Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Kota Seribu Monster (2)



Kota Seribu Monster (2)

3Seruling Tulang Penjinak Roh milik Kota Seribu Monster bisa mengendalikan ribuan Binatang Roh, membuat Binatang Roh tunduk dan menurut. Namun efek dari Gelang Penjinak Roh terbukti tidak begitu kuat. Gelang Penjinak Roh hanya dapat digunakan pada satu Binatang Roh dan sesuai dengan tingkatan Gelang Penjinak Roh, level Binatang Roh yang dapat dikendalikan juga berbeda.     

Fan Zhuo sebagai seorang pengrajin cincin, sangat tertarik dengan Gelang Penjinak Roh, dan maka itu, sebelum mereka berpencar, ia secara khusus mendatangi Jun Wu Xie dan bertanya padanya jika ia bisa membeli satu gelang penjinak roh ketika ia masuk ke Kota Seribu Monster.     

Gelang Penjinak Roh adalah sebuah rahasia yang dijaga ketat oleh Kota Seribu Monster. Bahkan ketika Qu Ling Yue meminta bantuan mereka kali ini, tetap sungkan bagi mereka untuk meminta terus terang pada Qu Ling Yue mengenai Gelang Penjinak Roh. Itu tidak ada bedanya dengan mencuri pusaka keluarga seseorang.     

Jun Wu Xie masih mengingat permintaan Fan Zhuo di hatinya, namun ketika Xiong Ba mengangkat topik tersebut, ia tidak memperlihatkan perubahan spesifik pada ekspresinya.     

Kereta kuda perlahan bergemuruh ketika memasuki Kota Seribu Monster, dan kemegahan kota itu perlahan lewat di depan mata Jun Wu Xie.     

Setelah sesaat, kereta kuda itu akhirnya berhenti bergerak dan berhenti tepat di depan sebuah tempat tinggal, dan Xiong Ba langsung melangkah keluar dari kereta.     

Seorang pemuda yang menunggang seekor kuda yang gagah muncul di hadapan Xiong Ba dan kereta kuda mereka saat itu.     

Xiong Ba mengangkat kepalanya dan menatap pemuda yang duduk di atas kuda yang gagah perkasa itu, dan keningnya pun berkerut.     

Pemuda itu memiliki fitur wajah yang menarik dan terlihat berusia sekitar 18 atau 19 tahun. Dari saat kemunculannya, tatapannya tidak berpaling dari kereta kuda itu, sama sekali tidak menghiraukan Xiong Ba yang pertama kali turun dari kereta itu.     

Dan ketika pemuda itu melihat Qu Ling Yue turun dari kereta kuda, matanya segera menyala dan ia mengayunkan tubuhnya turun dari kuda, wajahnya dipenuhi senyuman sambil berjalan menghampiri Qu Ling Yue.     

Namun, Qu Ling Yue sama sekali tidak melihat pemuda yang muncul itu. Tatapannya terpusat pada omongan Jun Xie yang perlahan melangkah keluar dari kereta kuda itu.     

"Perjalanan yang cukup melelahkan, pasti meletihkan bagimu." Qu Ling Yue berkata, tersenyum pada Jun Xie. Karena ia meletakkan semua harapannya pada Jun Xie kali ini, ia tanpa sadar lebih memperhatikan Jun Xie.     

"Tidak masalah." Jun Wu Xie menjawab tanpa ekspresi.     

Pemuda yang sumringah tadi, baru saja sampai di samping kereta kuda ketika ia melihat Qu Ling Yue tersenyum manis pada Jun Xie yang melangkah keluar dari kereta kuda. Ia melihat wajah itu benar-benar asing baginya tetapi Qu Ling Yue sepertinya sangat dekat dengan bocah ini. Senyuman di wajah pemuda itu langsung sirna dari wajahnya tanpa jejak dan matanya tiba-tiba terlihat tidak senang.     

"Ling Yue!" Pemuda itu tiba-tiba memanggil.     

Ketika Qu Ling Yue mendengar suara itu ia langsung berbalik, melihat pemuda yang tadinya tersenyum padanya entah bagaimana sekarang agak canggung.     

"Lin Feng? Mengapa kau ke sini?" Qu Ling Yue bertanya karena terkejut seraya menatap Lin Feng yang berdiri tepat di hadapannya dengan senyum kaku di wajahnya.     

Lin Feng adalah putra dari Kepala Balai Klan Es, Lin Que, dan ia berusia sebaya dengan Qu Ling Yue.     

Lin Feng berkata sambil tertawa, "Aku dengar dari ayahku bahwa kau kembali. Kabar yang sampai sebelumnya kau menderita luka parah di Negeri Api, dan aku sangat khawatir. Namun Kepala Daerah Kota tidak mengizinkan aku ikut campur waktu itu. Jadi, ketika aku mendengar berita bahwa kau kembali hari ini, aku segera datang ke sini untuk melihat. Ling Yue, apa yang sebenarnya terjadi di Negeri Api? Bagaimana kau bisa sampai terluka hanya dengan berpartisipasi di Turnamen Pertempuran Roh? Apakah kau sudah merasa lebih baik sekarang?" Sambil berbicara, Lin Feng melangkah ke depan terlihat khawatir, berniat untuk memeriksa keadaan Qu Ling Yue.     

Qu Ling Yue tanpa sadar mundur satu langkah, wajahnya terlihat canggung dan ia tersenyum sambil berkata, "Aku sudah merasa lebih baik. Semua itu berkat Jun Xie, hingga aku bisa terhindar dari bahaya dan kembali dengan selamat ke sini." Ketika ia selesai berbicara, ia berbalik pada Jun Xie yang berdiri di sampingnya dan tersenyum padanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.