Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Sang Penantang (1)



Sang Penantang (1)

3Shangguan Miao hanya satu tahun lebih muda dari Lin Feng dan karena hubungan yang dimiliki ayah mereka, mereka berdua telah saling mengenal dari sejak muda.     

Kera Hitam Berlengan Enam yang dimiliki Shangguan Miao bahkan diberikan padanya oleh ayah Lin Feng, Lin Que, di ulang tahun Shangguan Miao yang kesepuluh ketika Binatang Roh itu masih bayi. Binatang itu telah dibesarkan oleh Shangguan Miao sehingga menjadi kuat tak tertandingi dan ketika ia dewasa, Shangguan Miao langsung membawanya ke Arena Binatang Roh untuk memperlihatkan kejayaannya.     

"Melapor pada Tuan Muda Lin, itu adalah seorang remaja muda yang dibawa ke sini oleh Wakil Kepala Balai Amukan Api, Qing Yu, dan nama bocah itu sepertinya Jun Xie, yang bukan penduduk lokal Kota Seribu Monster." Pelayan itu melaporkan semuanya.     

Begitu nama Jun Xie terdengar, mata Lin Feng segera terbakar kemarahan.     

"Dia?"     

"Mengapa? Kakak Lin mengenal orang ini?" Shangguan Miao bertanya ketika ia melihat reaksi Lin Feng.     

Lin Feng tertawa dingin dan berkata, "Tentu saja aku mengenalnya. Bagaimana bisa aku tidak mengenal bocah itu? Ingat waktu itu aku bilang padamu, ketika Qu Ling Yue kembali ke sini, mereka membawa serta seorang remaja yang masih muda bersama dengan mereka? Bocah itu bernama Jun Xie!"     

Shangguan Miao terkejut. Ia tahu betul niat yang Lin Feng miliki untuk Qu Ling Yue. Namun karena ayah Lin Feng, Lin Que, telah beralih memihak Nenek buyut, hubungannya dengan Kepala Daerah Kota Seribu Monster, Qu Wen Hao, secara tidak langsung menjadi kurang harmonis, hingga Qu Ling Yue juga menjauhkan diri dari Lin Feng. "Jadi itu orang yang sama? Bagus." Shangguan Miao berkata sambil tertawa mengejek. Ia memberikan tepukan di bahu Lin Feng dan kemudian berkata, "Karena bocah ini bukan dari Kota Seribu Monster kita, kita tidak perlu segan-segan padanya. Ia berani datang menantang Kera Hitam Berlengan Enamku, jadi tunggu saja esok dan aku pasti akan membuatnya membayar dengan harga yang tinggi. Aku pikir aku tidak akan memberi makan Kera Hitam Berlengan Enam hari ini jadi ia bisa memakan Binatang Roh bocah itu besok, untuk membalaskan dendammu."     

Lin Feng mengangguk. Ia tidak menyukai Jun Xie sedikit pun dan terutama setelah ia melihat bagaimana lembutnya Qu Ling Yue ketika berbicara pada Jun Xie, pemandangan itu telah mencolok matanya.     

"Aku dengar-dengar, bahwa di Arena Binatang Roh, ada kejadian-kejadian di mana Binatang Roh mencelakai manusia. Apakah itu benar?" Wajah Lin Feng tiba-tiba terlihat licik. Shangguan Miao langsung menangkap maksudnya dan ia segera menjawab, "Ketika pertarungan menjadi terlalu serius dan Binatang Roh menjadi terlalu bersemangat dengan bau darah, beberapa dari mereka bisa kehilangan kendali. Jika di dalam situasi liar mereka turun dan menyerang orang-orang di sekitar panggung, itu adalah sebuah situasi yang bisa diduga."     

Wajah Lin Feng menyala dengan senyuman keji seraya menatap Kera Hitam Berlengan Enam di dalam kandang.     

Kera Hitam Berlengan Enam berukuran sangat besar, dua kali lebih besar daripada tubuh pria dewasa. Ia memiliki enam tangan yang besar, berotot dan kuat yang bisa mengoyak seekor macan. "Itu bagus. Karena ada yang tidak tahu diri, maka biar dia mencicipi kekuatan Kota Seribu Monster. Ia benar-benar berpikir siapa saja bisa datang ke Kota Seribu Monster dan unjuk gigi." Lin Feng mengejek. Shangguan Miao kemudian berkata sambil tertawa, "Kau tunggu saja kabar baik dariku besok. Aku jamin aku akan membuat Kera Hitam Berlengan Enam mengurus Jun Xie dan kita akan lihat bocah itu ketakutan setengah mati. Saat itu, kabar akan sampai di telinga Qu Ling Yue dan aku ragu ia akan terus bersikap baik pada bocah penakut dan kurang percaya diri."     

Kata-kata Shangguan Miao tertawa terbahak-bahak di hadapan Lin Feng.     

"Maka, aku mengandalkanmu untuk hal itu."     

"Aku akan mengurusnya. Tenang saja."     

Lin Feng mengangguk, matanya licik dan keji. Untuk Qu Ling Yue, ia yakin ia akan berhasil menikahinya. Tak peduli siapa yang bersaing dengannya, ia tidak akan mundur sedikit pun!     

Setelah dua pemuda merencanakan bagaimana pertunjukan esok hari akan dimainkan, mereka tidak peduli dengan Kera Hitam Berlengan Enam lagi namun hanya saling merangkul dan pergi untuk makan malam. Ketika mereka makan, mereka memikirkan sepanjang makan malam bagaimana mereka akan mempermalukan Jun Xie besok!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.