Mencari Azab, Berpasangan (1)
Mencari Azab, Berpasangan (1)
Ia mengetahui bahwa Ning Rui telah membantu Fan Qi untuk mencari tonik yang sesuai untuk penyembuhan selama bertahun-tahun dan Ning Rui sering mengunjungi dapur pribadi Fan Qi. Ketika ia memikirkan kembali tebakan Jun Wu Xie, Fan Jin benar-benar harus mempertimbangkan kemungkinan itu walaupun ia sangat membenci ide itu.
Ning Xin telah mendalangi percobaan pembunuhan atas dirinya, dan sangat mungkin ayahnya adalah penjahat yang telah meracuni makanan Fan Zhuo untuk membunuhnya.
Fan Jin sangat terkejut dan begitu kecewa. Ia tak dapat membayangkan bahwa dua orang yang paling dipercayainya selama ini dan telah diperlakukan seperti keluarga sendiri akan dengan sengaja berencana untuk membunuhnya dan Fan Zhuo.
Dengan hati yang hampa dan berat, Fan Jin memberitahukan penemuannya pada Jun Xie dan Fan Zhuo sebelum ia pergi dengan langkah berat.
Ia memerlukan waktu, untuk mencerna semua yang telah diketahuinya hari ini.
"Kejutan itu pasti telah memukul keras kakakku kali ini." Fan Zhuo melenguh dan meratap seraya ia melihat sosok kakaknya yang berjalan menjauh dengan sedih.
Jun Wu Xie duduk di salah satu bangku bambu di kebun dan Tuan Mbek Mbek melompat-lompat dengan gembira di rumput hijau yang segar di sekeliling kaki Jun Wu Xie.
"Waktunya akan datang, ketika kau harus bangun dari mimpimu." Jun Wu Xie berkata, sambil membuai kucing hitam kecil di tangannya.
Sifat Fan Jin selalu seperti ini. Ia cenderung memperindah semua yang ada di sekitarnya. Dan karena itu, ia selalu bersemangat dan bahkan ketika semua rumor mengenai Jun Xie menyeret namanya ke dalam kubangan, ia tidak peduli sama sekali dan masih membela Jun Xie dengan mantap.
Karakter itu baik untuk dimiliki, tetapi juga memiliki sisi negatif.
Di hari-hari biasa, orang seperti itu akan sangat dihormati, tetapi ketika berhadapan dengan situasi di mana seseorang berhadapan dengan bahaya, mereka sangat mudah terbunuh.
"Apa yang harus dilakukan kakakku saat ini? Sifat ayahku persis sama dengannya. Kecuali ia membuktikan kecurigaannya sendiri, bahkan jika kakakku dan aku mengatakan hal itu padanya, ia tak akan mencurigai kawannya sendiri." Fan Zhuo menemukan sebuah tempat untuk duduk, merasa sedikit tak berdaya menghadapi ayah dan anak ini. Jika bukan karena sifat mereka yang terlalu mudah percaya, mereka akan mengetahui rencana Ayah dan anak Ning lebih cepat.
"Kita tunggu dan lihat." Jun Wu Xie tidak berniat untuk banyak ikut campur.
Tidak penting baginya bagaimana reaksi Ayah dan anak Fan, ia memutuskan selama ia tahu apa yang perlu ia lakukan, itu sudah cukup.
Fan Zhuo tersenyum, dan ketika ia memandang matahari siang yang panas, hatinya menjadi hangat.
Ketika Ning Xin muncul lagi di Hutan bambu, senyum itu masih menghiasi wajah Fan Zhuo, karena matanya yang tersenyum tertuju pada sosok seorang pemuda di belakang Ning Xin.
"Kakak Zhuo. Ini Yin Yan dari Fakultas Penyembuh Roh. Ia adalah rekan sekamar Xie Kecil sebelum ini dan ia agak merindukan Xie Kecil setelah lama tidak bertemu dengannya dan aku mengajaknya ke sini." Setelah dilecehkan terakhir kali, ia memerlukan dua hari untuk pulih sebelum ia bisa datang ke sini sekali lagi.
Kali ini, ia membawa Yin Yan bersamanya, dan sangat jelas apa yang diinginkannya di sini kali ini.
Fan Zhuo tersenyum ramah tetapi wajah Yin Yan menjadi kelam ketika matanya menatap tajam pada Fan Zhuo, permusuhan di antara mereka terlihat jelas.
Pertunangan Ning Xin dan Fan Zhuo terjadi beberapa waktu yang lalu dan kabar mengenai hal itu sudah terdengar sampai ke Akademi Angin Semilir. Tetapi karena Ning Xin jarang berinteraksi dengan Fan Zhuo, masalah pertunangan ini perlahan menghilang dan hampir dilupakan. Yin Yan sudah lama mengagumi Ning Xin dan berharap banyak untuk memenangkan hati sang cantik. Tetapi kini, ia dibawa ke sini untuk menemui Fan Zhuo, yang menghancurkan hatinya tanpa ampun, dan ia benar-benar tak dapat memaksakan dirinya untuk tersenyum pada orang di hadapannya.
Matanya mengamati Fan Zhuo dari atas ke bawah, dan mengejek di dalam hatinya.
Jadi ini adalah putra Kepala Sekolah? Ia tetap sepotong sampah yang sudah dekat dengan pintu kematian. Seorang pria yang akan mati kapan saja, tak pantas mendapatkan Ning Xin!
Ia sepenuhnya merendahkan Fan Zhuo di dalam hatinya, dan wajahnya juga tidak menunjukkan rasa hormat. Rasa jijiknya sangat terlihat, dan ia menganggap Fan Zhuo tidak layak mendapatkan perhatiannya.