Dokter Hantu yang Mempesona

Tidak Bisa Melarikan Diri



Tidak Bisa Melarikan Diri

3Tetua Matahari Ketiga mengelus jenggotnya sambil tersenyum ketika dia melihat Shangguan Wanrong melangkah mundur. "Wanrong, apa yang kamu lakukan? Kenapa tubuhmu gemetaran? Apakah kamu takut pada Guru? Kenapa kamu takut padaku?"     

Dia berjalan secara perlahan. Meskipun kakinya menginjak tanah, tapi dia terasa seperti menginjak udara. Bahkan tidak ada bekas lumpur di telapak kakinya.     

Sepasang mata tajam dan dalam tertuju pada Shangguan Wanrong. Dia pun tersenyum. "Ketika aku melihatmu bereaksi seperti ini, kamu sepertinya punya firasat bahwa aku akan datang."     

"Guru tahu bahwa kamu lebih pintar dari beberapa Kakak Senior-mu. Sebenarnya, aku sangat menyukaimu. Aku sangat menyukai murid yang cerdas sepertimu. Kalau tidak, aku tidak akan menerima kamu sebagai murid."     

Shangguan Wanrong menatap Tetua Matahari Ketiga yang sedang bicara sambil berjalan mendekatinya. Dia hanya bisa mundur dan bertanya. "Apa yang ingin anda lakukan?"     

"Kamu tidak perlu takut, Guru hanya ingin meminta bantuanmu. Dengan kata lain, aku perlu meminjam jasamu sebagai bantuan." Tetua Matahari Ketiga menatapnya. "Kamu adalah murid terakhir Guru. Jika aku meminta kamu membantu ku, kamu tentu tidak akan menolak, bukan?"     

Shangguan Wanrong menjawabnya dengan tajam. "Guru, apakah anda lupa bahwa hari ini saya harus meninggalkan sekte untuk mencari pengalaman di luar? Itu adalah instruksi dari anda. Apakah anda meminta saya kembali ke sekte sekarang?"     

"Hehe, Wanrong, kamu sangat mengerti apa maksudku. Kalau tidak, bagaimana kamu bisa setuju untuk keluar dari sekte? Nyatanya, kamu adalah satu-satunya orang yang keluar. Meskipun kamu menghilang dan tidak lagi kembali ke sekte, maka tidak ada yang akan mengatakan apa-apa."     

Tetua Matahari Ketiga berbicara sambil mengelus janggutnya. Penampilannya tetap terlihat bermartabat dan terhormat. "Aku bukan hanya alkemis terkenal dari Sekte Pil Matahari, tapi juga Tetua di Puncak Matahari Ketiga. Identitas dan statusku sangat luar biasa sehingga aku dikagumi oleh semua orang kemanapun aku pergi. Oleh karena itu, jangan sampai ada skandal seperti membunuh murid magang."     

"Akhirnya, aku telah menemukan cara terbaik. Selama kamu meninggalkan sekte, maka semuanya tidak ada hubungannya denganmu. Di sini tidak ada yang tahu siapa yang menangkapmu, tidak ada yang tahu dimana harus menyelamatkan kamu dan tidak ada yang tahu apakah kamu masih hidup atau sudah mati. Inilah yang aku inginkan. Hahaha!"     

Tetua Matahari Ketiga mendongak dan tertawa. Tawanya langsung menggema di hutan dan menyebar di dalam hati Shangguan Wanrong. Rasanya sangat dingin sampai ke tulang dan menembus ke dalam hatinya.     

Dia menahan rasa takut dan bertanya, "Kenapa saya? Dari sekian banyak orang, kenapa harus saya? Apakah karena saya memiliki fisik yang mampu menyerap energi spiritual? Apakah anda ingin mengambil Nascent Soul milik saya untuk dijadikan pil obat? Atau untuk mempersiapkan Pil Panjang Umur yang anda buat?"     

"Apa kamu sudah tahu?"     

Tetua Matahari Ketiga tercengang. Dia tampaknya terkejut karena Shangguan Wanrong mengetahuinya, jadi dia mengangguk sambil tersenyum. "Baiklah, kamu adalah muridku. Kamu juga tahu bahwa aku terluka parah saat aku masih muda. Sekarang, cedera serius itu mempengaruhi tubuhku dan merusak umurku yang panjang. Tidak ada jalan lain, aku hanya tidak ingin mati. Aku tidak mau melepaskan apa yang aku dapatkan setelah melalui banyak kesulitan."     

"Jangan khawatir, selama aku berhasil, aku tidak akan memperlakukan keluargamu dengan keji." Ketika Tetua Matahari Ketiga bicara, sosoknya melintas dalam sekejap dan menghampiri Shangguan Wanrong.     

Shangguan Wanrong segera berbalik badan dan mengangkat energi spiritualnya untuk berlari ke depan. Dia tidak boleh ditangkap apalagi dibunuh di sini. Kalau tidak, dia tidak berani membayangkan jika putrinya akan mati-matian mencari Tetua Matahari Ketiga setelah anak itu mengetahui kematiannya.     

"Kamu tidak bisa melarikan diri. Apa kamu lupa bahwa aku adalah Kultivator Surgawi?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.