Dokter Hantu yang Mempesona

0Warga di sekitar melihat Kultivator tahap puncak Golden Core tumbang dan tidak menganggapnya sebagai hal yang luar biasa. Namun, orang yang memiliki pengetahuan tentang kultivasi terkejut karena mereka tahu seberapa hebat kekuatan Kultivator tahap puncak Golden Core.     

Dokter Hantu membunuh pria itu dalam satu serangan dengan rapi dan bersih. Dia tidak hanya piawai dalam membuat pil obat tetapi juga memiliki tangan yang lincah dalam membunuh musuh. Itu sungguh di luar dugaan mereka.     

"Hiks, Ayah, dia memukul dan menyiksaku. Ayah harus membunuhnya!" Wanita berbaju merah berlari menghampiri ayahnya dengan ketakutan.     

Kepala Keluarga Shangguan sedikit menunduk ke arah putrinya. Lalu, dia menatap Feng Jiu sambil menahan amarah. "Kenapa kalian tidak membantu Nona Keempat pulang? Cepat!"     

"Baik!" Kedua penjaga di belakang menjawabnya.     

Wanita itu menggertakkan giginya dengan enggan dan ingin mengatakan sesuatu, tapi dia dikejutkan dengan raut wajah ayahnya yang tampak suram dan tatapan menegur. Dia pun menunduk, mengeluarkan jubah dari karung kosmos dan bergegas pulang dengan air mata berlinang.     

"Tuan Muda Feng, kediaman Keluarga Shangguan ada di dekat sini. Kami ingin mengundang Tuan Muda Feng bertamu ke kediaman kami…" Sebelum Tetua Ketiga selesai bicara, Feng Jiu melambaikan tangannya.     

"Tidak perlu." Feng Jiu menjawab sambil berjalan menjauh sedangkan Bi Shan mengikutinya dari belakang.     

"Tolong tunggu sebentar."     

Kepala Keluarga Shangguan menyaksikan kepergian Feng Jiu dan memanggilnya dengan suara lantang. Ketika dia melihat sosok yang mempesona mengenakan jubah merah, dia merasa agak terkejut. Dokter Hantu jelas seorang wanita, tapi dia terlihat sangat tampan ketika dia menyamar sebagai seorang pria. Jika Kepala Keluarga Shangguan tidak mendapatkan berita dari hasil penyelidikan, maka dia tidak akan tahu bahwa Dokter Hantu adalah seorang wanita.     

Hati Kepala Keluarga Shangguan terenyuh setelah dia melihat keunggulan Feng Jiu. Dia juga mengingat bakatnya di bidang alkimia dan farmasi. "Feng Jiu, ayahmu adalah Feng Xiao, bukan? Namamu seharusnya Feng Qing Ge."     

Feng Jiu mengangkat alisnya dan berbalik untuk memandang orang itu. "Kepala Keluarga Shangguan memiliki keterampilan yang baik. Apakah anda menyelidiki keluarga saya?"     

Ada sarkasme dalam ucapannya. Jika diamati lebih dekat, maka orang-orang bisa mengetahui sifatnya yang acuh tak acuh.     

Kepala Keluarga Shangguan berani berbicara di depan banyak orang di jalan, dia menganggap bahwa Feng Jiu tidak tahu apa-apa. Apakah mereka pikir dia tidak memahami maksud kata-katanya?     

Ketika Kepala Keluarga Shangguan mendengar komentar sarkastik Feng Jiu, dia hanya tersenyum. "Itu bukan karena karena alasan lain, tapi nama gemilang Dokter Hantu dan potret wajah anda memicu kami untuk melakukan penyelidikan. Kami ingin tahu orang tua seperti apa yang bisa mengajar anak sehebat anda. Tanpa diduga, penyelidikan ini membawa kami pada penemuan bahwa Dokter Hantu adalah putri Feng Xiao."     

Beberapa kepala klan di belakangnya merasa agak kagum setelah mereka mendengar kata-kata Kepala Keluarga Shangguan. Mereka pun saling berbisik. "Siapa Feng Xiao? Saya belum pernah mendengar tentang dia!"     

"Mengapa dia mengatakan bahwa Dokter Hantu adalah putri Feng Xiao? Bukankah Dokter Hantu adalah laki-laki?"     

Ketika Tetua Ketiga Shangguan mendengar kata-kata Kepala Keluarga, hatinya menjadi sangat cemas. Dia melihat raut wajah Feng Jiu dan merasakan firasat buruk. Kepala Keluarga belum pernah bertemu dengan Feng Jiu dan tidak tahu orang seperti apa sifat Feng Jiu yang sesungguhnya. Di sisi lain, Tetua Ketiga sangat memahami Dokter Hantu.     

Ketika bertemu Feng Jiu untuk pertama kali, Tetua Ketiga merasa curiga dan segera memerintahkan orang untuk menyelidikinya secara diam-diam. Namun, sebelum hasil penyelidikan keluar, Kepala Keluarga mengetahuinya lebih dulu.     

Hari ini, Kepala Keluarga mengatakannya di depan banyak orang di jalan. Dia berkata bahwa Feng Jiu adalah seorang wanita yang menyamar sebagai pria dan siapa nama ayahnya. Tetua Ketiga khawatir bahwa tindakan ini akan menghasilkan efek yang buruk.