguan, tolong beri tahu saya... jika anda adalah ibu saya, maukah anda pulang bersama saya?"     

Shangguan Wanrong menatap Feng Jiu. Suasana hatinya seolah-olah meledak karena kegembiraan. Matanya memerah dan air matanya mengalir dalam sekejap. Bahkan ingatan-ingatan mulai melintas di benaknya.     

Serangkaian informasi terus muncul secara berulang dengan cara yang tak terduga…     

Sebelumnya, dia selalu merasa bahwa pemuda itu senang berada dekat dengannya. Pemuda itu selalu muncul kemanapun dia pergi. Dalam beberapa kesempatan itu, kedekatan dan kegembiraannya tampak sangat jelas.     

Feng Jiu memberitahu bahwa nama belakangnya adalah Feng. Dia dipanggil Feng Jiu…     

Feng Jiu memberitahu bahwa dia sedang merindukan ibunya...     

Feng Jiu bahkan datang untuk menanyakan apakah dia bisa memasuki Alam Rahasia. Feng Jiu juga memberitahu bahwa kultivasinya baru mencapai tingkat Foundation sehingga dia tidak bisa memasuki Alam Rahasia, tapi dia masih bersikeras untuk datang.     

Feng Jiu tidak hanya memasuki Alam Rahasia, namun dia juga mendatanginya…     

Jika dia tidak menyadarinya sampai sekarang, maka namanya bukan Shangguan Wanrong.     

Shangguan Wanrong memandang Feng Jiu yang berpakaian biru langit dan menyamar sebagai seorang laki-laki. Semakin lama dia melihatnya, dia semakin merasa bahwa pemuda itu adalah seorang wanita. Bagaimana bisa ada laki-laki seperti dia?     

Meskipun demikian, bukan hanya penyamarannya yang luar biasa, bahkan sikapnya juga tidak terlihat halus seperti seorang putri. Shangguan Wanrong merasa sesak ketika dia memikirkan cara Feng Jiu menangkap burung pegar dengan rapi dan mengingat bahwa dia sering bepergian ke keluar untuk mencari ibunya. Dia berusaha menahan diri agar tidak meneteskan air mata.     

Bahkan jika dia ingin memeluknya dan bertanya tentang berbagai hal, bahkan jika dia ingin mendengarnya memanggilnya Ibu, dia hanya bisa menahan diri sekarang.     

Apa yang akan dilakukan Guru padanya? Shangguan Wanrong masih belum menemukan jawaban. Dia tidak ingin putrinya terlibat dalam bahaya yang sama seperti dirinya. Setelah dia memahami masalahnya, dia pasti akan pulang bersama putrinya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.