Bertemu Putri Ketiga
Bertemu Putri Ketiga
Tapi Serigala Abu-abu tidak melihatnya karena dia mendengar bocah itu tertawa. Dia langsung merasa kesal dan menatap Feng Jiu. "Nak, apa yang sedang kamu tertawakan? Katakan! Apa yang kamu tertawakan?"
Feng Jiu melihat Xuanyuan Mo Ze hendak membuka mulutnya, dia pun segera berdiri dan memberi isyarat agar Serigala Abu-abu tidak bergerak. Kemudian, dia memberitahu Serigala Abu-abu sambil tersenyum. "Tidak, Kepala Penjaga, anda memang benar. Saya mempersilahkan anda untuk duduk. Ayo, duduklah di sini."
Dia menarik Serigala Abu-abu ke tempat dia duduk sebelumnya. Posisi tempat duduknya tepat menghadap Xuanyuan Mo Ze. Dia tersenyum. "Anda ada di sini untuk mengobrol dengan Tuan. Saya akan pergi menyapu lantai, menyirami bunga dan mencabut rumput."
"Bukankah kamu…"
Serigala Abu-abu tidak bisa duduk dengan tenang karena Tuan yang duduk di seberang menatapnya dengan tajam. Meskipun Tuannya tidak mengatakan apa-apa, namun tekanan yang keluar dari tubuhnya membuat Serigala Abu-abu gemetar ketakutan. Dia duduk di kursi dengan gelisah dan ingin segera melarikan diri. Namun, pemuda itu tetap bersikeras agar dia duduk di sana.
"Tidak masalah, kamu bisa tetap di sini dan mengobrol dengan Tuan. Saya merasa bahwa anda punya banyak hal untuk dikatakan kepada Tuan. Duduk saja di sini! Saya akan menyiram bunga lebih dulu." Dia menahan senyum dan bergegas keluar.
"Tidak, jangan pergi, ah!" Serigala Abu-abu merasa ketakutan sekarang. Duduk di hadapan Tuan dan mengobrol dengan beliau? Dia tidak bisa melakukan pekerjaan yang menyebabkan stres seperti ini! Dia ingin berdiri dan pergi, tapi dia tiba-tiba mendengar Tuannya berbicara.
"Kemana kamu pergi? Apa kamu tidak ingin duduk lagi?" Xuanyuan Mo Ze menatapnya dengan tajam.
"Hehe, Tuan, saya, saya ingin menyapu lantai, menyirami bunga dan mencabut ilalang. Mari kita biarkan Prem Kecil kembali menemani anda untuk mengobrol, minum teh dan bermain catur." Dia tersenyum malu-malu dan menatap Tuannya dengan raut wajah tegang.
"Bukankah kamu bilang dia hanya bermalas-malasan?"
"Hahaha, benarkah? Tidak semua orang bisa menemani Tuan untuk menghabiskan waktu. Saya akan pergi dan memanggilnya kembali sekarang." Setelah berbicara, Serigala Abu-abu segera bangkit dan berjalan keluar.
"Hmph."
Xuanyuan Mo Ze melihat sosok yang berjalan pergi sambil mendengus. Dasar bodoh! Orang-orang di sekitarnya sudah mengetahui identitas Feng Jiu. Dia benar-benar bodoh. Membiarkan dia berhubungan dengan Feng Jiu di masa lalu hanyalah sia-sia. Feng Jiu mondar-mandir di depannya sepanjang hari, tapi si bodoh masih saja tidak bisa mengenalinya.
Di sisi lain, Feng Jiu berkeliling setelah keluar dari halaman. Dia mengeluarkan buah dari ruang dimensi dan memakannya sambil berjalan-jalan. Ketika dia melewati taman bebatuan, dia mendengar sebuah suara.
"Pelayan yang ada di sana, kemarilah."
Feng Jiu mengikuti suara itu. Dia tiba-tiba melihat seorang wanita cantik mengenakan gaun indah dan berdiri di samping taman bebatuan. Di paviliun belakang, ada seorang pria berwajah feminin mengenakan jubah ungu. Dia bisa langsung menebak identitas mereka meskipun dia hanya melihatnya sekilas. Dia tidak ingin berbicara dengan mereka, tapi dia hanya bisa mendekat ketika ada orang yang memanggilnya.
Setelah menghabiskan buah di tangannya, Feng Jiu berjalan mengelilingi bebatuan dan memberi hormat. "Apakah Putri Ketiga memanggil hamba?" Dia bertanya sambil tersenyum dengan mata menyipit. Dia juga diam-diam mengawasi wanita cantik di depannya.
Ketika dia melihat wanita itu, dia langsung mengerti kenapa Yang Yong mengatakan bahwa wanita itu sangat luar biasa.
Itu karena Putri Ketiga memang luar biasa. Temperamen, penampilan dan tingkat kultivasinya sangat berkelas. Terlebih lagi, penampilannya secantik bunga di usianya yang baru menginjak 17 hingga 18 tahun. Ketika dia berdiri di taman, dia terlihat lebih unggul dari semua bunga yang mekar dalam berbagai warna. Semua orang jelas tahu bahwa dia memiliki kecantikan yang luar biasa.