Tidak Ada Amukan Neraka Seperti Wanita yang Ditolak (2)
Tidak Ada Amukan Neraka Seperti Wanita yang Ditolak (2)
Sekarang, sepertinya semuanya sudah jelas.
Alasan mengapa Tuan Mbek Mbek tiba-tiba muncul di sini hanya karena Seruling Tulang Penjinak Roh tetapi orang yang benar-benar bisa menggunakan Seruling Tulang Penjinak Roh adalah Qu Wen Hao, dan satu-satunya orang yang bisa membuat Binatang Roh taat pada perintah hanya Qu Wen Hao.
Namun Qu Wen Hao telah membuang Seruling Tulang Penjinak Roh dan menyerahkannya pada Qu Xin Rui sejak hari pertama yang menunjukkan ia tak mau melakukan apa-apa lagi.
"Walaupun Binatang Roh Kelas Pelindung sangat langka, tetapi jika mereka tidak mau tunduk pada kemauanku, mengapa aku harus memaksakan hal ini? Aku hanya menginginkan Binatang Roh untuk memaksa Jun Xie menerima tawaranku dan selama binatang itu berada di tanganku, Jun Xie pasti akan muncul lagi. Asalkan aku bisa membuatnya menyerah dan mengikuti kemauanku untuk menggerakkan pasukan Negeri Api untuk mencapai tujuanku, itu sudah cukup." Qu Xin Rui berkata sambil tertawa, berpura-pura tanpa sadar mengetuk-ngetukkan Seruling Tulang Penjinak Roh di tepi bangku panjang, suaranya yang nyaring terdengar jelas di Ruang Awan Surgawi.
Ketika suara seruling itu berulang kali terdengar, Tuan Mbek Mbek membuka matanya seakan sedikit tergerak oleh suara itu.
Qu Xin Rui merasa hal ini cukup menghibur dan berulang kali menggunakan seruling itu untuk membuat Tuan Mbek Mbek gelisah.
Shen Chi mengamati selera humor Qu Xin Rui yang jahat dan berkata, "Aku khawatir kau tidak bersungguh-sungguh dengan perkataanmu. Dengan seekor Binatang Roh Kelas Pelindung di hadapanmu, apakah kau benar-benar tidak tertarik?"
Qu Xin Rui menghentikan gerakan tangannya dan berpaling menatap Shen Chi.
[Bagaimana mungkin ia tak tergoda?]
[Jika bukan karena fakta bahwa Seruling Tulang Penjinak Roh hanya dapat digunakan oleh Kepala Daerah Kota Seribu Monster, ia sudah merampasnya. Hanya saja karena tidak mungkin membuat Binatang Roh itu mematuhi perintahnya maka ia mengatakan semua itu dengan sikap acuh tak acuh.]
"Yang penting Negeri Api dan hal lain tidak penting." Qu Xin Rui berkata, matanya mengecil. Ia tiba-tiba kehilangan minat untuk terus menggoda Tuan Mbek Mbek setelah mendengar perkataan Shen Chi dan ia meletakkan Seruling Tulang Penjinak Roh di pinggir. Tanpa gangguan, Tuan Mbek Mbek akhirnya bisa memejamkan matanya untuk beristirahat.
"Mengenai Binatang Roh ini, Qu Wen Hao akan segera mengetahuinya dan ia pasti akan meributkan hal ini." Shen Chi berkata.
Qu Xin Rui menjawab, "Apa yang harus dikhawatirkan? Kau hanya harus memotong jari pelacur itu dan mengirimkannya langsung pada Qu Wen Hao dan menyuruhnya untuk patuh dan bersikap baik. Jika ia berani mencari masalah, maka masalahnya tidak sesederhana mendapatkan seorang cucu. Aku bisa membuat daging cincang dari tubuh putrinya dan jika ia benar-benar menginginkan hal itu terjadi, silakan saja mencari masalah."
Shen Chi terkekeh. Terhadap metode Qu Xin Rui yang sangat kejam dan di luar kewajaran, ia tidak akan memperlambat sedikit pun malah, ia gembira dengan hal itu.
"Baik, aku akan melakukannya sekarang." Setelah mengatakan hal itu, Shen Chi langsung berpaling dan pergi.
Di ruang bawah tanah Ruang Awan Surgawi, tangan Shen Chi dilipat ke belakang punggungnya sementara para pengawal di belakangnya menyalakan obor, untuk menerangi penjara bawah tanah yang gelap.
Di dalam sebuah kandang yang terbuat dari logam, suara rantai yang diseret di atas lantai terdengar samar-samar dan seiring dengan suara rantai itu, tangisan memelas dan putus asa berpadu, raungan yang diteriakkan dari dalam jiwa, sangat mengerikan ketika didengar.
Langkah kaki Shen Chi berhenti di depan pintu baja dan pintu itu perlahan terbuka. Cahaya di dalam sel sangat redup dan ratapan pelan terdengar dari dalam kegelapan. Beberapa pria yang tidak berpakaian begitu pintu terbuka, mendekap tumpukan pakaian mereka dan berjalan keluar dari sel penjara. Mereka melihat Shen Chi dan langsung menganggukkan kepala mereka penuh semangat, mata mereka dipenuhi dengan rasa takut.
Shen Chi melayangkan pandangannya pada mereka dan sisi mulutnya terangkat membentuk seringaian sadis.
"Nona Muda Kota Seribu Monster, akan terasa nikmat bukan?"