Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Kegigihan Jun Wu Xie (2)



Kegigihan Jun Wu Xie (2)

2Jika ia berniat mendapatkan pertolongan Jun Wu Yao untuk musuh di hadapannya ini, maka semua yang ia janjikan sebelumnya hanya akan menjadi lelucon.     

"Dan jika rencanamu ternyata tidak berhasil?" Mata Jun Wu Yao terpaku pada Jun Wu Xie.     

"Menggunakan semua yang bisa kudatangkan, memanfaatkan semua yang bisa kumanfaatkan. Jika itu masih belum cukup, aku akan mundur dari barisan depan dan mengulur waktu sambil membangun kekuatan, dan ketika waktunya tepat, aku akan menyerbu untuk menghancurkan musuh!" Mata Jun Wu Xie berbicara, dengan kilatan tekad.     

Perjalanan yang perlu ia tempuh untuk kembali pulang, harus diselesaikan sendiri, supaya ia bisa mendapatkan cukup kekuatan untuk menghadapi semua musuhnya. Hanya ketika kekuatannya sendiri bertumbuh, ia bisa menangkis semua kekuatan yang ingin mencuri roh cincinnya. Itu adalah satu-satunya cara yang mampu ia lakukan, dengan tangannya sendiri, melindungi keluarganya yang sangat ia sayangi, dari bahaya apa pun.     

Ia juga seperti ini di masa lalu, ketika ia lari dari neraka itu, ia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri. Satu-satunya jalan untuk bertahan harus dibuka sendiri dan ia terbiasa berjuang sendirian, terbiasa menghadapi tantangan sendirian. Bahkan ketika lawannya seratus kali lebih kuat dari dirinya, ia harus mempertaruhkan semuanya, dan berjuang dengan sekuat tenaga!     

"Mundur dari barisan depan …. Mengulur waktu untuk membangun kekuatan …." Jun Wu Yao menggumamkan kata-kata yang diucapkan Jun Wu Xie dan ia tiba-tiba tertawa keras, "Apa pun yang ingin kau lakukan, jangan melihat ke belakang. Jika kau tidak menginginkan bantuanku, maka aku tidak akan beraksi."     

Ia percaya pada kekuatan dan tekad si kecil ini. Di semua insiden yang telah dilaluinya, belum ada yang bisa lepas dari jerat rencananya.     

Lagi pula, ia sudah berada di sisinya dan jika ada hal yang tak diinginkan terjadi, tidak akan terlambat baginya untuk bergerak pada saat itu.     

Sebenarnya, Jun Wu Yao tidak benar-benar ingin membantu Jun Wu Xie untuk mengatasi kesulitannya. Ia tahu tekad Jun Wu Xie dan tahu bahwa si kecil ini berniat untuk menjadi lebih kuat dan kegigihan itu bukan sesuatu yang bisa ia penuhi untuk Jun Wu Xie.     

Ujung mulut Jun Wu Yao melengkung membentuk senyuman dan matanya dipenuhi kelembutan yang tak pernah dilihat sebelumnya.     

Ia mungkin tidak akan bisa selamanya berada di sisi Jun Wu Xie, namun jika sementara waktu ketika ia berada bersamanya, ia bisa melihat Jun Wu Xie perlahan menjajaki jalan menuju kekuatan yang lebih besar, hingga ia mendapatkan kekuatan untuk melindungi diri, Jun Wu Yao akan merasa sedikit tenang.     

Ada beberapa hal, yang tidak akan pernah dikatakan Jun Wu Yao pada Jun Wu Xie. Ia akan menggunakan semua yang bisa ia lakukan, untuk melindungi dan melayani Jun Wu Xie, dan dengan tujuan agar Jun Wu Xie tidak akan berada dalam keadaan bahaya, untuk melihatnya berjalan menuju puncak.     

Mundur dari barisan depan, mengulur waktu untuk membangun kekuatan, seperti yang dikatakan Jun Wu Xie, adalah persis dengan apa yang ia lakukan sekarang.     

Jun Wu Xie mengangkat kepalanya untuk melihat Jun Wu Yao. Waktu yang mereka habiskan bersama tidak terlalu lama, tetapi ia perlahan mendapatkan perasaan aman dari Jun Wu Yao, selama pria itu ada di sini, ia akan bisa melakukan semua yang ia inginkan tanpa sedikit pun rasa khawatir.     

"Jika Qiao Dungu dan yang lain tidak menghadapi masalah, mereka seharusnya kembali dalam beberapa hari ke depan karena aku menduga tempat di mana Qu Xin Rui untuk menahan orang-orang itu tidak terlalu jauh dari sini." Jun Wu Xie berkata, meyakinkan dirinya kembali. Sebelum Qiao Chu dan yang lain mengirimkan kabar, ia masih memiliki waktu untuk bersiap-siap.     

Tetapi di sisi lain, Qu Xin Rui mungkin tidak akan bisa menunggu lebih lama lagi.     

Kening Jun Wu Xie begitu kusut. Qu Xin Rui benar-benar membuatnya jijik kali ini. Ia awalnya berniat untuk mengulur waktu dengan Qu Xin Rui untuk beberapa saat tetapi ia sekarang tidak ingin lagi melakukan hal itu!     

Bahkan tidak ingin melihat Qu Xin Rui yang menjijikkan itu.     

Melihat Jun Wu Xie mengernyit, Jun Wu Yao kelihatannya bisa menebak isi pikirannya. Ia mengulurkan tangannya untuk melembutkan kerutan di antara alisnya dan berkata dengan suara lembut, "Jika ada hal yang membuatmu jijik, maka jangan dipikirkan lagi."     

Hal lain, mungkin ia tak ingin ikut campur. Tetapi nyawa si Qu Xin Rui itu, harus ia habisi dengan tangannya sendiri!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.