Feng Jiu Sangat Baik Padaku
Feng Jiu Sangat Baik Padaku
Luo Fei berencana melawan Feng Jiu. Mereka tidak bisa membantunya. Itu karena mereka merasa takut akan membuat masalah untuk diri mereka sendiri.
Dalam perjalanan kembali, Ning Lang memandang langit yang diterangi oleh cahaya rembulan. Dia pun berbicara dengan penuh emosi, "Aku tiba-tiba merasa bahwa Feng Jiu sangat baik padaku." Lagipula, dia hanya diancam akan dijual ke rumah bordil, tapi dia tidak pernah dikirimkan ke sana.
Duan Ye setuju. "Dibandingkan dengan kalian semua, perlakuannya padaku jauh lebih baik karena aku mengikutinya dengan sukarela. Aku tidak merepotkan Feng Jiu seperti kalian semua." Dia tahu bahwa jika dia patuh, maka dia tidak akan diberi pelajaran. Namun, jika dia memberontak, maka konsekuensinya akan tidak terduga.
Selain itu, Feng Jiu bisa melakukan hal yang tidak bisa dilakukan oleh orang lain. Dia tidak tidak punya rasa malu. Orang lain akan memperdulikan identitas dan status mereka, tapi Feng Jiu tidak. Selama perjalanan bersama Feng Jiu, mereka bisa mengetahuinya dengan jelas.
Mereka bertiga mengobrol sambil berjalan menuju ke halaman. Ketika mereka melirik pintu kamar yang sedang tertutup rapat dan binatang peliharaan yang sedang berbaring di luar, jantung mereka tiba-tiba berdetak dengan kencang.
Mereka yakin bahwa Feng Jiu sedang tidur di dalam! Hanya dia yang bisa tidur dengan nyaman setelah memberikan pelajaran untuk orang lain.
Mereka bertiga tersenyum dalam hati sambil kembali ke kamar. Mereka memutuskan untuk mencari tahu besok pagi.
Keesokan harinya, setelah mereka mandi dan menggunakan pakaian, mereka berjalan keluar dari kamar dan melihat Feng Jiu sedang duduk di halaman sambil sarapan. Feng Jiu berbicara kepada mereka. "Setelah sarapan, kita akan berpamitan pada Tuan Luo."
"Apakah kita akan pergi? Kenapa cepat sekali?"
Mereka bertiga memandang Feng Jiu dengan heran. Meskipun demikian, mereka sebenarnya ingin bertanya: Luo Fei belum kembali! Bagaimana mereka bisa pergi?
"Kenapa? Apakah kalian terlalu nyaman di sini sehingga tidak mau pergi?" Feng Jiu melirik mereka sambil tersenyum.
"Hehe, tentu saja tidak." Mereka bertiga tertawa dan duduk untuk menyantap sarapan. Setelah itu, mereka mengikuti Feng Jiu untuk berpamitan kepada Tuan dan Nyonya Luo.
"Apakah kalian akan pergi? Kalian baru tiba kemarin, kenapa kalian pergi hari ini?" Tuan Luo merasa agak terkejut ketika dia mendengar bahwa mereka akan pergi.
Nyonya Luo berkata kepada mereka, "Jarang ada teman Fei'er yang datang ke rumah. Kenapa kalian tidak tinggal beberapa hari lagi? Fei'er bahkan belum mengantarkan kalian untuk berkeliling kota. Kami akan merasa tidak nyaman jika kalian pergi begitu saja. Lagipula, kami belum menjadi tuan rumah yang baik."
"Jangan berpikir begitu. Kami tidak bisa tinggal di sini dalam waktu yang lama." Feng Jiu berkata sambil tersenyum, "Kami menghabiskan banyak waktu di perjalanan. Selain datang untuk berpamitan kepada kalian hari ini, kami juga ingin memberitahu bahwa saya akan mengajak Luo Fei. "
"Fei'er akan pergi bersama dengan kalian? Apakah dia bersedia pergi?" Nyonya Luo bertanya dengan heran.
Duan Ye dan yang lainnya tersenyum, tapi mereka tidak mengatakan apa-apa. Sementara itu, Feng Jiu memandang mereka bertiga sambil terkekeh. "Awalnya, mereka bertiga juga tidak mau."
Arti dari kalimat itu adalah: bahkan jika dia tidak bersedia, dia pasti akan patuh.
Tuan dan Nyonya Luo saling menatap dengan terkejut. Kemudian, mereka tersenyum dan berkata, "Baiklah. Biarkan dia pergi bersama dengan kalian! Selama dia pergi bersama kalian, kami bisa merasa tenang."
"Sekarang sudah siang, kenapa bocah itu masih belum bangun?" Tuan Luo menyadari bahwa hari sudah siang dan putranya masih belum terlihat. Dia pun memanggil pelayan. "Pelayan, pergilah dan panggil Tuan Muda."
"Tidak perlu, Tuan Luo. Luo Fei keluar tadi malam. Saya tahu dimana dia sekarang. Kami akan menjemputnya dalam perjalanan keluar dari kota." Feng Jiu terkekeh dan menghentikan mereka. Lagipula, dia tahu bahwa Luo Fei sedang tidak ada di rumah.