Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Orang Jahat Mendapatkan Balasannya (1)



Orang Jahat Mendapatkan Balasannya (1)

2Di Kota Seribu Monster, dua pemuda yang mengenakan jubah hitam menyelinap masuk ke dalam kota di bawah langit malam yang gelap. Gerakan mereka begitu cekatan sambil menghindar dari para penjaga kota, diam-diam menyelinap ke Balai Klan Amukan Api.     

Berdiri di depan pintu utama Balai Klan Amukan Api, seorang pemuda mengeluarkan peta kasar dan sederhana dari dalam jubahnya dan berkata pada kawan di sebelahnya, "Ini pasti Balai Klan Amukan Api bukan? Xie Kecil mengatakan pada kita sebelumnya untuk mencarinya di sini setelah kita datang ke kota, tempat ini tidak salah kan?"     

Cahaya bulan yang remang-remang menyinari pemuda di sebelahnya dan tahi lalat yang indah di sudut mata pemuda itu benar-benar memikat.     

"Tidak salah."     

Pemuda yang memegang peta langsung melipat kembali peta itu dan memasukkannya ke dalam jubahnya dan berbisik dengan sangat pelan, "Kita benar-benar sudah melakukan tugas ini dengan baik dan jika Xiong Ba tidak memberikan anggur yang enak, aku tidak akan mengatakan padanya di mana orang-orang Kota Seribu Monster ditahan."     

Temannya hanya memandangnya sekilas namun tidak mengatakan apa-apa lagi.     

Dua sosok ramping kemudian menghilang dalam sekejap di bawah cahaya bulan yang pucat.     

Di dalam Balai Klan Amukan Api, Xiong Ba duduk di samping meja, dan beberapa kendi anggur tergeletak berantakan di sekeliling kakinya. Wajahnya merah karena minuman itu, tetapi anggur di tangannya belum bisa meredakan kesedihannya sedikit pun, kerutan dalam di wajahnya sama sekali belum hilang.     

Qing Yu duduk di hadapan Xiong Ba, wajahnya pucat, lingkaran hitam terlihat di bawah matanya.     

Aroma anggur memenuhi kamar itu, aura yang menekan membuat mereka sulit bernapas.     

"Huh …. Apa yang terjadi di sini? Kota Seribu Monster … Kota Seribu Monster …. Menjadi begitu menyedihkan. Memikirkan selama bertahun-tahun, kita dianggap begitu kuat di mata seluruh orang di muka bumi, tetapi kini …. Ha! Pengkhianatan, kemerosotan moral, membayar kebaikan dengan keburukan …. Tindakan yang benar-benar hina …." Xiong Ba cukup mabuk hingga tingkat kesadarannya sedikit kabur. Ia mengangkat kendi anggur di tangannya dan meminumnya sambil tertawa getir, anggur dingin itu tumpah ke pakaiannya, tetapi itu tidak bisa membuatnya bangkit dari keadaan depresi.     

Qing Yu menatap Xiong Ba dengan ekspresi rumit di wajahnya.     

[Sudah berapa hari ini ….]     

Sejak Jun Xie pergi, seluruh Balai Klan Amukan Api dari atas ke bawah sepertinya jatuh ke dalam keterpurukan. Dari murid-murid hingga Xiong Ba, mereka semuanya kelihatannya hancur, tak dapat bangkit. Hal yang terjadi di Balai Klan Amukan Api hari itu, bagaikan noda darah yang mengotori tangan, menghancurkan harga diri dan kesetiaan Balai Klan Amukan Api, melemparkan mereka ke dalam lubang neraka karena telah mengkhianati sekutu.     

"Qing Yu …. Berapa tahun aku telah menjadi Ketua Klan Balai Amukan Api?" Xiong Ba bertanya, kepalanya tertunduk, dan ia bertanya dengan suara serak seraya keningnya disandarkan pada tepi kendi anggur.     

"Aku tidak ingat jelas." Qing Yu menjawab.     

"Ha …. Aku juga tidak ingat. Yang kuingat hanya Ketua Klan kita sebelum aku, ketika ia dibawa ke hadapan Kepala Daerah Kota oleh Qu Xin Rui, persis sebelum ia dihukum mati, ia berkata …. Lebih baik hancur daripada menunduk …. Ketua Klan kita memiliki punggung yang begitu kuat dan aku hanyalah sampah tak berguna. Sekarang ketika Kota Seribu Monster jatuh terpuruk seperti ini, aku masih tidak bisa melakukan apa-apa untuk mengakhiri semua ini. Aku tidak bisa menolong orang, tidak bisa menolong Kepala Daerah Kota, tidak bisa menyelamatkan Nona Muda …. Aku begitu tak berguna hingga aku bahkan tak bisa melindungi Binatang Roh! HAHAHA! KETUA KLAN APA ITU! OMONG KOSONG! AKU HANYA SEONGGOK SAMPAH! HAHAHA! …. BAJINGAN YANG TAK BERGUNA! DIBANDINGKAN DENGAN LIN QUE, APA BEDANYA AKU DENGAN DIA!?" Xiong Ba tiba-tiba duduk tegak, suara tawanya dipenuhi dengan keputusasaan.     

"Kita yang mengundang Jun Xie ke sini. Kita yang memintanya membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi Kota Seribu Monster. Dan sekarang? Untuk menyelamatkan orang kita sendiri, kita benar-benar menculik Binatang Rohnya dan mengirimkannya ke tangan penyihir tua itu! Qing Yu! Di dadaku … aku sangat marah …. Ini membuatku sesak …." Xiong Ba mengangkat kepalanya, dan menatap atap yang bermandikan cahaya lilin, dan dua jejak air mata, mengalir turun dari sudut matanya.     

Qing Yu mengatupkan rahangnya begitu rapat, tak berani mengatakan apa pun, namun hanya menyesap anggurnya tanpa suara, menggunakan alkohol untuk menyingkirkan rasa bersalah yang merasuki hatinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.