Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Maaf, Suasana Hatiku Sedang Tidak Baik (3)



Maaf, Suasana Hatiku Sedang Tidak Baik (3)

1Jun Wu Yao berdiri di luar pintu dan melihat ke lantai di depan pintu. Melihat jejak tetesan darah, matanya memicing.     

Setelah pintu kamar tertutup, Ye Sha dan Ye Mei langsung muncul.     

"Paduka."     

"Bersihkan area ini." Jun Wu Yao berkata singkat dan kemudian berbalik untuk mendorong pintu terbuka dan berjalan masuk.     

Ye Sha dan Ye Mei saling bertukar pandangan dan melihat tatapan merana di wajah masing-masing.     

Suasana yang begitu harmonis antara Sang Pangeran dan Nona Muda ketika mereka bertemu kembali, namun dua idiot ini tiba-tiba datang, muncul tepat ketika Pangeran mereka berhasrat untuk membunuh. Akhirnya, selain fakta bahwa para pria ini hampir terbunuh, mereka telah menyebabkan sikap Nona Muda menjadi dingin lagi terhadap Sang Paduka.     

Ye Sha dan Ye Mei segera menyalakan sepasang lilin untuk Xiong Ba dan Qing Yu di hati mereka. Alasan Tuan Yang Mulia tidak membantai mereka di tempat pasti karena mempertimbangkan Nona Muda, tetapi menjadi penyebab Nona Muda bersikap dingin pada Tuan Yang Mulia, kematian tidak akan jauh dari dua orang ini.     

Berduka untuk Xiong Ba dan Qing Yu karena tragedi yang akan menimpa mereka, Ye Mei dan Ye Sha mulai membersihkan noda darah di depan pintu dengan pasrah, memastikan mereka tidak meninggalkan jejak aroma darah sedikit pun!     

Di dalam kamar, Xiong Ba sudah pucat karena menahan sakit. Ia sudah lama tidak menderita luka seperti itu dan ia baru saja duduk sementara Jun Xie sedang berbalik dan mengambil beberapa benda ketika ia menyadari bahwa Jun Wu Yao yang baru saja masuk ke kamar setelah mereka saat ini menyilangkan tangannya di depan dada, mengamati dirinya dan Qing Yu, dengan sikap tenang dan tak tergoyahkan. Ia masih memiliki senyuman di wajahnya dan sepertinya tidak membenci mereka, tetapi, entah mengapa, Xiong Ba merasa jarak antara dirinya dan kematian tiba-tiba semakin dekat!     

Karena rasa takut yang mencekam, Xiong Ba terpaksa menggeser kursinya sedikit ke belakang.     

Jun Wu Xie mengeluarkan ramuan dari tas alam semestanya dan berjalan kembali menghampiri mereka.     

Tanpa berbicara, Jun Xie menundukkan kepalanya dan mulai merawat luka Xiong Ba. Qing Yu duduk di pinggir dengan perasaan gelisah tetapi ia terkejut melihat Jun Xie sepertinya sangat ahli merawat luka, persis seperti ketika ia merawat "Kelinci bertelinga besar". Tindakan Jun Xie ketika sedang merawat luka Xiong Ba dapat dibilang cepat, efisien, dan stabil!     

"Tuan Muda Jun, siapa dia?" Qing Yu tidak bisa menahan diri dan membuka mulutnya untuk bertanya. Jun Wu Yao kemudian melangkah masuk lebih jauh ke dalam kamar dan berdiri, dan Qing Yu tiba-tiba merasa udara tiba-tiba menjadi tipis.     

Tindakan Jun Xie dengan tangannya berhenti sebentar dan ia menengadahkan kepalanya menatap Jun Wu Yao yang berdiri di pinggir. Ia kemudian berbicara dengan suara dingin, "Ajudan".     

Mata Qing Yu membelalak lebar dan Xiong Ba bahkan ia lupa dengan rasa sakit di pergelangan tangannya sementara ia berseru terkejut. "Serius!?"     

[Pria menakutkan itu benar-benar ajudan pribadi Jun Xie?]     

[Apakah ini lelucon?]     

Xiong Ba merasa bahwa cara pandangnya mengenai dunia ini telah ditantang!     

Sepenuhnya diperlakukan seperti sampah oleh Jun Wu Yao dan tak bisa melawan sedikit pun, Xiong Ba telah mencicipi kekuatan Jun Wu Yao. Ia merasa, sepertinya kekuatan Jun Wu Yao jauh lebih hebat daripada Qu Xin Rui! Qu Xin Rui sudah mencapai roh ungu, maka kekuatan Jun Wu Yao ….     

Xiong Ba tidak bisa membayangkannya.     

[Dan seorang pria yang begitu kuat, adalah ajudan pribadi Jun Xie?]     

Walaupun Jun Xie juga seseorang yang bakatnya tak tertandingi, tetapi Xiong Ba masih merasa bahwa jawaban itu sulit dipercaya.     

"Terlalu berisik." Jun Wu Xie mengernyitkan keningnya dan ia merawat luka Xiong Ba dengan cepat, sebelum ia berdiri dan pergi ke sisi kamar untuk menyeka noda darah di tangannya hingga bersih.     

Saat tubuh Jun Wu Xie berputar, Xiong Ba langsung melihat tatapan Jun Wu Yao menjadi semakin menakutkan. Ia menundukkan kepalanya di antara pundaknya karena perasaan janggal merayapi hatinya.     

Ia tidak bisa menyingkirkan kekhawatiran bahwa begitu Jun Wu Xie meninggalkan kamar, pria itu akan langsung membunuhnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.