Dokter Hantu yang Mempesona

Kain Tule Ini



Kain Tule Ini

2Mereka sampai di rumah bordil, tapi mereka tidak masuk melalui pintu utama dan menyelinap secara diam-diam. Setelah mereka masuk, mereka menemukan Binatang Pemakan Awan yang sedang berbaring di atap. Sudah jelas kamar Luo Fei yang mana.     

Ketika Binatang Pemakan Awan melihat Feng Jiu, ia berdiri dan menghampirinya sambil mengibas-ngibaskan ekornya seperti anjing yang sedang mengekspresikan kegembiraan.     

Setelah Feng Jiu menggendong Binatang Pemakan Awan, mereka mengangkat salah satu genteng dan melihat ke dalam ruangan. Ketika mereka melihat Luo Fei yang sedang mengenakan pakaian bunga-bunga yang konyol dan diikat di tempat tidur, mereka tidak bisa menahan senyuman.     

Feng Jiu memberikan isyarat. Dalam sekejap, mereka membuat kedua penjaga tidak sadarkan diri dan membuka pintu. Duan Ye dan Ning Lang sedang berjaga di luar sedangkan Feng Jiu dan Song Ming masuk.     

"Luo Fei, kenapa kamu ada di sini? Kamu benar-benar telah membuat pertunjukan yang bagus!" Feng Jiu berbicara sambil memandang Luo Fei seolah-olah dia sudah lama mencari pemuda itu. "Kami sudah mencari kamu ketika kami bangun pagi ini. Kami pikir kamu sedang bersembunyi karena kamu tidak ingin ikut dengan kami. Tapi setelah melihat kondisimu sekarang, mungkinkah aku terlalu banyak berpikir?"     

Feng Jiu terus berbicara. Senyumannya pun melebar. Kemudian, dia menatap pemuda yang diikat seperti pangsit. Wajah pemuda itu merah padam ketika dia membalas tatapan Feng Jiu dengan penuh emosi. Feng Jiu tersenyum bahagia. Dia pun menatap Luo Fei dari atas ke bawah dengan penasaran. "Kenapa kamu menggunakan pakaian seperti ini? Kain ini sangat tipis. Kamu bahkan seperti tidak memakai apa-apa. Bagaimana kamu bisa bertemu orang-orang dengan pakaian yang seperti ini?"     

"Hmm. Kamu sepertinya tidak bisa bicara atau kamu terlalu malu?" Dia tersenyum dan menyipitkan matanya. "Kamu tidak perlu bersikap seperti itu. Bagaimanapun juga, aku adalah gurumu. Kamu bisa memberitahuku apa saja. Jangan merasa malu."     

Mulut Song Ming berkedut. Dia memalingkan wajahnya. Dia merasa agak kasihan dengan apa yang dialami Luo Fei sekarang. Pemuda itu diikat di tempat tidur dan mengenakan tule yang aneh. Orang yang mengenal dia tidak bisa menatapnya dengan wajar karena citranya benar-benar hancur.     

"Ngomong-ngomong, kami akan pergi, apakah kamu mau ikut?" Feng Jiu bertanya sambil tersenyum. Ketika dia melihat Luo Fei tidak mengatakan apa-apa, dia menampar kepalanya dan berkata, "Aku baru sadar kalau kamu tidak bisa bicara. Tidak masalah, jika kamu ingin mengikuti kami, maka kamu bisa mengangguk. Jika kamu tidak mau, kamu bisa menggeleng. Kepalamu masih bisa bergerak, kan?"     

Kepalamu masih bisa bergerak, 'kan...     

Ketika Luo Fei mendengar kalimat itu, dia merasa sangat malu. Apa maksudnya dengan 'kepalamu masih bisa bergerak'?! Akan ada bencana jika dia tidak bisa menggerakkan kepala sama sekali. Selain itu, dia tidak percaya bahwa Feng Jiu tidak tahu mengapa dia bisa menghadapi masalah seperti ini. Luo Fei sudah memikirkannya. Selain Feng Jiu, tidak ada orang lain yang bisa melakukan ini padanya. Meskipun demikian, pemuda itu justru berusaha menghiburnya dan bertanya apakah dia ingin pergi bersama mereka? Feng Jiu benar-benar kurang ajar!     

"Jadi, apakah kamu ingin memikirkannya? Aku bisa memberi waktu..."     

Maksud dari kata-kata Feng Jiu adalah, jika Luo Fei tidak setuju ikut dengan mereka, maka mereka akan pergi tanpa dia. Sedangkan apa yang akan terjadi padanya jika dia tetap tinggal di sini, itu sama sekali bukan urusan mereka.     

Luo Fei mengertakkan giginya. Dia memang panik karena tidak dapat bicara. Dia mulai mengangguk dengan cepat. Dia takut kalau mereka akan pergi tanpa dia. Jika dia tetap ada di sini, maka dia akan mengalami masalah besar.     

"Apakah kamu ingin pergi dengan kami?" Feng Jiu mengangkat alisnya. Meskipun demikian, dia sebenarnya tidak merasa terkejut. Setelah dia melihat Luo Fei mengangguk lagi, dia tersenyum dengan puas dan memberikan isyarat kepada Song Ming yang berdiri di sampingnya. "Bawa dia. Ayo pergi!"     

Kemudian, sosok merah yang mempesona itu berbalik badan dan berjalan pergi.     

Song Ming berjalan maju untuk mengangkat orang yang ada di tempat tidur lalu berjalan ke luar. Ini bukan tempat yang tepat untuk mengobrol. Nanti, mereka bisa mencari tempat yang nyaman untuk duduk dan membahasnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.