Dokter Hantu yang Mempesona

Pikiran yang Tenang



Pikiran yang Tenang

3"Awasi nada bicaramu! Apakah itu sikap yang harus digunakan oleh siswa ketika berbicara dengan guru? Kamu semakin kurang ajar!" Tuan Luo berteriak dengan suara yang dalam. Raut wajahnya tampak berwibawa ketika memandang Luo Fei yang sedang marah.     

"Ayah, kami telah mencarinya di luar selama lebih dari dua jam tapi dia justru kembali ke rumah sendirian." Luo Fei berbicara dengan marah sambil menatap Feng Jiu dengan ganas. Sikapnya yang berpura-pura baik sebelumnya telah lenyap.     

Duan Ye, Ning Lang dan Song Ming berjalan maju dan membungkuk. "Salam Tuan Luo, Nyonya Luo."     

Saat ini, tatapan Tuan Luo dan Nyonya Luo beralih kepada mereka bertiga. Ketika mereka melihat Duan Ye dan yang lainnya, mereka tersenyum dan mengangguk. "Duduk, duduklah dan beristirahatlah!"     

Mereka bertiga menjawab dan duduk di satu sisi. Setelah mereka duduk, mata mereka menoleh ke arah Feng Jiu yang duduk di depan membelai bulu Binatang Pemakan Awan.     

Ketika mereka tidak bisa menemukannya, mereka bertanya-tanya apakah dia sudah datang ke Kediaman Luo. Namun, mereka tidak memberi tahu Luo Fei dan justru mencari tempat untuk minum teh. Mereka menyaksikan Luo Fei mencari di seluruh kota selama dua jam kemudian kembali ke Rumah Luo bersamanya.     

Berdasarkan karakter Feng Jiu, dia tidak mungkin sedang kesusahan. Luo Fei ingin membodohinya, tapi justru dia yang terlihat seperti orang bodoh.     

"Bagaimana kita cara kami memanggil kalian bertiga? Apakah kalian semua adalah siswa dari Akademi Bintang Dua?" Nyonya Luo bertanya sambil tersenyum. Tatapan lembutnya tertuju pada mereka bertiga.     

"Sama seperti Luo Fei, kami tidak suka tinggal di akademi jadi kami memilih untuk membantu." Ketika Ning Lang mengatakannya, kakinya tiba-tiba diinjak dan dia menarik nafas sedikit. Dia melihat Song Ming mengerutkan kening padanya. Kemudian, dia berbalik badan untuk tersenyum pada Tuan dan Nyonya Luo.     

"Hahaha, sebenarnya tidak ada masalah untuk tinggal di rumah. Ayah dan Ibu saya sangat menyayangi saya. Ayah saya bernama Ning Yuan, orang terkaya di Negeri Indigo. Sedangkan nama saya adalah Ning Lang."     

"Ah, ternyata kamu adalah putra dari Penguasa Kota di Negeri Indigo."     

Tuan Luo tersenyum. Matanya dipenuhi dengan rasa kagum. "Saya telah mendengar bahwa Tuan Muda Ning membantu Tuan Ning mendapatkan uang sejak usia muda dan sering mendapatkan lebih banyak ide untuk menghasilkan uang. Hari ini, saya akhirnya punya kesempatan untuk bertemu dengan Tuan Muda Ning yang memancarkan kekayaan dan kemakmuran. Saya merasa iri dengan Tuan Ning yang memiliki putra berbakat."     

Ning Lang merasa agak malu karena pujian itu dan tampak sedikit tidak nyaman. Dia menggaruk kepalanya lalu berkata sambil tersenyum, "Tuan Luo, anda terlalu baik."     

"Nama saya adalah Song Ming dan ini adalah Duan Ye. Kami semua adalah siswa dari Akademi Bintang Dua. Kami mengikuti guru kami untuk keluar dan mengasah keterampilan kami." Song Ming memperkenalkan mereka sambil tersenyum. Kemudian, dia memandang Luo Fei yang marah dan lanjut berkata, "Kami sudah cukup lama melakukan perjalanan. Kami hanya tinggal mengajak Luo Fei."     

Mata Tuan Luo menyipit dan dia tersenyum. "Dengan adanya kalian sebagai teman dan Guru Feng sebagai guru, aku lebih dari senang membiarkan anakku pergi bersama kalian. Namun, bocah ini memang pembuat masalah. Aku khawatir dia akan membuat Guru Feng kesulitan." Dia memandang Feng Jiu.     

Feng Jiu tersenyum santai dan berkata: "Tuan Luo, tenang saya. Keahlian saya adalah mengajar siswa yang nakal."     

"Hahaha. Baiklah. Kalau begitu, saya akan menyerahkan putra saya di bawah pengawasan anda. Terima kasih atas kerjasamanya."     

Tuan Luo terkekeh dan menatap putranya. "Fei'er, kenapa kamu hanya berdiri di sana? Cepat beri hormat kepada gurumu dan minta bimbingan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.